MASALAH – MASALAH LAINNYA SEPUTAR FIQIH, AKIDAH, TAUHID DAN LAINNYA BAGIAN 1

MASALAH  –  MASALAH  LAINNYA  SEPUTAR  FIQIH,  AKIDAH,  TAUHID  DAN LAINNYA BAGIAN 1

1. Apakah Ahlul Bait keturunan Rasul saw Masih ada hingga kini?.
Jawab : Firman Allah swt ketika Rasul saw difitnah bahwa beliau putus keturunannya karena tidak punya anak lelaki, maka Allah swt menjawab: Sungguh mereka yang memusuhimu itu yang putus keturunannya (QS. Al Kautsar : 3), ayat ini jelas menjawab ucapan mereka yang mengatakan keturunan Rasul saw putus, Allah telah menjaminnya bahwa keturunan beliau saw tidak putus, ada 100 hadits lebih yang meriwayatkan bahwa keturunan beliau saw akan berlanjut hingga kebanngkitan Isa bin Maryam di akhir zaman, demikian saudaraku.

2. Apa kiat – kiat untuk yang tertimpa masalah dan kesedihan?
Jawab : Ketahuilah bahwa musibah dan kenikmatan selalu datang silih berganti bagaikan siang dan malam. Namun Allah swt Maha Adil dan Bijaksana, manusia di siang hari disiapkan pepohonan untuk berteduh dan bisa membangun rumah – rumah untuk berteduh dari panasnya matahari. Demikian pula di malam hari Allah swt menyiapkan api untuk pelita, bahkan kini listrik dari kekuatan alam yang dari Allah swt agar manusia bisa terang – benderang di malam hari. Demikian pula dalam kenikmatan jika kita bersyukur maka Allah akan menambahnya, namun jika datang musibah Allah menyiapkan doa untuk segera menerangi kegelapan musibah dengan terang – benderangnya kemudahan. Semoga hari – hari anda selalu dalam sakinah iman dan kebahagiaan, dan jika datang musibah semoga Allah swt meneranginya dengan cahaya kemudahan hingga kegelapan musibah sirna seakan tiada.

3. Bagaimana menghindari maksiat dan putus asa?
Jawab : Sibukkan diri dengan kegiatan apapun saudaraku, utk mengisi kekosongan yang mengganggu, dan teruslah berdoaa, tidak mustahil Allah swt memberikan bantuan mulia hingga kebahagiaan dan kesejahteraan terbit dalam hari – hari saudari.

4. Bagaimana menghadapi ayah yang banyak berbuat jahat dan selalu memarahi saya?
Jawab : Berlemah lembutlah wahai saudaraku pada ayahanda, karena lemah lembut adalah pedang cahaya yang lebih tajam dari pedang besi, pedang besi hanya merobek jantung dan membunuh, namun pedang cahaya menembus jiwa dan merubah hati benci menjadi cinta, maka berlemah lembutlah pada ayahanda, semoga ia berubah, lepas dari berhasil atau tidaknya anda tetap mendapat pahala jihad, yaitu bakti pada ayah bunda, demikian saudaraku.

5. Apakah hukum Poligami?
Jawab : Poligami adalah sunnah yang sangat berat, disunnahkan bagi pria yang sudah beristri untuk menikah kembali jika merasa mampu adil, dan jika istri menolak di poligami itu tandanya Tarbiyah (didikan) suami akan agama dan iman istri belum sempurna, maka hendaknya ia membenahi dan membimbing istrinya terlebih dahulu karena hal itu wajib, dan mengundurkan niatnya untuk poligami, jika istri mencapai derajat iman yang mantap, hatinya sudah bergantung pada Allah swt sepenuhnya, maka ia akan izinkan suaminya poligami, dan suamipun sebelum berpoligami mempersiapkan diri secara lahir batin. Siapkah ia menafkahi dua keluarga? dan apakah hatinya telah kuat dan mantap dengan iman dan bergantung pada Allah swt sepenuhnya hingga tak tergoyah dengan bertambahnya satu rumah tangga baru?, jika ia mampu maka boleh menikah lagi, jika tidakpun maka cukuplah dengan satu istri karena masih banyak sunnah lainnya, demikian saudaraku.

6. Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan dipadu dengan puasa sunnah syawal?, atau dengan puasa sunnah lainnya?
Jawab : Hal itu boleh saudaraku, merupakan Ijtihad para Imam kita dalam Madzhab syafii, tercantum pada kitab Busyralkarim Syarh Muqaddimah pada Bab Shaum merupakan pendapat Imam Ramli Assyafii, dan pada Kitab Tuhfah oleh Imam Ibn Hajar pada Juz 3 hal 390, dan pada kitab Nihayah oleh Imam Ramli Assyafii Juz 1 hal 162, demikian saudaraku. Boleh niat di hati saja, boleh diucapkan dengan bahasa indonesia, jika dengan bahasa arab : Nawaytu shauma ramadhan qadha;an wa shauma syawwal (jika puasa lainnya maka kalimat syawal diganti dengan puasa tersebut) naafilatan lillahi ta’ala, demikian saudaraku.

7. Bagaimana kiat agar shalat khusyu?
Jawab : Hadirkan keagungan Allah swt, Maha Raja langit dan Bumi, yang kita dicipta-Nya dari sebutir sel, lalu dianugerahi-Nya panca indra dan kehidupan, dan akan kembali pada- Nya saat semua meninggalkan kita, perluhur Keagungan-Nya swt dalam shalat saudaraku, maka cahaya khusyu akan terbit di hati anda, dan usaha untuk mencapai kekhusyuan sudah mendapat pahala khusyu walau khusyu kita belum sempurna, demikian saudaraku.

8. Apakah doa Nabi saw untuk menyembuhkan yang sakit?
Jawab : Allahumma rabbannaas, Isyfiy antassyaafi, wa ‘aafiy antal mu’afiiy, Laa syifa’uk, syifaa’an laa yuhgaadiru saqaman wala alama, (Wahai Allah Tuhan seluruh manusia, sembuhkanlah dan Engkaulah Yang Maha Penyembuh, dan sehatkanlah Engkaulah Yang Maha Memberi kesehatan, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari kehendak Mu, kesembuhan yg tidak membawa akibat buruk dan pedih). Semoga Allah swt mengangkat penyakit itu dan menggantikannya dengan afiah dan kebahagiaan dunia dan akhirat, amiin.

9. Saya lama menikah namun belum berketurunan, adakah cara yang sunnah?
Jawab : Anda bernadzarlah, jika mendapat anak pria akan diberi nama Muhammad, sungguh nadzar ini sangat mujarab dan selalu berhasil, karena Rasul saw bersabda: “Barangsiapa yang sulit mempunyai keturunan, lalu ia bernadzar memberi nama anaknya dengan namaku, maka Allah akan memberikan keturunan padanya”. Sudah puluhan orang yang mengadu pada saya akan hal ini dan setelah mereka mencoba maka mereka berhasil, ada yang sudah belasan tahuh tak punya keturunan dan Allah swt segera menjawab harapan mereka dengan Mukjizat Nabi Muhammad saw. bisa anak pria atau anak wanita, maka jika anak wanita boleh diberi nama lain, demikian saudaraku.

10. Saya berhasil bangun Tahajjud dan shalat subuh, bagaimana mengajak teman – teman saya agar turut melakukannya?
Jawab : Sebarkan sms sekitar pk 3.30 ke semua teman, dapatkan pahala tahajjud dari semua yang di sms, berhasil atau tidak kita dapat pahalanya.

11. Doa apa yang dibaca saat istri akan melahirkan?
Jawab : Disunnahkan membaca surat yaasiin untuk kelahiran anak, sebagaimana dijelaskan oleh para Imam setelah menyimpulkan hadits – hadits keutamaan surat Yaasiin, barangsiapa yang membacanya pada orang yang sakratulmaut maka akan dipermudah, barangsiapa yang membacakannya pada mayyit maka akan diampuni Allah swt, barangsiapa yang membacakannya untuk hajatnya, akan dikabulkan oleh Allah, barangsiapa yang membacakannya pada wanita yang akan melahirkan, maka Allah swt akan mempermudah kelahirannya, demikian saudaraku.

12. Saya mimpi jumpa dengan ulama atau wali atau orang shalih, apakah mimpi itu benar?, apakah jika saya mimpi Rasul saw apakah itu benar?
Jawab : Saudaraku yang kumuliakan, Rasul saw bersabda : mimpi baik adalah dari Allah, dan mimpi buruk adalah dari syaitan (Shahih Bukhari), dan yang anda lihat adalah mimpi baik, dan mimpi baik adalah dari Allah swt, dan Allah swt tidak berdusta, maka mimpi itu benar saudaraku, selama tidak mengajak kepada kemungkaran. Rasul saw bersabda : Barangsiapa melihat aku dalam mimpinya maka sungguh ia melihat aku, dan syaitan tak bisa menyerupaiku (Shahih Bukhari) maka jelaslah mimpi anda benar saudaraku.

13. Ibu saya berbuat jahat dan mungkar, bolehkah saya membencinya?
Jawab : Saudaraku tentunya ibunda berdosa dan akan dimintai pertanggungan jawab oleh Allah swt akan hal itu, namun kita sebagai anaknya lepaskanlah dan hapuslah kemarahan kita, karena walau bagaimana ia tetap bunda kita, yang meraung dan menjerit dengan pedih demi kelahiran kita, dan menyusui kita dengan kasih sayang mengorbankan waktunya demi mengasuh kita, maka berbaktilah padanya dengan sebaik – baiknya, anda mendapatkan pahala jihad karena bakti pada orang tua terutama ibunda, berusahalah agar ibunda berubah dan menjadi baik, berlemah lembutlah, dan berhasil atau tidaknya saudara tetap mendapatkan pahalanya, demikian saudaraku.

14. Saya patah hati karena ditinggal kekasih, kiat agar saya tabah?
Jawab : Ingatlah, bahwa cinta makhluk akan fana, namun cinta Allah swt akan abadi dan suci, Dialah Yang Maha Mencintai kita sebelum kita lahir, dan Maha Mencintai kita saat kita di dunia, dan menawarkan cinta-Nya pada kita sepanjang umur kita, untuk mendapatkan cinta-Nya yang abadi, adakah kita menolak lamaran cinta-Nya swt? maka terimalah lamaran cinta-Nya swt, sujud dan sucikan Nama-Nya swt untuk memuji Cinta-Nya Yang Maha Luhur kepada kita, maka jelanglah kebahagiaanmu di hari esok, dunia dan akhirat.

15. Apakah hukumnya menggerak – gerakkan telunjuk saat tahiyat?
Jawab : Mengenai masalah ini tidak ada kewajiban berbuat demikian, dan hal itu sunnah, bila tak dilakukan maka tak membatalkan shalat. Berikhtilaf para Imam Madzhab dalam hal
ini : Menunjukkan jari telunjuk saat tahiyyat merupakan sunnah Rasul saw, demikian diriwayatkan dalam shahih Muslim, lalu dijelaskan bahwa khilaf antara 4 Imam Madzhab mengenai caranya sebagai berikut : Menurut Imam Malik, jari telunjuk digerakkan ke kiri dan ke kanan. Menurut Imam Syafii jari telunjuk menunjuk saat ucapan ILLALLAH, dan tidak menggerak – gerakkannya Menurut Imam Hanafi mengangkat jari telunjuk saat ucapan LAA ILAAHA, lalu menjatuhkannya sejajar lurus saat ucapan ILLALLAH Menurut Imam Hanbali bahwa telunjuk menunjuk setiap mengucapkan lafadz Allah. (Syarh Ibanatul Ahkam hal 435/436) Kedua riwayat, yaitu menggerak -gerakkan jari telunjuk dan tak menggerak – gerakkannya merupakan kabar yg shahih menurut Imam Baihaqi, namun tidak menggerak – gerakkannya merupakan hal yg lebih mantap utk khusyu. (Syarh Imam Al Baijuri Ahkam shalat hal 255). Menggerakkan jari jari tidak membatalkan shalat, demikian ittifaq 4 madzhab.

Baca Kelanjutanya: Mengenai MASALAH – MASALAH LAINNYA SEPUTAR FIQIH, AKIDAH, TAUHID DAN LAINNYA BAGIAN 2

Leave your comment here: