Pernyataan bahwa bertanya sesuatu hal kepada shalihin adalah syirik

Pernyataan bahwa bertanya sesuatu hal kepada shalihin adalah syirik

Memakai sihir, mendatangi tukang sihir, tukang tenung (dukun), paranormal (ahli nujum) dan yang sama dengan mereka. Tukang-tukang sihir adalah (dihukum) kafir. Oleh sebab itu tidak dibenarkan mendatangi, bertanya (sesuatu) dan membenarkan mereka, sekalipun mereka dijuluki wali atau bergelar Kiyai dan seumpamanya.

Jawaban Habib Munzir Al Musawa
Tentunya berbeda antara tukang sihir dengan para shalihin, dan menyamakan mereka adalah dangkalnya pemahaman yang nyata, dan penjelasan saya telah jelas pada bab keramat para wali.

Pernyataan bahwa mencintai dan takut kepada Allah melalui perantara kekasih- Nya adalah bertentangan dengan akidah
Dan diantara yang bertentangan dengan akidah tauhid, memberikan sesuatu dari bentuk ibadah yang berhubungan dengan hati kepada selain Allah. Misalnya, memberikan rasa cinta atau takut yang mutlak kepada makhluk.

Jawaban Habib Munzir Al Musawa
Sabda Rasul saw : Belum sempurna Imam seseorang sebelum aku lebih dicintainya dari keluarganya dan hartanya” (Shahih Bukhari) Sabda Rasul saw : Seseorang bersama dengan orang yang ia cintai, maka berkata anas ra : aku sangat gembira mendengar hadits ini karena aku mencintai Rasul saw, Abubakar dan Umar (Shahih Bukhari), jelas sudah bahwa iman kita belum sempurna sebelum mencintai makhluk, yaitu Nabi Muhammad saw.

Pernyataan bahwa bergantung kepada Nabi Saw adalah syirik
Perkataan : “karena kehendak Allah dan kehendakmu “, atau : “kalau bukan karena Allah dan karena si anu “, atau : “Saya bergantung kepada Allah dan kepadamu“. Padahal ia mesti menggunakan kata “kemudian“ (sebagai ganti kata “dan”) dalam ungkapan-ungkapan diatas. Hal ini berdasarkan perintah Rasulullah saw, bahwa apabila seseorang bersumpah hendaklah ia mengatakan (ungkapan seperti ini) : “Demi Tuhan (Yang memiliki) Ka’bah“ atau : “karena kehendak Allah, kemudian kehendakmu “. HR. An Nasa-i.

Jawaban Habib Munzir Al Musawa
Sabda Rasul saw : Abu Thalib kini berada di pantai neraka, Kalau bukan karena aku, maka niscaya abu tholib di Jurang neraka (Shahih Bukhari) Pernyataan bahwa memberi nama haruslah disandarkan kepada Nama Allah Memberikan nama seseorang dengan “Abdun Nabi (Hamba Nabi)”, “Abdul Ka’bah (Hamba Ka’bah)”, atau “Abdul Husain (Hamba Al Husain)”. Nama-nama seperti ini tidak boleh digunakan dalam agama. Akan tetapi, nama-nama yang mengandung ‘ubudiyah (makna penghambaan) mesti disandarkan kepada nama Allah semata, seperti “Abdullah” dan “Abdul Rahman”.

Jawaban Habib Munzir Al Musawa
Juga sabda Nabi saw yang tak pernah disebut oleh orang – orang wahabi, : bahwa Rasul saw bersabda : “Berilah nama dengan namaku (Muhammad). (Shahih Bukhari)

Pernyataan bahwa melukis / mengagungkan / menggantung gambar makhluk bernyawa adalah dosa besar
Melukis gambar – gambar makhluk bernyawa, mengagungkan atau menggantungkannya di dinding atau ditempat-tempat pertemuan dan sebagainya.

Jawaban Habib Munzir Al Musawa
Berkata Hujjatul Islam Al Imam Ibn Hajar menjelaskan larangan itu, bahwa sebagian ulama berpendapat bahwa hal itu adalah pada masa awal islam karena kuatnya ajaran jahiliyah dan kemusyrikan, namun jika sekarang maka tidak demikian. Sabda Rasul saw : Maukah kalian kuberitahu orang orang mulia diantara kalian..?, mereka yang ketika dilihat wajahnya maka membuat mereka ingat pada Allah (Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari), maka jelas sudah bahwa larangan adalah penyembahan, bukan memuliakan hamba yang dimuliakan Allah swt, sebagaimana Allah swt memerintahkan Iblis untuk memuliakan Adam as, hamba Nya yang shalih, namun Iblis menolak, inilah satu satunya kesalahan Iblis, ia hanya mau memuliakan Allah, tanpa mau memuliakan makhluk yang dimuliakan Allah.

Walillahitaufiq

Leave your comment here: