SURGA ADALAH KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI

SURGA ADALAH KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI

imagessuarga

              Surga adalah salah satu dari dua tempat yang ada di akhirat nanti, yang mana merupakan tempat kebahagiaan dan balasan bagi orang orang yang sholeh dan baik agamanya(islam). Tentang surga memang tidak bisa di jelaskan dengan kata kata di dunia,yang bisa hanya sifatnya saja yang di terangkan. Karena begitu tingginya ke indahan surga sampai sampai di katakan bahwa surga itu belum pernah ada mata yang melihat,belum pernah di dengar telinga dan bahkan tidak pernah terbersit dalam hati manusia. Walaupun sesungguhnya surga telah di ciptakan oleh Alloh Swt.sejak dulu. Buktinya Nabi Adam As.tinggal di sana bersama isterinya Dewi Hawa.

               Apakah itu artinya surga yang nanti akan di huni oleh orang orang yang ada di dunia sekarang ini adalah surga yang dulu di tempati Nabi Adam As juga?

Di dalam kitab Hasyiyah Tafsir Baidlowy juz 1 hal.204 di jelaskan bahwa :

Mayoritas Ahlus sunnah berpendapat bahwa surga dan neraka sudah di ciptakan dengan dalil dalil yang banyak sekali di antaranya ayat :

أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ

Telah di siapkan surga itu untuk orang orang muttaqin”.(Ali Imron :133).

Ayat yang lain :

أُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا بِاللهِ وَ رُسُلِهِ

Telah di sediakan untuk orang orang yang beriman kepada Alloh dan RosulNya”.(Al hadid :21).

Ayatnya lagi :

أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِيْنَ

Telah di siapkan neraka itu untuk orang orang kafir”.(Ali Imron 131).

Juga dalam kitab yang sama juz 1 hal. 131 di jelaskan :

أُسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ……ال.. في لفظ ……الْجَنَّةَ

                   Bahwa al pada lafadz Al Jannah,Bukan mempunyai arti umum dan istighrok,karena tidak mungkin menempati semua surga . kalau begitu yang di maksud adalah suatu surga tertentu yang sudah maklum bagi kaum muslimin yaitu surga balasan amalan yang baik. Apalagi Alloh menjelaskan kepada Nabi Adam As. Bahwa ia di sana tidak akan lapar,tidak telanjang,tidak haus dan tidak panas,yang semua itu adalah ciri khas surga akhirat.

Di dalam surga ada bidadari bidadari yang sangat cantik dan tak akan pernah berubah kecantikanya selama lamanya.yang merupakan pelayan pelayan surga dan seorang wanita atau isteri di dunia yang sholihah adalah sebagai ratunya bidadari yang kecantikanya jauh di atas para bidadari itu sendiri.

Kemudian yang terfikir adalah apakah ada bidadara bidadara(pelayan laki laki) surga karena ada bidadari bidadari di surga?

Di sebutkan dalam hadits Nabi Saw.:

إِنَّ اللهَ تَعَالَي زَوْجَنِي فِي الْجَنَّةِ مَرْيَمَ بِنْتَ عِمْرَانَ وَامْرَأَةَ فِرْعَوْنَ وَ أُخْتَ مُوْسَي

Sesungguhnya Alloh Ta’ala akan mengawinkan aku di surga dengan Maryam putri Imron dan isteri Fir’aun(Asiyah) dan saudara Nabi Musa”.(HR.Ath Thobarony dari Sa’ad bin Junadah).

Dari hadits di atas dapat di simpulkan bahwa di surga nanti tidak ada bidadara bidadara, suami di dunialah yang menjadi suaminya di surga kelak.

Apabila wanita belum bersuami atau suaminya mati dalam keadaan kafir maka wanita itu akan di kawinkan dengan laki laki lain di surga nanti.dan jangan pernah berfikir bahwa menikah dengan lelaki lain akan merasa kurang bahagia, karena di surga adalah tempatnya bahagia dan tidak ada sedikitpun rasa yang tidak bahagia.

                       Bagaimana wanita yang di dunia menikah lebih dari satu kali? Dengan suami yang manakah di surga nanti?

Dalam hal ini ada dua pendapat sebagaimana di terangkan dalam kitab Qurrotul ‘Ain hal.61

رُوِيَ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ وَخُذَيْفَةَ رضي الله عنهما أَنَّالْمَرْأَةَ لِأَخِرِ زَوْجِهَا فِي الدُّنْيَا وَجَاءَ أَنَّهَا تَكُوْنُ لِأَحْسَنِهِمْ خُلُقَا

“Di riwayatkan dari Abi Darda dan Hudzaifah bahwa wanita itu menjadi isteri suami yang terakhir di dunia,dan ada hadits yang mengatakan bahwa dia menjadi isteri suami yang terbaik akhlaknya.

Hal yang menjadikan perbedaan pendapat di atas adalah karena hadits yang berbunyi :

أَلْمَرْأَةُ لِأَخِرِ زَوْجِهَا فِي الْأَخِرَةِ

seorang wanita menjadi isteri suami yang terakhir di akhirat”.

Hadits ini bercerita tentang Isteri Abu Darda yang di lamar oleh Muawiyah bin abi sufyan,kemudian isteri Abu Darda menolak dengan mengatakan bahwa suaminya Abu Darda pernah mendengar Rosululloh saw. Bersabda dengan hadits di atas tersebut.

Juga hadits tentang Ummu Habibah yang bertanya kepada Rosululloh Saw. Tentang wanita yang menikah lagi setelah ditinggal suaminya meninggal dunia. Untuk sumi yang mana dia di akhirat nanti? Maka Nabi Saw menjawab :

تُخَيَّرُ فَتَخْتَارُ أَحْسَنَهُمَا خُلُقَ

“Ia di persilahkan memilih suami yang lebih baik akhlaknya”.

 

 

ذَهَبَ حُسْنُ الْخُلُقِ بِخَيْرَي الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ

Budi luhur itu pergi membawa kebaikan dunia dan akhirat”.

(Hamisyi Tanbihul Ghofilin. Hal. 151).

 

Leave your comment here: