MUTIARA HIKMAH (Edisi 15 januari 2014)
Mutiara hikmah dari Yahya bin Mu’adz bin Ja’far ar Rozi Rohimahulloh
“Waktu malam adalah panjang, maka janganlah memendekanya dengan tidur-mu”.
Mutiara Hikmah dari Ahmad Sholih al Anthoqi Rohimahulloh
“Apabila semua urusan di serahkan pada hati, mangga anggota tubuhpun akan beristirahat(santai)”.
Mutiara Hikmah dari Abu Abdillah Muhammad Ibnul Fadl al Balkhi Rohimahulloh
“Tiga tanda kesengsaraan :
1. Orang yang di beri ilmu tetapi tidak mengamalkan
2. Orang yang beramal tapi tidak ikhlas
3. Orang yang berteman dengan orang sholih tetapi tidak menghormati dan menghargainya”.
Mutiara Hikmah dari Abu Bakar Muhammad bin Musa al Washithi Rohimahulloh
“Rasa takut kepada Alloh dan harapan atas rohmat Alloh adalah dua kendali yang mencegah hamba dari adab kelakuan yang buruk”.
Mutiara Hikmah dari Al Khoir al Aqtho’ Rohimahulloh
“Hati yang penuhi iman tandanya adalah kasih sayang kepada semua kaum muslimin dan memperhatikan kepentingan mereka serta menolong mereka dalam hal yang akan menimbulkan kebaikan mereka,
Hati yang di penuhi kemunafikan tandanya adalah dendam, dengki dan kelicikan(suka menipu)”.
Mutiara Hikmah dari Abu Ya’kub Ishaq bin Muhammad an Nahrojuri rohimahulloh
“Dunia adalah bagaikan lautan, akhirat adalah bagaikan pantainya, serta ketaqwaan adalah bagaikan kapalnya dan manusia adalah bagaikan penumpangnya”.
Mutiara Hikmah dari Abu Ali Katib Rohimahulloh
“Apabila rasa takut kepada Alloh sudah menetap di dalam hati seseorang, maka ia hanya akan berbicara yang perlu baginya(yang baik saja)”.
Mutiara Hikmah dari Mudloffar al Qoromsin Rohimahulloh
“Beliau di tanya tentang apa yang terbaik yang Alloh berikan kepada hambanya?
Beliau menjawab :
Kosongnya hati dari apa yang tidak perlu baginya. (maksudnya adalah tidak memikirkan sesuatu yang tidak berguna baginya). Supaya ia dapat memusatkan kepada apa yang perlu baginya (maksudnya adalah memikirkan hal hal yang berguna bagi dirinya di dunia dan akhirat).
Mutiara Hikmah dari dzun Nun al Mishri Rohimahulloh
“Penyakit tubuh adalah terjadinya rasa sakit, dan penyakit hati adalah terjdinya perbuatan perbuatan dosa. Sebagaimana tubuh tidak merasakan lezatnya makanan di waktu sakitnya, begitu pula hati tidak merasakan manisnya ibadah ketika berdosa”.