APAKAH BOLEH MENJAMAK SHOLAT JUM’AT DENGAN ASHAR?
MENJAMAK SHOLAT JUM’AT DENGAN ASHAR
Di dalam menjalani kehidupan ini terkadang kita harus melakukan sesuatu yang sebenarnya sudah di larang dalam agama walau sebatas hal yang masih ada keringanan, seperti halnya ketika kita terpaksa harus bepergian di hari jum’at yang karena ada hal yang sama sekali tidak bisa di kesampingkan atau di wakilkan kepada orang lain.
Tentunya hal ini akan berakibat dengan di lakukanya sholat jum’at di perjalanan kita yang juga tentunya kita akan menjadi orang yang tidak masuk dalam hitungan yang mengesahkan jum’at.
Dan ada ketentuan juga yaitu ketika takbirotul ikhrom nanti kita harus menunggu orang ahli jum’at yang muqimin atau dengan kata lain kita tidak boleh mendahului takbirotul ikhromnya mereka.
Dan yang menjadi pertanyaan adalah
Bolehkah menjamak sholat jum’at dengan ashar? Karena posisi kita sedang dalam keadaan sebagai musafir, apakah sholat jum’at sama sebagaimana sholat dzuhur yang boleh di jama’ baik taqdim maupun ashar?
Syaikh Sulaiman Al Bujairomy menjelaskan dalam kitabnya bahwa :
Kalau di dalam jama’ taqdim bisa atau di perbolehkan tetapi kalau jama’ takhir tidak bisa.
Dan juga Ulama kita memperbolehkan,sedangkan Ulama “sebelah” melarang.
Referensi :
وَيَجُوزُ لِلْمُسَافِرِ ) سَفَرَ قَصْرٍ ( أَنْ يَجْمَعَ بَيْنَ ) صَلَاتَيْ ( الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ فِي وَقْتِ أَيِّهِمَا شَاءَ ) تَقْدِيمًا وَتَأْخِيرًا ( وَ ) أَنْ يَجْمَعَ ( بَيْنَ ) صَلَاتَيْ ( الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ فِي وَقْتِ أَيِّهِمَا شَاءَ ) تَقْدِيمًاوَتَأْخِيرًا .
Al Bujairomi ‘alal Khotib 5/242
وَالْجُمُعَةُ كَالظُّهْرِ فِي جَمْعِ التَّقْدِيمِ ، وَالْأَفْضَلُ لِسَائِرِ وَقْتِ أُولَى تَأْخِيرٌ وَلِغَيْرِهِ تَقْدِيمٌ لِلِاتِّبَاعِ .
الشَّرْحُ
قَوْلُهُ : ( وَالْجُمُعَةُ كَالظُّهْرِ فِي جَمْعِ التَّقْدِيمِ ) أَيْ كَأَنْ دَخَلَ الْمُسَافِرُ قَرْيَةً بِطَرِيقِهِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَالْأَفْضَلُ فِي حَقِّهِ الظُّهْرُ ، لَكِنْ لَوْ صَلَّى الْجُمُعَةَ مَعَهُمْ فَيَجُوزُ لَهُ فِي هَذِهِ الْحَالَةِ أَنْ يَجْمَعَ الْعَصْرَ مَعَهَا تَقْدِيمًا ا ط ف .
وَقَوْلُهُ : فِي جَمْعِ التَّقْدِيمِ أَيْ وَيَمْتَنِعُ جَمْعُهَا تَأْخِيرًا لِأَنَّهَا لَا يَتَأَتَّى تَأْخِيرُهَا عَنْ وَقْتِهَا كَمَا فِي شَرْحِ م ر
Al Bujairomi alal Khotib 5/247
Untuk musafir diperbolehkan menjama’ sholat zhuhur dengan ashar di waktu yang mana saja (mau jama’ taqdim pada dzuhur atau jama’ ta-khir pada waktu ashar)
termasuk boleh menjama’ sholat jum’at dengan ashar, hanya saja ketentuannya harus dilakukan dengan jama taqdim, tidak bisa dengan jama ta-khir, sebab solat jumat tidak bisa dikerjakan di luar waktu dzuhur.
Juga di dalam kitab yang lain di terangkan bahwa sholat jum’at bisa dijamak dengan sholat ashar tapi hanya pada jamak taqdim saja
الإقناع للشربيني (1/ 174)
ولما فرغ المصنف من أحكام القصر شرع في أحكام الجمع في السفر فقال ( ويجوز للمسافر ) سفر قصر ( أن يجمع بين ) صلاتي ( الظهر والعصر في وقت أيهما شاء ) تقديما وتأخيرا ( و ) أن يجمع ( بين ) صلاتي ( المغرب والعشاء في وقت أيهما شاء ) تقديما وتأخيرا والجمعة كالظهر في جمع التقديم والأفضل لسائر وقت أولى تأخير ولغيره تقديم للاتباع