IMAM GHOZALI DALAM SALAH SATU MUQODIMAH KITABNYA

IMAM GHOZALI DALAM SALAH SATU MUQODIMAH KITABNYA

Bismillahirrahmanirrahim

IMAM GHOZALI        Segala puja puji kepada Allah Swt yang telah mengangkat jiwa orang-orang yang suci dengan mujahadah(TIRAKAT), yang telah membahagiakan hati para wali dengan musyahadah(MELIHAT ALLOH), yang telah menghiasi lisan orang-orang mukmin dengan zikir, yang telah mengagungkan bisikan hati orang-orang Arif (berpengetahuan pada Allah) dengan berfikir, yang telah menjaga khalayak hamba dari kerusakan, yang telah menahan segala kesulitan dari para ahli zuhud, yang telah menghindarkan orang-orang yang bertaqwa dari bayang-bayang syahwat, yang telah mensucikan ruh orang-orang yakin dari gelapnya keraguan, yang telah menerima semua amal perbuatan para manusia terpilih melalui do’a-do’a dan yang telah menguatkan tali kaum merdeka dengan ikatan yang kokoh. Aku memuji-Nya dengan pujian mereka yang telah melihat tanda-tanda kekuasaan dan kekuatan-Nya, yang telah menyaksikan ke-Mahatunggalan dan wahdaniyah-Nya, yang telah mengetuk pintu-pintu rahasia-Nya dan kemuliaan-Nya, yang telah memetik buah dari sujud dan ketaatan-Nya. Aku mensyukuri-Nya dengan syukur mereka yang telah terbakar dan hanyut dalam aliran sungai kemuliaan dan pemuliaan-Nya. Aku mengimani-Nya dengan iman mereka yang telah mengakui kitab-kitab-Nya, perintah-Nya, para nabi-Nya, para wali-Nya, janji-janji-Nya, ancaman-Nya, pahala dan azab-Nya. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Tunggal dan tak memiliki sekutu. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang diutus untuk menghancurkan mata rantai kefasikan dan kerusakan moral, diutus untuk memporakprandakan golongan pembangkang, diutus untuk memaksa orang-orang musyrik dan peragu, diutus untuk menolong para pengikut kebenaran dan kebaikan. Maka semoga keselamatan senantiasa Allah anugerahkan kepadanya dan para sahabatnya.

TANDA-TANDA PENGETAHUAN TENTANG DIRI

Ketahuilah !

Bahwa pengetahuan tentang kimia kebahagiaan yang bersifat dzohir tidak ada dalam perbendaharaan ilmu kaum awam kebanyakan, akan tetapi tersimpan dalam gudang ilmu para raja, demikian juga dengan kebahagiaan. Ia hanya ada dalam gudang rahmat Allah Swt. Di langit sana tersimpan esensi (jawhar) para malaikat, dan di bumi, tersimpan di hati para wali yang Arif billah. Dan setiap orang yang mencari ini tanpa bersandar hadrat kenabian, maka ia telah salah jalan dan semua daya upayanya tak lebih seperti uang dinar palsu. Ia kira dirinya kaya raya, tapi sebenarnya miskin di hari kiamat.

Sebagaimana ditegaskan Allah Swt :

“Maka Kami singkapkan daripadamu tutup yang menutupi matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.” (Q.S. Qaf [50]: 22).

Dari sekian rahmat Allah pada hamba-Nya, Dia telah mengutus seratus dua puluh empat ribu Nabi untuk mengajarkan seluruh manusia tentang naskah kimia ini, mengajarkan mereka bagaimana menjadikan hati sebagai tempaan mujahadah, mengajarkan bagaimana membersihkan hati dari budi pekerti yang buruk dan mengajarkan bagaimana mengendalikanya untuk menyusuri lorong-lorong kesucian :

Seperti dijelaskan Allah Swt :

“Dialah yang mengutus pada kaum yang buta huruf seorang rasul diantara mereka, yang membacakan ayat ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kitab dan hikmah.” (Q.S. al-Jum’ah [62]: 2).

 Yaitu mensucikan mereka dari akhlak yang buruk dan sifat-sifat kebinatangan serta menjadikan sifat-sifat malaikat sebagai baju dan hiasan mereka. Adapun maksud dari Kimia ini adalah bahwa semua yang berhubungan dengan sifat-sifat negatif maka wajib menanggalkannya, dan semua yang berhubungan dengan sifat-sifat kesempurnaa maka wajib mengenakannya. Satu-satunya rahasia keberhasilan KIMIA KEBAHAGIAAN ini adalah kembali mundur dari keduniawian.

 Seperti ditegaskan oleh Allah Swt :

“Dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (Q.S. al-Muzammil [73]: 8).

 Dan keutamaan ini sangat banyak dan luas. PASAL MENGENAI PENGETAHUAN DIRI PRIBADI Ketahuilah ! bahwa kunci mengetahui Allah (ma’rifah Allah) adalah mengetahui diri sendiri.

Seperti firman-Nya :

 “Kami akan memperlihatkan pada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami atas segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an adalah benar.” (Q.S. Fussilat [41]: 52).

Demikian pula sabda Nabi Saw:

“Siapa saja yang tahu akan dirinya, maka ia telah mengetahui Tuhannya.”

 Tidak ada sesuatupun yang paling dekat denganmu kecuali dirimu sendiri. Maka jika kamu tidak mengetahui dirimu, bagaimana mungkin kamu bisa mengetahui Tuhanmu? Jika kamu katakan bahwa aku telah mengetahui diriku, yang kamu tahu sebenarnya adalah diri bagian jasmani (anggota badan) yang terdiri dari tangan, kaki, kepala dan lainnya. Kamu tidak mengetahui apa yang tersimpan dalam batinmu, yang bila sedang marah, ia mendorongmu untuk bertengkar. Jika sedang bernafsu, ia mengajakmu kawin. Jika sedang lapar, ia memintamu makan, jika sedang haus, ia menuntutmu minum, dan hewan sangat mirip denganmu dalam hal ini. Maka itu, yang wajib Anda lakukan adalah mengenalkan hakikat pada dirimu hingga Anda tahu apa sebenarnya dirimu, dari mana kamu datang hingga sampai di tempat ini, untuk tujuan apa kamu diciptakan, dengan apa kamu bisa meraih kebahagiaan dan dengan apa kamu mendapatkan kepuasan. Dalam jiwamu terkumpul berbagai macam sifat, diantaranya sifat-sifat binatang jinak, binatang buas, pun demikian sifat-sifat malaikat. Maka ruh adalah hakikat jauharmu yang paling esensial, lainnya adalah unsur asing dan kosong telanjang. Maka yang wajib kamu lakukan adalah mengetahui hal ini. Bahwa bagi sifat-sifat itu ada ransum makananya dan kebahagianya. Kebahagiaan binatang ternak terletak pada makan, minum, tidur dan kawin, maka jika kamu merasa bagian dari mereka, kenyangkan perutmu dan puaskan kelaminmu. Kebahagiaan akan dirasakan binatang buas ketika mampu menyerang dan melumpuhkan mangsa, kebahagiaan setan terletak pada makar, kejahatan dan tipuan, maka jika kalian merasa bagian dari mereka, berbuatlah seperti yang mereka perbuat.

Leave your comment here: