MAKNA DARI WAHDATUL WUJUD(manunggaling kawulo gusti)
Apa yang di maksud dengan Faham Wahdatul Wujud ….
dan Manuggaling kawulo gusti yang sehingga Syech Siti Jenar di hukum mati oleh Para Wali 9 ?
Wahdatul Wujud… Benarkah seperti yang mereka pahami?
Kebanyakan orang orang Islam yang melakukan pengkajian tentang faham Wahdatul Wujud telah bersalah besar. Sebab mereka mengikuti system orang orang Orientalis (al-Mustasyriq) dan menganalisa dengan teori falsafah.
Padahal masalah ini (wahdatul wujud) sama sekali tidak ada hubungannya dengan falsafah Aflathun (Plato) atau Qadyani Hindia, baik hubungan dekat maupun jauh. Jadi sumber kesalahan pembahasan tentangnya adalah dari orang orang Orientalis.
Masalah Wahdatul Wujud yang tidak bisa diketahui kedalamannya kecuali dengan Iman, Mujahadah, Ma’rifah dan Mukasyafah, bagaimana akan bisa diketahui oleh orang orang Orientalis yang kafir itu.
Di dalam kitab al-Tashawwuf al-Syar’iy yang ditulis oleh Sayyid Nur dikatakan
:
ﺍﻟﺘﺼﻮﻑ ﺍﻟﺸﺮﻋﻲ ﺹ 93 : ﻭﻣﻌﻈﻢ ﺍﻟﺒﺎﺣﺜﻴﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺍﺧﻄﺆﻭﺍ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻭﺣﺪﺓ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ ﻭﺍﺗﺒﻌﻮﺍ ﻃﺮﻳﻘﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﺸﺮﻗﻴﻦ ﻭﺷﺮﺣﻮﻫﺎ ﺑﺎﻟﻔﻜﺮﺓ ﺍﻟﻔﻠﺴﻔﻴﺔ، ﻭﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﺃﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻟﻴﺴﺖ ﻟﻬﺎ ﻋﻼﻗﺔ ﻭﺻﻠﺔ ﺑﺎﻟﻔﻜﺮ ﺍﻟﻔﻠﺴﻔﻲ ﺍﻷﻓﻼﻃﻮﻧﻲ ﺃﻭ ﺍﻟﻘﺪﻳﺎﻧﻲ ﺍﻟﻬﻨﺪﻱ ﻻ ﻣﻦ ﻗﺮﻳﺐ ﻭﻻ ﺑﻌﻴﺪ، ﻭﻣﺮﻛﺰ ﺍﻟﺨﻄﺎﺀ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺚ ﻫﻢ ﺍﻟﻤﺴﺘﺸﺮﻗﻮﻥ
Sehingga merekapun banyak yang salah paham mengenai paham ini. Baiklah kita kaji dari kata Wahdatul Wujud, kata ini secara bahasa adalah kesatuan wujud. Sedangkan di dalam istilah ada dua pengertian:
1. Pengertian yang benar, yaitu wujudnya Allah Swt.
Yang qadim yakni tidak berpermulaan sejak azali, yakni tidak ada makhluk, Maha Satu, tidak berbilang, tidak bersatu dengan wujudnya makhluk, tidak bertempat pada makhluk, dan tidak ditempati oleh makhluk.
Dengan demikian wujudnya makhluk tidak termasuk Wahdatul Wujud ini. Sebab wujud makhluk baru adanya, dari tidak ada menjadi ada. Jadi wujud yang sesungguhnya hanyalah satu, yaitu wujudnya Allah Swt. Sedangkan wujudnya makhluk adalah wujud majazy.
2. Pengertian yang salah, yaitu mengartikan Wahdatul Wujud dengan arti menyatukan Allah Swt.
Dengan makhluk-Nya, tidak bisa dipisahkan. Allah Swt. adalah makhluk dan makhluk adalah Allah.
Ini adalah Wahdatul Wujud yang kufur, zindiq lebih sesat dari pada Yahudi, Nasrani dan penyembah berhala.
Mausu’ah yusufiyyah hal 436
ﺇﻥ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﻮﺣﺪﺓ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ ﻭﺍﻥ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ ﻭﺍﺣﺪ ﻫﻮ ﺍﻟﺤﻖ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﺤﺘﻤﻞ ﻣﻌﻨﻴﻴﻦ،
ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﺣﻖ ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻛﻔﺮ،ﻓﺎﻟﻘﺎﺋﻠﻮﻥ ﺑﻮﺣﺪﺓ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ ﻓﺮﻳﻘﺎﻥ ﺍﻟﻔﺮﻳﻖ ﺍﻷﻭﻝ ﺃﺭﺍﺩﻭﺍ ﺑﻪ ﺍﺗﺤﺎﺩ ﺍﻟﺤﻖ ﺑﺎﻟﺨﻠﻖ ﻭﺍﻧﻪ ﻻ ﺷﻲﺀ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ ﺳﻮﻱ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺍﻥ ﺍﻟﻜﻞ ﻫﻮ ﻭﺍﻧﻪ ﻫﻮ ﺍﻟﻜﻞ، ﻓﻘﻮﻟﻪ ﻫﺬﺍ ﻛﻔﺮ ﻭﺯﻧﺪﻗﺔ ﻭﺃﺷﺪ ﺿﻼﻟﺔ ﻣﻦ ﺃﺑﺎﻃﻞ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﻭﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﻭﻋﺒﺪﺓ ﺍﻷﻭﺛﺎﻥ. ﺍﻟﻔﺮﻳﻖ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺑﺒﻄﻼﻥ ﻭﻛﻔﺮ ﻣﺎ ﺫﻛﺮ، ﻣﻦ ﺃﻥ ﺍﻟﺨﺎﻟﻖ ﻋﻴﻦ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻕ ﻭﺍﻧﻤﺎ ﺃﺭﺍﺩﻭﺍ ﺑﻮﺣﺪﺓ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ ﺍﻟﻘﺪﻳﻢ ﺍﻷﺯﻟﻲ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺤﻖ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻬﻮ ﻻ ﺷﻚ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﺰﻩ ﻋﻦ ﺍﻟﺘﻌﺪﺩ ﻭﻟﻢ ﻳﻘﺼﺪﻭﺍ ﺑﻜﻼﻣﻬﻢ
Maka dengan demikian menyatunya Dzat Allah Swt. dengan makhluk-Nya, sehingga tidak bisa dibedakan itu disebut al-Ittihad. Sedangkan bertempatnya Allah Swt. di dalam makhluk-Nya dan bertempatnya makhluk di dalam Dzat Allah Swt ini disebut al-Hulul.
Dan hukum Wahdatul Wujud dalam arti Ittihad dan Hulul sebagaimana arti tersebut adalah kufur.
ﺍﻟﺤﺎﻭﻱ ﻟﻠﻔﺘﺎﻭﻯ ﻟﻠﺴﻴﻮﻃﻲ، ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺹ 133 : ﻭﺇﻥ ﻓﺴﺮ ﻗﻮﻟﻪ ﺑﻤﺎ ﻳﻘﺘﻀﻲ ﺍﻟﺤﻠﻮﻝ ﻛﺎﻥ ﻛﺎﻓﺮﺍ ﻣﺮﺗﺪﺍ ﻓﻴﺴﺘﺘﺎﺏ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻓﺈﻥ ﺗﺎﺏ ﻭﺇﻻ ﻗﺘﻞ ﻛﻔﺮﺍ ﻭﻻ ﻳﺪﻓﻦ ﻓﻰ ﻣﻘﺎﺑﺮ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ. ﺇﻫـ ﻣﺠﻤﻮﻉ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻭﺭﺳﺎﺋﻞ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﻋﻠﻮﻱ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﺲ ﺹ 195 : ﺍﻟﻘﺎﺋﻞ ﺑﺎﻟﺤﻠﻮﻝ ﻭﺍﻹﺗﺤﺎﺩ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﺎﻟﺸﺮﻳﻌﺔ، ﺇﻫـ
Sekarang yang jadi pertanyaan, benarkah Syech Siti Jenar berpaham Wahdatul Wujud dalam arti kedua, yaitu ittihad, dan hulul?