MELAKUKAN WUDLU DALAM KEADAAN TELANJANG
MELAKUKAN WUDLU DALAM KEADAAN TELANJANG
Membuka AURAT SAAT WUDLU di kamar mandi sering terjadi di kalangan umat islam, hal itu di karenakan lebih pada simpel dan praktis dari terlebih dahulu menutup aurat, dan kadang memang juga karena sudah menjadi kebiasaan dari kecil. Apalagi saat ini orang tua sudah sangat jarang terdengar mengatakan “ora ilok” atau tidak etis kepada anak anaknya, padahal ketika orang tua mengatakan tidak etis kepada anaknya, maka akan memberikan dampak kepada anak untuk berfikir cerdas, dan tentunya setiap orang tua mengatakan tidak etis atas tindakan seorang anak juga mempunyai nilai plus yang sebenarnya tanpa di ketahui dengan pasti alasanya. Karena setelah di amati, ternyata setiap apa yang di katakan orang tua kepada anakanya semuanya ada dalil yang sebenarnya mendasarinya. Seperti dalam masalah membuka aurat saat berwudlu ternyata ada Ulama yang mengatakan dan berpendapat tentang hal itu, dan akan sangat baik bila di jadikan sebagai dasar dalam kehidupan kita.
MENURUT MADZHAB MALIKI :
Membuka aurat saat berwudlu adalah MAKRUH bila tanpa ada yang melihat, keterangan dalam kitab Hasyiyah Ad Dasuqi Juz I hal. 104
وأما مكروهاته فالإكثار من صب الماء وكثرة الكلام في غير ذكر الله والزيادة على الثلاثة في المغسول وعلى واحدة في الممسوح على الراجح وإطالة الغرة ومسح الرقبة والمكان الغير الطاهر وكشف العورة والله أعلم
( قوله : على الراجح ) أي من القولين السابقين في قوله وهل تكره الرابعة أو تمنع خلاف ( قوله : وكشف العورة ) أي مع عدم من يطلع عليها ، وأما كشفها مع وجود من يطلع عليها غير الزوجة والأمة فهو حرام لا مكروه فقط .
“Kemakruhan dalam wudlu (menurut Madzhab Maliki) :
~ Memakai air berlebih
~ Banyak berbicara selain dzikir
~ Menambah lebih dari tiga kali dalam basuhan dan lebih sekali dalam mengusap menurut pendapat yang kuat
~ Memanjangkan basuhan anggauta wudlu
~ Mengusap leher
~ Berwudlu di tempat yang tidak suci
~ Membuka aurat
Keterangan “Membuka aurat” adalah sepanjang tidak ada orang yang melihatnya, tapi bila ada yang melihat aurat yang terbuka saat wudlu tersebut selain istri dan budak wanita maka hukumnya menjadi haram
MENURUT KALANGAN MADZHAB SYAFI’I :
وَصَرَّحَ ابْنُ سُرَاقَةَ فِي أَدَبِ الشَّاهِدِ بِأَنَّهُ مُسْقِطٌ لِلشَّهَادَةِ غَيْرَ أَنَّهُ قَيَّدَ ذَلِكَ بِمَا إذَا كَشَفَهَا مِنْ غَيْرِ ضَرُورَةٍ وَلَا بُدَّ مِنْهُ ، وَفِي فَتَاوَى الشَّاشِيِّ كَشْفُ الْعَوْرَةِ فِي الْحَمَّامِ يَقْدَحُ فِي الْعَدَالَةِ .
وَقَالَ ابْنُ بَرْهَانٍ : كَشْفُهَا بِحَضْرَةِ النَّاسِ يَقْدَحُ فِي الْعَدَالَةِ بِخِلَافِهِ فِي الْخَلْوَةِ .
لَكِنْ أَقَرَّ الشَّيْخَانِ فِي الرَّوْضَةِ وَأَصْلِهَا صَاحِبَ الْعُدَّةِ عَلَى إطْلَاقِهِ أَنَّ كَشْفَهَا صَغِيرَةٌ ، وَيُوَافِقُهُ إفْتَاءُ الْحَنَّاطِيِّ بِأَنَّ مَنْ دَخَلَ الْحَمَّامَ بِغَيْرِ إزَارٍ يَصِيرُ فَاسِقًا إذَا تَعَوَّدَ ذَلِكَ انْتَهَى .
Imam Ibnu Hajar dalam Kitab AZ ZAWAJIR menjelaskan :
Membuka aurat di kamar mandi tanpa ada darurat menurut Ibnu Suroqoh bisa menggugurkan validitas persaksian seseorang.
Begitu juga dalam Kitab Fatawa As-Syasyi di sebutkan :
“Membuka aurat mencederai sifat adil seseorang” begitu juga menurut Imam Al Ghozali dan pengarang Kitab ‘Al-‘Uddah.
Menurut Imam Khonnathy :
“Memasuki kamar mandi tanpa penutup menjadi fasik hal ini kalau menjadi kebiasaan”.
Sedangkan menurut Imam Ibnu Burhan membuka aurat dalam keadaan sendiri (seperti dalam kamar mandi) tidak masalah.
Demikian keterangan tentang masalah membuka aurat dalam melakukan wudlu, semoga kita bisa semakin bisa menambah kebaikan dalam amalan ibadah kita. Amin….
Referensi :
Az-Zawajir ‘an Iqtirof al-Kabair
قال صاحب العدة ومن الصغائر النظر إلى ما لا يجوز والغيبة والكذب الذي لا حد فيه ولا ضرر والإشراف على بيوت الناس وهجرة المسلم فوق ثلاث وكثرة الخصومات وإن كان محقا والسكوت على الغيبة والنياحة والصياح وشق الجيب في المصيبة والتبختر في المشي والجلوس مع الفساق إيناسا لهم والصلاة المنهي عنها في أوقات النهي والبيع والشراء في المسجد وإدخال الصبيان والمجانين والنجاسات إليه وإمامة قوم يكرهونه لعيب فيه والعبث في الصلاة والضحك فيها وتخطي رقاب الناس يوم الجمعة والكلام والإمام يخطب والتغوط مستقبل القبلة وفي طريق المسلمين وكشف العورة في الحمام
Roudhotut Thoolibiin Juz XI hal. 224
وقد أدرجنا في عموم هذا الصغيرة والكبيرة فلا تختص الحسبة بالكبائر بل كشف العورة في الحمام والخلوة بالأجنبية واتباع النظر للنسوة الأجنبيات كل ذلك من الصغائر ويجب النهي عنها
Ihyaa ‘Uluumiddiin Juz II hal. 324