IDUL FITRI SEBAGAI KEMENANGAN UMAT ISLAM YANG DI REBUT SYAITAN

IDUL FITRI SEBAGAI KEMENANGAN UMAT ISLAM YANG DI REBUT SYAITAN

KEMENANGAN IDUL FITRI

 dulf                  Setelah berpuasa selama satu bulan penuh, akhirnya sampailah umat islam pada puncak kemenangan, menang berperang melawan nafsu dan sahwat, tetapi apakah benar umat islam seluruhnya merayakan kemenangan di negeri ini?

Jawabnya adalah sama sekali tidak.

Hanya sebagian kecil umat islam yang secara hakiki mendapatkan kemenangan yang di sebut dengan Idul Fitri ini, coba kita renungkan.

Selama dzuhur sampai ashar pada saat saya dalam perjalanan, di sana sedang macet total. Seluruh orang yang sedang mudik tersebut kebanyakan kumpul kmpul di samping bus sambil merokok dan minum minum air mineral, para supir semuanya yang ada di mobil mobil pribadi juga merokok apalagi supir truk besar.

Dalam penjelasan yang telah lalu saya sudah menuliskan bahwa sopir dan para musafir boleh membatalkan puasa dengan syarat syarat yang harus di penuhi. Silahkan di lihat kembali.

Padahal mereka semua mudik karena mau merayakan hari kemenangan Idul Fitri. Menang dari mana? Orang mereka puasa saja tidak, di siang harinya tetap membicarakan aib orang lain, malemnya tidak tadarus al Qur’an, malamnya tidak sholat tarowih, sholatnya tidak pada waktunya alias qodlo’. Sehingga tidak sesuai di do’akan dengan “MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN”.

Sungguh aneh kemengan ini…..?

Setelah sholat Ied selesai, mereka mereka sudah siap dengan pasangan masing masing(bukan istri bukan suami) untuk merayakan hari raya dengan rekreasi ke pantai pantai dan tempat wisata lainya.

Silahkan anda lihat di pantai pantai, apakah lebih banyak yang berekreasi karena mensyukuri nikmat Alloh atau lebih banyak yang rekreasi karena bermaksiat kepada Alloh? Jangan lupa, mereka semuanya islam, saudara kita bahkan anak cucu kita.

Bandingkan jumlah mereka dengan yang datang untuk saling maaf memaafkan.

Silahkan anda lihat juga masjid masjid dan musholla musholla ketika waktu dzuhur tiba, sampai satu shof penuhkah orang yang datang berjamaah?

Kemana para orang islam yang biasa jama’ah? Kalau jawabanya sedang shilaturrohim tentu yang terjadi maka akan penuh seluruh masjid masjid dan musholla di setiap waktu walau berbeda dengan ahli jamaah yang biasanya, karena mereka umat islam saling mengisi di masjid lain dan musholla lain.

Tetapi yang terjadi adalah shof tidak penuh di seluruh masjid masjid dan musholla, yang artinya bahwa mereka lebih banyak yang tidak berjamaah. Bandingkan dengan ketika sholat Idnya berlangsung, bukankah sampai bikin tarub dan tenda untuk menampungnya?

Apakah seperti ini pantas di sebut kemenangan umat islam..

Astaghfirullohal ‘adzim…

Lebih cocok yang seperti ini adalah kemenangan syaitan, karena dendamnya selama sebulan penuh di belanggu sebagaimana yang pernah saya tuliskan di waktu kemarin.

Seandainya kita semua tambah baik akhlaknya, tambah baik pengabdianya, tambah baik sholatnya, tambah baik rasa cintanya kepada Alloh dan Rosulnya, atau jika di ringkas menjadi tambah taqwa kepada Alloh setelah puasa selama romadlon, maka inilah hakikat kemenangan umat islam.

Semoga kita semua di beri kemenangan yang hakiki oleh Alloh swt, mereka yang masih dalam keadaan yang kurang semestinya semoga di beri kekuatan dan hidayah oleh agar semakin bisa mendekatkan diri kepada Nya. Amin Amin Amin

 

 

 

Leave your comment here: