BEBERCINTA DENGAN ISTERI SETELAH HAIDL BERHENTI TETAPI BELUM MANDI JINABAH

BEBERCINTA DENGAN ISTERI SETELAH HAIDL BERHENTI TETAPI BELUM MANDI JINABAH

HUKUM BERSENGGAMA SEBELUM ISTRI MANDI HAID

haidl
Bolehkah Kita Menjimak Sang Istri setelah Habis Haidl, tapi sang istri tersebut masih keada’an tidak Suci (belum Mandi Besar?

Fathul Mu’in  Hamisy I’anathut Tholibin juz 1 hal. 72-73

Dan harom sebab Haidl sama sepertti harom sebab jinabat dan harom menyentuh antara pusar dan lutut, tapi ada pendapat yang membolehkannya kecuali jima’, dan Imam Nawawy di dalam kitab Tahqiq memilih pendapat ini berdasar Hadits Imam Muslim :

“Berbuatlah segala sesuatu kecuali Jima’ dan apa bila darah Haidl sudah berhenti maka halal bagi permpuan sebelum mandi untuk puasa tapi tidak untuk jima’, dan Imam Nawawy berbeda pendapat dengan Imam Jalal as-Suyuthi.

Nihayatuz Zain hal. 34 :

ﻭﺍﻟﺘﺎﺳﻊ ﺍﻟﻮﻁﺀ ﻭﻟﻮ ﺑﺤﺎﺋﻞ ﺛﺨﻴﻦ ﻭﻟﻮ ﺑﻌﺪ ﺍﻧﻘﻄﺎﻉ ﺍﻟﺪﻡ ﻭﻗﺒﻞ ﺍﻟﻐﺴﻞ ﻭﻫﻮ ﻛﺒﻴﺮﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺎﻣﺪ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺑﺎﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻳﻜﻔﺮ ﻣﺴﺘﺤﻠﻪ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻗﺒﻞ ﺍﻻﻧﻘﻄﺎﻉ ﻭﻗﺒﻞ ﺑﻠﻮﻍ ﻋﺸﺮﺓ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺇﻻ ﻓﻼ ﻳﻜﻔﺮ ﻟﻠﺨﻼﻑ ﻓﻴﻪ ﺣﻴﻨﺌﺬ ﻭﻣﺤﻞ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﺑﺎﻻﺳﺘﺤﻼﻝ ﺃﻳﻀﺎ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺑﻠﺪ ﻣﻌﻠﻮﻡ ﻋﻨﺪﻫﻢ ﺣﺮﻣﺔ ﺫﻟﻚ ﺑﺎﻟﻀﺮﻭﺭﺓ ﻭﺇﻻ ﻓﻼ ﻛﻔﺮ ﻛﺒﻌﺾ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺠﻬﻠﻮﻥ ﺣﺮﻣﺔ ﺫﻟﻚ ﻭﻣﺤﻞ ﺣﺮﻣﺘﻪ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﺨﻒ ﺍﻟﺰﻧﺎ ﻓﺈﻥ ﺧﺎﻓﻪ ﻭﺗﻌﻴﻦ ﺍﻟﻮﻁﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻴﺾ ﻃﺮﻳﻘﺎ ﻟﺪﻓﻌﻪ ﺟﺎﺯ ﻷﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺗﻌﺎﺭﺽ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﻣﻔﺴﺪﺗﺎﻥ ﻗﺪﻡ ﺃﺧﻔﻬﻤﺎ. ﺇﻫـ

Yang kesembilan adalah berhubungan intim meskipun beserta penghalang yang tebal dan meskipun setelah terputusnya darah dan sebelum mandi besar. Itu adalah dosa besar bagi orang yang sengaja, mengerti keharamannya, serta tidak dalam keadaan darurat, yang dihukumi kufur adalah orang yang menghalalkannya apabila hal itu dilakukan sebelum terputusnya darah dan sebelum mencapai sepuluh hari. Dan apabila tidak demikian maka tidak dihukumi kufur karena terdapat perbedaan pandangan tentangnya. Dan demikian juga penghalalan tersebut dihukumi kufur apabila terjadi di sebuah daerah yang memang sudah maklum bagi penduduk akan keharamannya, dan apabila tidak demikian maka tidak dihukumi kufur, sebagaimana sebagian daerah yang penduduknya tidak mengerti akan keharamannya. Letak keharaman melakukan hubungan intim tersebut jika tidak khawatir zina, lantas apabila dikhawatirkan berbuat zina dan berhubungan intim merupakan jalan satu-satunya agar bisa menghindar dari zina maka boleh melakukan hubungan intim, karena apabila terdapat dua mafsadah yang menghadap terhadap seseorang, maka yang lebih ringan dari keduanya yang didahulukan

Fathul Muin juz 1 hal. 88-89 :

ﻭﻳﺤﺮﻡ ﺑﻪ ﻣﺎ ﻳﺤﺮﻡ ﺑﺎﻟﺠﻨﺎﺑﺔ، ﻭﻣﺒﺎﺷﺮﺓ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺳﺮﺗﻬﺎ ﻭﺭﻛﺒﺘﻬﺎ. ﻭﻗﻴﻞ: ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻮﻃﺊ. ﻭﺍﺧﺘﺎﺭﻩ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺤﻘﻴﻖ، ﻟﺨﺒﺮﻣﺴﻠﻢ: ﺍﺻﻨﻌﻮﺍ ﻛﻞ ﺷﺊ ﺇﻻ ﺍﻟﻨﻜﺎﺡ. ﻭﺇﺫﺍ ﺍﻧﻘﻄﻊ ﺩﻣﻬﺎ ﺣﻞ ﻟﻬﺎ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻐﺴﻞ ﺻﻮﻡ ﻻ ﻭﻃﺊ، ﺧﻼﻓﺎ ﻟﻤﺎ ﺑﺤﺜﻪ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺠﻼﻝ ﺍﻟﺴﻴﻮﻃﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ.

ﻗﻮﻟﻪ: ﻻ ﻭﻃﺊ ﺃﻱ ﺃﻣﺎ ﻫﻮ ﻓﻴﺤﺮﻡ، ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ﻭﻻ ﺗﻘﺮﺑﻮﻫﻦ ﺣﺘﻰ ﻳﻄﻬﺮﻥ * ﻭﻗﺪ ﻗﺮﺉ ﺑﺎﻟﺘﺸﺪﻳﺪ ﻭﺍﻟﺘﺨﻔﻴﻒ. ﺃﻣﺎ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﺘﺸﺪﻳﺪ ﻓﻬﻲ ﺻﺮﻳﺤﺔ ﻓﻴﻤﺎ ﺫﻛﺮ، ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺘﺨﻔﻴﻒ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﻪ ﺃﻳﻀﺎ ﺍﻻﻏﺘﺴﺎﻝ – ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺑﻪ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻭﺟﻤﺎﻋﺔ، ﻟﻘﺮﻳﻨﺔ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ﻓﺈﺫﺍ ﺗﻄﻬﺮﻥ * – ﻓﻮﺍﺿﺢ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﻪ ﺍﻧﻘﻄﺎﻉ ﺍﻟﺤﻴﺾ ﻓﻘﺪ ﺫﻛﺮ ﺑﻌﺪﻩ ﺷﺮﻃﺎ ﺁﺧﺮ ﻭﻫﻮ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﻓﺈﺫﺍ ﺗﻄﻬﺮﻥ * ﻓﻼ ﺑﺪ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻣﻌﺎ. ﺍﻫ ﺇﻗﻨﺎﻉ.
ﻗﻮﻟﻪ: ﺧﻼﻓﺎ ﻟﻤﺎ ﺑﺤﺜﻪ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺠﻼﻝ ﺍﻟﺴﻴﻮﻃﻲ ﺃﻱ ﻣﻦ ﺣﻞ ﺍﻟﻮﻃﺊ ﺃﻳﻀﺎ ﺑﺎﻻﻧﻘﻄﺎﻉ. ﺍﻫ.

فإذا طهرت من الحيض لم يحل له وطؤها حتى تغتسل وبه قال مالك وأحمد وأبو ثور وقال أبو حنيفة إذا انقطع دمها لأكثر الحيض حل وطؤها قبل الغسل وإن انقطع لما دون الأكثر لم يحل وطؤها حتى تغتسل أو يمضي عليها وقت صلاة وقال داود إذا غسلت فرجها من الدم بعد انقطاعه حل وطؤها وحكى عن طاوس ومجاهد أنها إذا توضأت حل وطؤها فإن لم تجد ماء تيممت وحل وطؤها

Jika sudah suci dari haidl maka bagi suami tidak boleh menjimak istri sehingga istri tersebut mandi terlebih dahulu dan pendapat ini didukung oleh imam Malik, imam Ahmad dan imam Abu Tsaur.

Abu hanifah berpendapat jika darahnya berhenti dimasa maksimal waktu haidl (dalam madzhab Hanafi maksimal waktu haidl adalah sempurnanya 10 hari) maka boleh menjimaknya walau belum mandi dan jika darah berhenti kurang dari waktu maksimal maka tidak boleh menjimaknya sehingga mandi lebih dulu atau telah melewati waktu sholat.

Imam Dawud berpendapat jika farjinya sudah dibasuh dari darah yang ada setelah masa berhentinya darah maka boleh atau halal menjimaknya

Imam Thowus dan Mujahid bercerita jika istri tersebut sudah berwudlu maka halal menjimaknya jika tidak ada air maka bertayamum.

Mughnil Mukhtaj juz 1 hal. 111 :

فائدة حكى الغزالي أن الوطء قبل الغسل يورث الجذام في الولد

Imam Ghozali bercerita bahwa menjimak istri sebelum mandi dari haidl maka bisa menyebabkan penyakit kusta bagi anaknya.

 

Leave your comment here: