ZAKAT YANG DI BERIKAN SEBELUM SAMPAI NISHOB APAKAH BOLEH?
Permasalahan
Bagaimana hukumnya mengeluarkan zakat tijaroh sebelum haul (sebelum masuk satu tahun)?
Jawaban
Boleh asalkan yang menerima tersebut tetap mempunyai sifat mustahiq sampai waktu wajibnya, sehingga apabila yang menerima tersebut menjadi berubah (tidak mempunyai syarat sebagai mustahiq) pada waktu wajibnya, maka apabila muzakki pada waktu memberikan zakat mu’ajjalah itu memberitahukan bahwa zakat mu’ajjalah, maka muzakki boleh meminta kembali zakat tadi.
Referensi :
Muhadzdzab, I: 174
وإن عجل الزكاة فدفها إلى فقير فمات الفقير أو ارتد قبل الحول لم يجزه المدفوع عن الزكاة، وعليه أن يخرج الزكاة ثانيا، فإن لم يبين عند الدفع أنهازكاة معجلة لم يرجع وإن بين رجع …. الخ
Jika seseorang melakukan ta’jil zakat (mendahulukan zakat sebelum waktunya) kemudian diberikan kepada orang fakir, lalu orang fakirnya meninggal dunia, atau ia murtad sebelum haul (masuk waktunya wajib zakat). Maka apa yang diberikan (atas nama zakat tadi) tidak mencukupinya sebagai zakat. Dan bagi yang memberikan wajib, mengeluarkan zakat lagi ( yang kedua ). Jika dirinya tidak menjelaskan (pada waktu memberinya) bahwa itu zakat yang didahulukan (ta’jiluz zakat) maka ia tidak boelh meminta kembali (yang telah diberikan) namun apabila ia waktu member menyatakan: ini ta’jiluz zakat maka ia boleh meminta kembali (ganti rugi).