SHOLAT ISTISQO(MEMINTA HUJAN) VERSUS HUJAN BUATAN ERA MODERN

Kami sebagai pelajar Islam, setelah melihat keberadaan teknologi yang semakin canggih ini, sangat bersyukut kepada Dzat Pencipta yang menganugerahi pengetahuan pada manusia sebagi pengelola dunia ini.
Namun kami punya masalah yang kami sendiri tidak bisa menjangkau untuk memecahkannya tanpa ada yang membantu baik secara langsung atau tidak langsung.
Dengan semakin canggihnya tehnologi masa kini hujan bisa didatangkan pada tempat yang kita kehendaki, dengan memakai alat-alat canggih dan terbukti beberapa kali dicoba berhasil.
Yang kami tanyakan adalah:
- Bagaimana pendapat bapak tentang hal tersebut diatas?
- Apakah nantinya akan timbul prasangkan shalat istisqa tidak akan berlaku lagi sebagaimana fungsinya?
Jawaban:
Percobaan membuat hujan buatan itu memang pernah berhasil di daerah-daerah tertentu yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang antara lain udaranya cukup mengandung uap air.
Namun demikian. Bukan berarti shalat istisqa’ tidak lagi diperlukan, sebab kenyataan menunjukkan bahwa bagaimanapun usaha yang dilakukan oleh manusia, namun penentuan berhasil tidaknya percobaan tersebut, tetap berada di tangan Tuhan. Konon kabarnya, di daerah Jakarta pernah dilakkan usaha untuk membuat hujan, namun setelah terjadi mendung, tiba-tiba ada angin yang membawa mendung tersebut ketempat lain. Bagaimana pendapat Anda kalau terjadi hal seperti ini? Apakah masih diperlukan shalat istisqa’?
Lebih dari itu, dengan shalat tersebut bukan berarti Allah wajib mendatangkan hujan. Shalat adalah berdoa dan berdoa adalah kewajiban bagi hamba dihadapan Tuhannya. Orang yang tidak mau berdoa dinilai Allah sebagai orang sombong.