SYARAT SYARAT ORANG YANG BERKEWAJIBAN MENJALANKAN PUASA

At-Taqrirat as-Sadidah karya Habib Zen Sumait Madinah hal. 438-439
شروط وجوب الصوم : أي إذا توفرت هذه الشروط وجب الصوم ، وهي خمسة ؛ ١ ـ الإسلام : فلا يخاطب به الكافر في الدنيا ، وأما المرتد فيجب عليه القضاء إذا رجع إلى الإسلام تغليظا عليه
Syarat-syarat yang mewajibkan puasa : Yakni ketika syarat-syarat ini terpenuhi maka wajib berpuasa, syarat-syarat tersebut ada lima (5) :
- Islam : Orang yang kafir tidak terkena khithob (urusan/tuntutan) berpuasa di dunia. adapun orang yang murtad wajib untuk mengqodlo’ puasa ketika dia kembali ke agama Islam sebagai pemberat atasnya.
٢ ـ التكليف : أي أن يكون بالغا عاقلا ، وأما الصبي فيجب على ولي أمره أن يأمره بالصوم لسبع سنبن ويضربه إذا تركه لعشر سنين إن أطاقه
- Taklif : yakni sudah baligh dan berakal. adapun anak kecil (shobiy) diwajibkan atas walinya untuk memerintah anak kecil ketika berumur 7 tahun, dan memukulnya ketika meninggalkan puasa pada saat berumur 10 tahun, jika anak tersebut mampu berpuasa.
٣ ـ الإطاقة : أي القدرة عليه ، والإطاقز تكون حسا وشرعا ١ } حسا : فلا يجب على الشيخ الهرم والمريض ال} لا يرجى برؤه
- Mampu : mampu untuk berpuasa, kemampuan ini adakalanya berupa keadaan/kondisi (chissi) adakalanya berupa syara’. 1) Secara chissi : maka tidak wajib berpuasa atas orang yang sudah tua renta, dan orang yang sakit yang sudah tidak ada harapan sembuh. 2) Secara syara’ : Maka tidak wajib atas orang yang haidl dan nifas.
٤ ـ الصحة فلا يجب على المريض وضابط المرض المبيح للفطر : هو الذي يخاف منه الهلاك أو تأخر الشفاء أو زيادة المريض ، وذلك ما يسمى : { محذور التيمم }؛
- Sehat : maka dari itu orang yang sakit tidak wajib berpuasa. batasan sakit yang memperbolehkan tidak berpuasa (fithr) : yaitu keadaan sakit yang dikhawatirkan menyebabkan binasa, atau lama sembuhnya, atau bertambah parah. dan hal ini disebut dengan : machdzurut tayammum { محذور التيمم } , perkara yang perlu diwaspadai yang memperbolehkan tayammum.
٥ ـ الإقامة : فلا يجب على المسافر الذي يسافر سفرا طويلا { ٨٢ كيلو متر } مباحا ، ويشترط ـــ لجواز الفطر في السفر ـــ أن يسافر قبل طلوع الفجر
- Iqamah / bermukim : Maka puasa tidak wajib atas orang yang melakukan perjalanan (musafir) yang menempuh jarak yang jauh (82 KM) dalam perjalana yag diperbolehkan (mubah). disyaratkan — bagi diperbolehkannya tidak berpuasa dalam perjalanan — jikalau perjalanan tersebut dilakukan sebelum keluarnya fajar.
Wallohu a’lam bish-showab.