TAWAKAL ADALAH BERSERAH DIRI HANYA KEPADA ALLOH SWT.

TAWAKAL ADALAH BERSERAH DIRI HANYA KEPADA ALLOH SWT.

Syaqiq Al-Balkhi

TAWAKALBeliau adalah gurunya Hatim al ‘Ashom, dikatakan bahwa sebab taubatnya Syaqiq adalah, dulunya dia termasuk anaknya orang kaya,
ketika masih muda dia pergi ke daerah turki untuk berdagang, kemudian dia masuk kedalam sebuah rumah pemujaan berhala, di sana dia melihat ada seorang pelayan bagi berhala-berhala sedang mencukur rambut kepala dan jenggotnya serta mengenakan pakaian ungu.

Syaqiq berkata kepada pelayan tersebut :
” Sesungguhnya kamu mempunyai dzat yang menciptakan, maha hidup, maha mengetahui dan maha kuasa, sembahlah Dia, jangan kau sembah berhala-berhala ini yang tidak bisa memberikan bahaya atau pun manfaat.”
Kemudian pelayan berkata :
” Jika memang benar apa yang kau ucapkan, maka Dia juga maha kuasa untuk memberimu rizky di daerahmu sendiri, lantas mengapa engkau bersusah payah berdagang sampai kesini ?”

Maka tersadarlah Syaqiq , kemudian dia mengambil jalan zuhud.

Wallohu A’lam.

Kitab Risalatul Qusyairiyah (1/55)

وَمِنْهُم أَبُو عَلَى شقيق بْن إِبْرَاهِيم البلخي من مشايخ خراسان لَهُ لسان فِي التوكل، وَكَانَ أستاذ حاتم الأصم، قيل كَانَ سبب توبته أَنَّهُ كَانَ من أبناء الأغنياء خرج للتجارة إِلَى أرض الترك وَهُوَ حدث فدخل بيتا للأصنام فرأى خادما للأصنام فِيهِ قَدْ حلق رأسه ولحيته ولبس ثيابا أرجوانية , فَقَالَ شقيق للخادم: إِن لَك صانعا حيا عالما قادرا فاعبده ولا تعبد هذه الأصنام الَّتِي لا تضر ولا تنفع , فَقَالَ: إِن كَانَ كَمَا تقول فَهُوَ قادر عَلَى أَن يرزقك ببلدك فلم تعنيت إِلَى هاهنا للتجارة فانتبه شقيق وأخذ فِي طريق الزهد.

Dikatakan bahwa yang namanya orang bertawakkal itu seperti anak bayi, tidak mengetahui apapun yang mendatanginya kecuali payudara ibunya, begitu juga orang yang bertawakkal tidak mendapatkan petunjuk kecuali kepada Tuhannya.

Dari sebagian ulama’ berkata :
” Dulu aku pernah berada di gurun dan mendahului rombongan, kemudian di depan aku melihat ada seseorang,
kupercepat jalanku hingga aku menyusulnya, ternyata dia seorang perempuan yang membawa tongkat dan jalannya sangat pelan,
kukira dia kepayahan, kemudian kuambil uang 20 dirham dari lengan baju dan kuberikan padanya,
“Ambillah uang ini, dan janganlah kemana-mana hingga nanti ada rombongan yang menemuimu dan belilah sesuatu dengan uang ini, kemudian datanglah kepadaku pada malam hari nanti, aku perbaiki urusanmu. ”

Perempuan tersebut mengulurkan tangannya ke udara, tiba-tiba saja di telapak tangannya terdapat uang beberapa dinar.
Dia berkata : ” Engkau mengambil uang dirham dari dalam lengan baju, sedangkan aku mengambil uang dinar dari alam ghaib. ”

Kisahnya Abu Sulaiman Ad-Daroni melihat seorang lelaki di makkah
– Semoga Allah ta’ala memuliakannya-
Lelaki tersebut tidak memakan apapun kecuali satu teguk minuman dari air zamzam.
kemudian lewatlah beberapa hari, dan Abu Sulaiman berkata kepada lelaki tersebut :
” Bagaimana pendapatmu jika sumur zamzam airnya habis meresap kedalam tanah, bagaimana engkau akan minum ?”
Lelaki tersebut berdiri dan mencium kepala Abu Sulaiman, dan berkata :
” Semoga Allah memberimu balasan yang banyak karena engkau telah memberikan petunjuk kepadaku, sesungguhnya dulu aku menyembah zamzam sejak beberapa hari yang lalu. ”

Wallohu A’lam.

– Kitab risalatul Qusyairiyah (1/304)

وقيل: المتوكل كالطفل لا يعرف شَيْئًا يأوي إِلَيْهِ إلا ثدي أمه كَذَلِكَ المتوكل لا يهتدي إلا إِلَى ربه تَعَالَى وعن بَعْضهم قَالَ: كنت فِي البادية فتقدمت القافلة فرأيت قدامي واحدا فتسارعت حَتَّى أدركته فَإِذَا هِيَ امْرَأَة بيدها عكازة تمشي عَلَى التؤدة فظننت أَنَّهَا أعيت فأدخلت يدي فِي جيبي فأخرجت عشرين درهما فَقُلْتُ خذيها وامكثي حَتَّى تلحقك القافلة فتكتري بِهَا ثُمَّ ائتني الليلة حَتَّى أصلح أمرك فَقَالَتْ بيدها هكذا فِي الهواء فَإِذَا فِي كفها دنانير قَالَتْ: أَنْتَ أخذتا لدراهم من الجيب وأنا أخذت الدنانير من الغيب.
ورأى أَبُو سُلَيْمَان الداراني رجلا بمكة , شرفها اللَّه تَعَالَى , لا يتناول شَيْئًا إلا شربة من ماء زمزم فمضى عَلَيْهِ أَيَّام فَقَالَ أَبُو سُلَيْمَان يوما: أرأيت لو غارت زمزم إيش كنت تشرب فقام وقبل رأسه وَقَالَ جزاك اللَّه تعالى خيرا حيث أرشدتني فإني كنت أعبد زمزم منذ أَيَّام ومضى.

 


Kisah selanjutnya

وقيل: جاع النوري فِي البادية فهتف بِهِ هاتف أيما أحب إليك سب أَوْ كفاية فَقَالَ: الكفاية فليس فوقها نهاية فبقي سبعة عشر يوما لَمْ يأكل.

وَقَالَ أَبُو عَلَى الروذباري إِذَا قَالَ الفقير بَعْد خمسة أَيَّام أنا جائع فألزموه بالسوق ومروه بالعمل والكسب.

وقيل: نظر أَبُو تراب النخشبي إِلَى صوفي مد يده عَلَى قشر بطيخ ليأكله بَعْد ثلاثة أَيَّام فَقَالَ: لَهُ لا يصلح لَك التصوف الزم السوق

وَقَالَ أَبُو يعقوب الأقطع البصرى: جعت مرة بالحرم عشرة أَيَّام فوجدت ضعفا فحدثني نفسي فخرجت إِلَى الوادي لعلى أجد شَيْئًا يسكن ضعفى فرأيت سلجمة مطروحة فأخذتها فوجدت فِي قلبي منها وحشة وكأن قائلا يَقُول لي جعت عشرة أَيَّام فآخره يَكُون حظك سلجمة متغيرة فرميت بِهَا ودخلت الْمَسْجِد فقعدت فَإِذَا أنا برجل أعجمي جلس بَيْنَ يدي ووضع قمطرة وَقَالَ هذه لَك فَقُلْتُ كَيْفَ خصصتني بِهَا فَقَالَ: اعلم أنا كُنَّا فِي البحر منذ عشرة أَيَّام وأشرفت السفينة عَلَى الغرق فنذر كُل واحد منا إِن خلصنا اللَّه تَعَالَى أَن يتصدق بشيء ونذرت أنا إِن خلصني اللَّه تَعَالَى أَن أتصدق بِهَذِهِ عَلَى أول من يقع بصرى عَلَيْهِ من المجاورين وأنت أول من لقيته فَقُلْتُ: افتحها ففتحه فَإِذَا فِيهَا كعك سميد مصري ولوز مقشور وسكر كعاب فقبضت قبضة من ذا وقبضة من ذا وقبضة من ذا وقلت: رد الباقي إِلَى صبيانك هُوَ هدية منى لكم وَقَدْ قبلتها ثُمَّ قُلْت فِي نفسي: رزقك يسير إليك من عشرة أَيَّام وأنت تطلبه من الوادي.

(1/306)
الرسالة القشيرية

Dan dikatakan :
An-Nuriy berada di padang sahara dalam keadaan kelaparan. kemudian terdengar suara yang tidak diketahui darimana asalnya :

Yang mana yang lebih kamu sukai antara cacian dengan kecukupan ?
Dia menjawab : Kecukupan yang tidak ada puncak yang mengunggulinya,
kemudian tetap dalam keadaannya selama 17 hari tanpa makan.

Abu Ali ar-Rudzbariy berkata : Ketika al-Faqir (orang yang sangat membutuhkan rohmat Allah) berkata setelah 5 hari : ” Saya lapar “.
Maka para ulama mengharuskannya pergi ke pasar dan memerintahkannya untuk bekerja dan berusaha.

Dikatakan : Abu Turob an-Nakhsabiy melihat seorang sufi mengulurkan tangannya pada kulit semangka (biththikh) untuk dimakan setelah 3 hari.
Maka Abu Turob berkata padanya : Kamu tidak layak menjalani tasawwuf pergilah ke pasar.

Abu Ya’qub al-Aqtho’ al-Bishriy berkata :

Suatu kali saya kelaparan di tanah haram selama 10 hari, sehingga saya menjadi lemah. kemudian saya bicara pada diri sendiri, maka saya keluar ke lembah agar menemukan sesuatu yang bisa menenangkan kelemahanku, kemudian saya melihat lobak yang dibuang, saya pun mengambilnya. Namun, di hati saya timbul rasa kerisauan atau gelisah yang seakan seperti orang yang berkata engkau kelaparan selama 10 hari kemudian akhirnya bagianmu sebuah lobak yang telah berubah.
Maka aku melempar lobak itu, masuk masjid dan aku duduk, tiba-tiba aku bertemu seorang lelaki ‘ajam (bukan orang arab) duduk didepanku dan meletakkan sebuah tas sambil berkata :

Ini untukmu.
Aku berkata padanya :

Bagaimana bisa kamu mengistimewakan aku dengan memberikan tas ini untukku.
Dia berkata :

Ketahuilah sebelumnya kami berada di lautan selama 10 hari dan perahu yang ku naiki nyaris tenggelam maka masing-masing dari kami bernadzar jika Allah menyelamatkan kami untuk menyedekahkan sesuatu dan aku bernadzar jika Allah menyelamatkanku untuk menyedekahkan ini pada orang yang pertama kutemui di bashroh dari orang yang mujawir (bertetangga) dan kamu adalah orang yang pertama kutemui.
Aku berkata :

Bukalah
Dia pun membukanya, ternyata tas itu berisi kue tepung putih dari mesir, buah badam yang dikupas, dan gula berbentuk dadu. aku pun mengambilnya masing-masing satu dari ketiganya, Kemudian berkata : Kembalikan sisanya kepada anak-anak kecilmu, itu hadiah dariku untukmu dan aku telah menerimanya.
Kemudian aku berkata pada diriku : Rizqimu begitu mudah bagimu daripada 10 hari dan kamu mencarinya di lembah.

Wallohu A’lam.

Leave your comment here: