JANGANLAH MEMBIASAKAN TIDUR SETELAH MAKAN SAHUR
Kondisi perut yang kenyang dan rasa kantuk yang masih tersisa kerap membuat seseorang memilih kembali tidur usai santap sahur. Padahal, baik secara kajian agama maupun kesehatan prilaku ini termasuk dalam kategori yang kurang baik.
Dalam kajian agama, tidur usai santap sahur dapat mengurangi peluang seseorang dalam mendapatkan keberkahan. Sebab, Rasulullah SAW pernah memohon kepada Allah SWT untuk menurunkan keberkahan kepada umatnya di pagi hari.
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya,” sebut Nabi seperti dalam hadits yang diriwayatkan Imam Abu Dawud.
Doa Nabi untuk umatnya ini ditanggapi sahabat Zubair bin Awwam dengan melarang putranya tidur kembali setelah sahur maupun salat Subuh.
Sementara menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, tidur setelah Subuh akan mencegah datangnya rezeki. Dalam Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad disebutkan waktu Subuh merupakan masa disebarnya rezeki dan dibukanya peluang bagi setiap makhluk untuk mendapatkannya. Lebih lanjut al-Jauziyah menegaskan, tidur usai sahur dihukumi makruh kecuali jika memang terpaksa dan memiliki penyebab yang kuat.
Dari sisi medis, tentu tidur usai menyantap makanan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan badan. Dalam situs halosehat dijelaskan paling tidak ada enam bahaya alias dampak yang berpeluang menyerang seseorang yang kerap melakukan kebiasaan buruk tersebut, yakni obesitas, diabetes, serangan jantung, acid reflux (asam lambung akan naik ke daerah kerongkongan atau tenggorokan), heart burn (rasa panas dan tidak nyaman pada bagian dada), juga GERD atau Gasteophageal Reflux yang merupakan efek domino dari heart burn.
Guna mencegah dan mengubah kebiasaan tidur usai santap sahur, ada tiga cara paling sederhana DAN AMPUH. Yakni mengakhirkan makan sahur seperti yang disunnahkan Rasul, kemudian mengisi jeda dengan sholat tahajud, membaca Alquran maupun zikir, dan yang berikutnya adalah melaksanakan salat Subuh berjamaah.