SELANGKAH MENUJU MA’RIFAT DAN TINGKATAN CAHAYA MA’RIFAT

SELANGKAH MENUJU MA’RIFAT DAN TINGKATAN CAHAYA MA’RIFAT

WALIMengutip Hikmah dari Al Hikam_nya Syekh Ibnu ‘Athoillah As Sakandari :

” INNAMAA AWRODA ‘ALAIKA Al WAARIDA LITAKUUNA BIHI ‘ALAIHI WAARIDAAN “

” Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa mengaruniakan Warid kepadamu hanya supaya kamu bersiap_siap memasuki kadirat_NYA “

» Warid { sesuatu yang datang } adalah karunia Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa yang dianugerahkan kepada hamba_NYA berupa ilmu pemberian dan cahaya ma’rifah yang dengannya lapanglah dada si hamba dan kalbunya bersih bersinar , sehingga yang benar dipandang benar dan yang salah { bathil } dipandang salah .Warid bisa juga diartikan sebagai penampakan Ilahi yang datang dihati seorang hamba , meskipun terkadang dia tidak menyadarinya , karena sifat kemanusiaannya terlalu tebal .Terkadang penampakan Ilahi ini disebut juga Al Hal { keadaan } .Arti yang kedua inilah yang dimaksud dalam hikmah ini .

” AWROD ‘ALAIKA AL WAARIDA LIYUKHRIJAKA MIN SIJNI WUJUUDIKA ILAA FADHOO_I SYUHUUDIKA “

” Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa mendatangkan warid kepadamu untuk membebaskanmu dari wujudmu yang mengurung { yaitu sifat_sifat yang ada padamu yang membuatmu tidak bisa melihat Tuhanmu , seperti dalam penjara yang menghalangi penghuninya untuk keluar } kepada penglihatanmu yang lapang bagaikan di tanah_tanah lapang menyaksikan Tuhanmu “

» Warid_Warid diturunkan dalam tiga tahap :

  • Pertama , supaya kamu bersiap_siap memasuki kehadirat_NYA dengan tekun beribadah dan segala bentuk upaya penjernihan hati .Sementara itu , kamu sibuk mengidap sifat_sifat nafsumu , lengkap dengan syahwat dan keinginannya yang menjadikan tiada keikhlasan dalam beribadah .

  • Lalu Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa menurunkan warid yang kedua , untuk membersihkanmu dari penyakit nafsumu sehingga kamu bisa ikhlas didalam beramal .Setelah itu , mungkin kamu terpesona dengan keikhlasanmu dan mengandalkannya sebagai alat untuk mencapai amal yang diterima dan mengantarkanmu ke hadirat Ilahi , maka yang demikian ini juga salah .

  • Oleh karena itu , Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa menurunkan warid ketiga , yang dengannya kamu tidak lagi memperhatikan dirimu , tidak juga amal keikhlasanmu .Dalam warid ini , kamu hanya memandang Tuhan dengan mata bathinmu .

TINGKATAN CAHAYA MA’RIFAT

” SYU’AA_’UL BASHIIROH YUSYHIDUKA QURBAHU MINKA , WA ‘AYNUL_BASHIIROH YUSYHIDUKA ‘ADAMAKA LIWUJUUDIHI , WA HAQQUL BASYIIROH YUSYHIDUKA WUJUUDAHU LAA ‘ADAMAKA WA LAA WUJUUDAKA “

” Syu’a’ Al Bashiroh { sinar nurani } memperlihatkan kepadamu kedekatan_NYA denganmu , ‘Ain Al Bashiroh { mata nurani } memperlihatkan kepadamu ketiadaanmu di dalam wujud_NYA . Dan Haq Al Bashiroh { nurani yang sempurna } memperlihatkan wujud_NYA kepadamu , tidak memperlihatkan ketiadaanmu dan tidak pula memperlihatkan wujudmu “

Sedikit Penjabaran :

  1. Syu’a’ Al Bashiroh Disebut juga dengan Nur Al ‘Aql { cahaya Akal } dan juga disebut dengan ‘Ilm Al Yaqin { Pengetahuan yang yakin } .Dengan cahaya ini , terbukalah kedekatan Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa denganmu dan kamu pun bisa melihat_NYA .Buah yang diperoleh darinya adalah { engkau } selalu memperhatikan Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa dan merasa malu kepada_NYA , sehingga Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa tidak menganggapmu melanggar larangan dan tidak meninggalkan perintah_NYA .

  1. ‘Ain Al BashirohDisebut juga Nur Al ‘Ilm { cahaya ilmu } dan juga disebut ‘Ain Al Yaqin { Keyakinan } .Dengan cahaya ini terbukalah ketiadaan semua makhluk dalam wujud Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa , cahaya ini memperlihatkan bahwa alam ini tidak ada , maka tidak perlu diperdulikan dan diperhatikan .Wujud alam ini hanyalah merupakan pinjaman , sedangkan wujud yang hakiki hanyalah dimiliki oleh Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa .Buah yang timbul dari penglihatan ini adalah dalam pandanganmu tidak ada sesuatu yang tetap dan bisa dipegangi atau dijinaki .Maka sempurnalah tawakkal dan puas kepada Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa .

  1. Haq Al Bashiroh Disebut juga Nur Al Haq { cahaya kebenaran } dan juga disebut Haq Al Yaqin { keyakinan yang murni }.Dengan cahaya ini terbukalah Dzat Yang Maha Suci .Buah yang timbul adalah fana’ { semua selain Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa lenyap tertutup oleh wujud Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa sebagai penciptanya }.Maqam fana’ ini merupakan lorong menuju Baqa’ { melihat Alloh Subhaanahu Wa Ta’aalaa tanpa menutupi pandangan kepada ciptaan_NYA dan ciptaan_NYA juga tidak menutupi pandangan kepada_NYA } .Seorang yang bermaqam Fana’ lalu berhasil naik ke maqam diatasnya , maka akan sampailah ia ke maqam Baqa’ .

 

WALLOHU A’LAM .

Leave your comment here: