OLAHRAGA DAN KONSEKWENSINYA DALAM KACA MATA FIQH ISLAM

OLAHRAGA DAN KONSEKWENSINYA DALAM KACA MATA FIQH ISLAM

 PIM                  Sungguh olah raga telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sisi lain insan dunia. Berbagai macam cabang olah raga yang digelar selalu saja banyak peminat dan penggila lebih-lebih cabang paling spektakuler sepak bola. Sehingga tak begitu mengherankan kalau cabang yang satu ini begitu memiliki daya tarik tersendiri, sampai-sampai mereka para gibol rela meluangkan waktu dan menghabiskan banyak uang hanya demi sebuah kepuasan dan kegilaan dalam mendukung team kebanggaannya. Padahal tak jarang pula mereka harus berurusan dengan pihak yang berwajib akibat tawuran antar suporter atau merusak stadion hanya karena teamnya kalah. Sementara itu, media massa sebagai perekat komunitas pun ikut andil besar dalam menjelajah gagap gempitanya berita dunia olah raga ini, hari demi hari selalu saja ada berita yang menarik disimak, mulai dari pemain asing yang berimigran gelap, pemain melakukan doping sampai kehidupan pribadi para pemain idolapun tak luput dari sorotan para kuli disket tersebut. Memang tampaknya dunia ini serasa sepi tanpa adanya olahraga. Namun sebenarnya bagaimana toh hukum olahraga? Berikut ini adalah ulasan pernak-pernik olah raga dilihat dari sisi hukum fiqh.

KLASIFIKASI JENIS PERMAINAN DAN OLAHRAGA

Dari sekian macam cabang permainan dan olah raga yang ada, dapat dibagi menjadi dua:
1. Sarana / alat untuk berperang seperti: pacuan kuda, unta, gajah (musabaqoh) dan memanah, menembak (munadlolah) dll. Hukum mengikutinya sunat baik ada janji iwadl atau tidak.

( ألباجوري :2/307)
( قوله وتصح المسابقة ) أي بعوض وبغيره على تفصيل يأتي في العوض كما سيذكره المصنف وسيدخل عليه الشارح بقوله واعلم إن عوض المسابقة الخ وقوله على الدواب أي التي تنفع في القتال _ إلى أن قال _ وبينه بالأنواع الخمسة فلا تجوز المسابقة على غيلرها

  1. Bukan sebagai sarana/alat untuk berperang seperti. Yang kedua ini  dapat dikelompokkan menjadi 4:
    ===> 1-    Permainan yang membahayakan seperti tinju, panjat tebing, gulat, akrobat (sircus), terjun payung, pencak silat, tinju, matador dan sebagainya. Hukum mengikuti permainan ini boleh selama ada penyangkaan kuat akan keselamatan sang pemain dan tidak ada perjanjian iwadl.
    ===> 2-    Permainan yang mengandalkan kepandaian otak seperti catur. Permainan ini boleh selama tidak menjadikan lalai meninggalkan sholat dan tanpa ada iwadl.
    ===> 3-    Permainan yang mengandalkan keberuntungan semata seperti dadu, domino, remi, yang hukum mengikutinya mutlaq haram.
    ===> 4-    Permainan yang menggunakan hewan. Dan permainan ini mungkin terjadi:
    >       Menyakitkan hewan seperti: adu domba, kerapan sapi (sesuai kabar yang diterima), sambung ayam dll. Hukum permainan haram mutlaq.
    >      Tidak menyakitkan hewan seperti adu burung (manggung)i dll. Permainan ini boleh bila tanpa iwadl.

 ( الفتاوي الكبرى : 4 / 262)
اهـ فعلم منه ما قلناه لإن التردد بالسيوف والرماح ومراماة الأحجار السهام قد يقع فيها جرح وهلاك ومع ذلك لم ينضروا إليه لغلبة السلامة وكونه نافعا للحرب ليس هو العلة في التجويز مطلقا وإنما هو علة بالتجويز بعوض ألا ترى إلى تجويزهم والمراماة بالسهام والأحجار بلا عوض مع عدم نفيها في الحرب وليس علة ذلك إلا غلبة السلامة فيها فهكذا ما في السؤال يجوز لغلبة السلامة وإن فرض أنه غير نافع في الحرب وليس هذا من الإشارة على مسلم بالسلاح المنهي عنها لأن محل النهي في إشارة مخيفة أو يتولد عنها الهلاك قريبا غير نادر كما هو ظاهر.

( ألسرقاوي : 2/424_ 425)
بخلاف الطاب فحرام مطلقا وكذا مهارسة الديكة ومناطحة الكباشلأنه سفه ومن فعل قوم لوط الذين أهلكهم الله تعالى بذنوبهم الخ.

( نهاية المحتاج : 8 / 295 )
( ويحرم اللعب بالنرد على الصحيح ) لخبر مسلم ( من لعب بالنرد كأنما غمس يده لحم خنزير ودمه في رواية لأبي داود ( وقد عصى الله ورسوله ) وهو صغيرة وفارق الشطرنجي بأن معتمده الحساب الدقيق والفكر الصحيح ففيه تصحيح الفكر ونوع من التدبير. ومعتمد النرد الحزر والتخمين المؤدي إلى غاية من السفاهة والحمق . قال الرافعي ما حاصله : ويقاس بهما ما في معناهما من أنواع اللهو
.

  • A. HUKUM GULAT, TINJU DAN FOOT BALL.

    Olahraga gulat diperbolehkan selama tidak ada iwadl dalam perjanjian akad, kecuali bila mengikuti ulama’ yang mengatakan boleh mengeluarkan iwadl dengan bertendensi dari lahiriyah hadits kisah Rasulallah yang melakukan gulat dengan Rukanah yang menjanjikan iwadl. Adapun tinju yang notabene-nya membahayakan seperti memukul kepala, juga diperbolehkan selama ada penyangkaan kuat akan keselamatan seperti pemain memakai helm pengaman, tidak menimbulkan permusuhan dan tidak ada perjanjian iwadl.

    selanjutnya cabang yang paling banyak menyedot perhatian insan dunia; sepak bola. Sepak bola seperti keterangan diatas adalah terkategori olahraga yang bukan sarana perang dan hukumnya diperbolehkan selama tidak ada ‘iwad. Lalu bagaimana dengan menontonnya? Jika pemain dapat menutup aurat, maka tanpa memandang penontonnya apakah sejenis atau tidak hukumnya diperbolehkan. Dasar diperbolehkan menonton pemain yang tidak sejenis adalah kisah sayyidah Aisyah ra. yang pernah menonton permainan perang-perangan (hirobah) yang dilakukan oleh shahabat laki-laki, beliau bukan melihat aurat tapi gerak permainan.

البجيرمي على الخطيب: 4/294
تنبيه: يحل اصطياد الحية من الحاذق في صنعته – إلى أن قال – ويؤخذ من كلامه أيضا حل أنواع اللعب الخطرة من الحاذق بها أي كالبهلوان حيث غلب على ظنه سلامته وإذا مات يموت شهيدا ويحل التفرج عليه حيث جازت وإلا فلا.

(الجمل: 5/280)
ومع كونه حلالا إذا مات فاعله يكون عاصيا إذ الشرط سلامة العاقبة ومنه المسمى بالبهلوان ولا عبرة بظن يتبين خطؤه ويحل التفرج على ذلك حينئذ.

ألشرقاوي  :  2 / 424
وكذا لعب البهلوان وكل أنواع اللعب الخطرة كالحكم فتجوز من الحاذق العارف بها حيث خلت عن الخصام المعروف عند اهلها وغلبت السلامة.

الباجوري: 2/306-307
الأصل بالمسابقة وتصح المسابقة على الدواب أي على ما هو الأصل قوله وتصح المسابقة أي بعوض وغيره على تفصيل يأتي بالعوض كما سيذكره المصنف وسيدخل عليه الشارح بقوله واعلم أن عوض المسابقة الخ. وقوله على الدواب أي التي تنقع في القتال –إلى أن قال- وبينه بالأنواع الخمسة فلا تجوز المسابقة على غيرها الخ.

(نهاية المحتاج  : 6 / 191)
قلت : ألأصح التحريم كهو ) أي كنظره ( إليها و الله أعلم )_ إلى ان قال _ وليس في حديث عائشة أنها نظرت وجوههم وابدانهم وإنما نظرت        لعبهم وحرابهم , ولا يلزمه تعمدنظر البدنوإن وقعت من غير قصد صرفته حالا.

  1. ATLET WANITA

    Olahraga yang menjadi sarana perang sangat dianjurkan bagi laki-laki sebagai sang ahli jihad. Namun bagi kaum hawa yang terang bukan ahli jihad tentu hukumnya berbeda. Jika mereka melakukan musabaqoh atau munadlolah atas dasar perjanjian ‘iwadl, maka ulama’ khilaf; sebagian mengatakan haram dan sebagian lain mengatakan makruh, dan bila tanpa ‘iwadl hukumnya hanya makruh. Semua itu dengan catatan tidak terdapat unsur tujuan tasyabbuh dengan laki-laki. Menilik alasan bahwa wanita bukan ahli jihad maka semua permainan atau olahraga selain sarana perang juga diperbolehkan bagi mereka selama tidak ada iwadl dan tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan hukum diatas.

    Lalu bagaimana bila olahraga yang diikuti kaum hawa adalah sepakbola, tinju, angkat besi, binaraga dan gulat? Olahraga yang penulis sebutkan adalah jenis olahraga yang identik dengan kekasaran yang menjadi ciri khas laki-laki pun pula sangat bertentangan dengan karekter wanita yang lembut penuh perasaan. Untuk itu olahraga tersebut tidak boleh dilakukan oleh wanita karena alasan tasyabbuh. Kecuali keadaan berubah seperti yang terjadi dinegara-negara kiblat sepak bola benua Eropa. Hukum diatas lepas dari mungkarat yang hampir pasti wujud disetiap pertandingan-pertandingan.

الجمل : 5/250
قوله للرجال المسلمين قال الصيمري ولا يجوز المسابقة بين رجل وامرأة كما لا تجوز بين اثنتين قال غيره ولو بلا عوض ومما ينازعه ما سيأتي بمسابقة عائشة للنبي صلى الله عليه وسلم الذي يتجه الجواز حيث لم تقصد التشبه بالرجال.

  1. KONSEKWENSI BEROLAHRAGA

    Setiap sebab pastilah akan menimbulkan akibat (musabbab), baik akibat tersebut menjadi tujuan atau tidak. Dalam permainan gulat dan tinju misalnya, hal-hal yang tidak diinginkan sangat mungkin terjadi, seperti retak tulang dan nyawa melayang. Dan dalam hal ini tentu cedera atau kematian tersebut biasanya dilakukan oleh lawan main. Oleh karenanya, fiqh secara tegas menuntut tanggung jawab dari pemain lawan tersebut dengan harus membayar diyat atau qishos sesuai dengan unsur sengaja atau tidaknya (khotho’), lantaran antar pemain tidak memberi izin secara lisan kepada lawannya akan adanya akibat buruk yang akan menimpa. Sedangkan melakukan tackling untuk mengambil bola yang dikuasai lawan yang lazim ada dalam permainan sepak bola hukumnya adalah haram apabila ada unsur sengaja. Lalu akibat dari tackling tersebut hukumnya sama dengan akibat dalam gulat yakni tanggung jawab qishos atau membayar diyat.
    (سعاد الرفيق : 99
    (و)منها ( الضرب) لمسلم أو ذمي (بغير حق)أي مسوغ شرعي _ إلى ان قال _ وقال عليه الصلاة والسلام : إن الله يعذر الذين يعذبون الناس في الدنيا: وفي رواية يعذبون وهي اعم من تعذيب الناس وغيرهم . وقال عليه الصلاة والسلام : لا يقف أحدكم موقفا يضرب فيه رجلا فإن لعنة الله تنزل على من حضره حيث لم يدفعوا عنه .

    (إعانة الطالبين : 4/ 120)
    (فرع) لو تصارعا مثلا ضمن بقود أو دية كل منهما ما تولد في الأخر من الصراعة لأن كلا لم يأذن فيما يؤدي الى نحو قتل او تلف عضو قال شيخنا ويظهر انه لا اثر لا عتياد ان لا مطالبة في ذلك بل لا بد في انتفائها من صريح الإذن .

  2. RITUAL MENDATANGI DUKUN ATAU MAKAM KERAMAT.

    Untuk menambah kepercayaan diri dalam bertanding, mendapatkan kekuatan supranatural yang menjadikan tambah kuat dan mendapat berkah atau sekedar mohon do’a restu adalah sebagian dari sekian tujuan seorang pemain/atlet yang akan melakoni pertandingan atau pertarungan. Mereka begitu bersemangat pergi ke tempat orang-orang linuweh, paranormal atau makam-makam yang dianggap keramat. Lalu haramkah semua ini???

    Seseorang yang memohon kepada Allah dengan menjadikan seorang yang sholih atau amal sholih sebagai tawassul hukumnya sunat dan dianjurkan. Dan apabila memohon kepada seseorang baik yang sudah mati atau belum namun dia tetap mengi’tikadkan bahwa Allahlah yang dapat memberi manfaat atau madlarat, maka permohonan semacam ini tidaklah diharamkan meskipun tidak baik. Ketentuan ini sama halnya ketika kita minta “ilmu kekebalan tubuh” sama mbah yai. Bahkan jika sekedar “ngalap barokah” kepada para waliyullah malah sangat dianjurkan. Sedangkan apabila dia beri’tikad bahwa orang tersebut bisa memberi manfaat atau madlarat, secara tegas hukumnya haram dan orang tersebut kufur. Tafsil ini pun juga berlaku untuk kebiasaan atlet diatas, karena kita tidak bisa mengklaim yang dilakukannya adalah haram dengan tanpa memandang sisi tujuan.
    (غاية المسترشدين : 297)
    وعبارة ك وأما التوسل بالأنبياء والصالحين وهو أمر محبوب ثابت في أحاديث الثابتة وقد أتبكوا على طلبه بل ثبت التوسل بالأعمال الصالحة وهي أعراض فبالذوات أولى أما الجعل وسائط بين العبد وبين ربه فإن كان يدعوهم كما يدعو الله تعالى بالأمور فيتاكد تأثيرهم في شيئ من دون الله فهو كفر وإن كان مراده التوسل بهم إلى الله تعالى في قضاء مهماته مع اعتقاده أن الله هو النافع الضار المؤثر في الأمور فالظاهر عدم كفره وإن كان فعله قبيحا .
    (حاشية الصاوي : 3/ 281)
    (ولا تدع ) تعبد( مع الله إلها أخر لا إله إلا هو كل شيء هالك إلا وجهه. قوله تعبد : أشار بذلك إلى أن المراد بالدعاء العبادة وحينئذ فليس في الأية دليل علي ما زعمه الخوارج من ان الطلب من الغير حيا او ميتا شرك فإنه جهل مركب لأنه سؤال الغير من حيث إجراء الله النفع والضرر على يده قد يكون واجبا لأنه من التمسك بالأسباب ولا ينكر الأسباب إلا جحود او جهول

    (حاشية الصاوي : 3/ 291)
    قوله (يرجون نفعها ) هذا هو وجه الشبه _إلي ان قال _ وحمل المفسر ألأولياء علي الأصنام مخرج لللأولياء بمعنى المتولين في خدمة ربهم , فإن اتخاذهم بمعنى التبرك بهم والإلتجاء لهم والتعلق بأذيالهم مأمور به و وهم اسباب عادية تنزل الرحمات والبركات عندهم لابهم خلافا لمن جهل وعاند وزعم ان التبرك بهم شرك .

  3. KEDUDUKAN WASIT DAN HAKIM GARIS

    Dalam pertandingan sepak bola atau tinju yang resmi wasit adalah sebuah keharusan. Wasitlah yang akan memimpin jalannya pertandingan sebagai sang pengadil  lapangan.

    Wasit dalam kaca mata fiqh bisa berstatus muhakkam apabila diangkat secara lisan oleh kedua belah pihak yang akan bertanding. Dan jika tidak diangkat oleh kedua pihak seperti ketika pertandingan diatur dan dijadwal oleh panitia atau organisasi yang mengurusi olahraga maka wasit hanya berstatus sebagai rais atau mudir yang diberi hak mengatur semua yang ada dalam lika-liku pertandingan, mulai dari memberi peringatan sampai menentukan sah dan tidaknya gol. Sedangkan status  hakim garis adalah sebagai syahid.

(البجيرمي على الخطيب : 5/272)
ويندب أن يكون عند الغرض شاهدان على ما وقع من إصابة أو خطأ وليس لهما أن يمدح المصيب ولا أن يضم المخطأ لن ذلك يحل بالنشاط ويمنع أحدهما من أذية صاحبه بالتبجح والفخر عليه

(قليوبي وعميرة : 4/270)
فرع: يندب حضور شاهدين عند الغرض يشهد على المصيب والمخطئ ويطلب منهما عدم مدح الأول وعدم ذم الثاني.

(الأدب النبوي: 96)
أولو الأمر هم الذين وكل إليهم القيام بالشؤن العامة , والمصالح المهمة فيدخل فيهم كل من ولى أمرا من أمور المسلمين من ملك ووزير ورئيس ومدير ومأمور وعمدة وقاض ونائب وضابط وجندي وقد أوجب الرسول صلى الله عليه وسلم السمع لأوامر هؤلاء والمبادرة إلى تنفيذها سواء كانت محبوبة له أم بغيضة إليه .

(الأدب النبوي : 205)
الشرح: الرعية أمانة في يد الراعي يجب عليه القيام بحفظها وحسن التعهد لها والعمل لمصلحتها ممن ولاه الله شؤون الخلق من ملك وأمير ورئيس ووزير ومدير ومأمور –إلى أن قال- يجب عليه أن يحوطهم بنسخه –إلى أن قال- فليكن لنفوسهم واقيا ومالهم راعيا ولعرضهم ضائنا ويضرب على أيدي المفسدين بيد من حديد لا يحركها إلا التربية والتأديب .

Leave your comment here: