DOSEN YANG TERHINA AKIBAT DARI PIKIRANYA SENDIRI

DOSEN YANG TERHINA AKIBAT DARI PIKIRANYA SENDIRI

  dos            Tanamkanlah Aqidah yang benar kepada buah hati kita, Aqidah yang bersumber dari mata air yang Murni, yang tidak tercampur dengan kotoran Syirik, Bid’ah dan Khurafat, Yaitu Al Qur’an dan Sunnah Nabi -Shallallahu Alaihi wa Sallam- sesuai dengan pemahaman para As Salaf As Shaleh (Sahabat, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in serta para ulama yang meniti jalan mereka).

Dengan Aqidah dan keyakina yang benar, Allah Ta’ala akan menjaga seseorang dari penyimpangan, baik lahir dan batin.

Kisah berikut ini dapat kita jadikan Pelajaran yang sangat berharga untuk mendidik diri kita, anak anak kita dan sesama manusia :

Alkisah : Ada dosen dengan ide ide liberal sedang memberikan kuliah kepada mahasiswanya. Si dosen sedang mengomentari dengan pikiranya tentang demo yang di lakukan umat muslim yang di karenakan ada tentara amerika yang menginjak, meludahi dan mengencingi Al-Quran(Na’udzubillah min dzalik).

Dosen: “Saya bingung. Banyak Umat Islam di seluruh dunia lebay. Kenapa harus protes dan demo besar-besaran cuma karena tentara amerika menginjak, meludahi dan mengencingi Al-Quran? Wong yang dibakar kan cuma kertas, cuma media tempat Quran ditulis saja kok. Yang Qurannya kan ada di Lauh Mahfuzh. Dasar ndeso. Saya kira banyak muslim yang mesti dicerdaskan.”

Meskipun pongah, namun banyak mahasiswa yang setuju dengan pendapat dosen liberal ini. Memang Qur’an kan hakikatnya ada di Lauh Mahfuz.
Tak lama sebuah langkah kaki memecah kesunyian kelas. Sang
mahasiswa kreatif mendekati dosen kemudian mengambil diktat kuliah si dosen, dan membaca sedikit sambil sesekali menatap tajam si dosen.
Kelas makin hening, para mahasiswa tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mahasiswa: “Wah, saya sangat terkesan dengan hasil analisa bapak yg ada disini.”ujarnya-­ sambil membolak balik halaman diktat tersebut.

“Hhuuhhh.…”semua orang di kelas itu lega karena mengira ada yang tidak beres.

Namun Tiba-tiba sang mahasiswa meludahi, menghempaskan dan kemudian menginjak-injak-­ diktat dosen tersebut. Kelas menjadi heboh. Semua orang kaget, tak terkecuali si dosen liberal.

Dosen: “kamu?! Berani melecehkan saya?! Kamu tahu apa yang kamu lakukan?! Kamu menghina karya ilmiah hasil pemikiran saya?! Lancang kamu ya?!”

Si dosen melayangkan tangannya ke arah kepala sang mahasiswa kreatif, namun ia dengan cekatan menangkis dan menangkap tangan si dosen.

Mahasiswa: “Marah ya pak? Saya kan cuma nginjak kertas pak. Ilmu dan pikiran yang bapak punya kan ada di kepala bapak. Ngapain bapak marah kalau yang saya injak cuma media buku kok. Wong yang saya injak bukan kepala bapak. Kayaknya bapak yang perlu dicerdaskan ya??”

Si dosen merapikan pakaiannya dan segera meninggalkan kelas dengan perasaan malu yang amat sangat. Capeek deeh..!!

“Itulah salah satu hukuman langsung dri Allah Ta’ala bagi siapa saja yang ingin mempermainkan atau mencaci maki Agama-Nya.”

Semoga Allah Ta’ala menunjukkan kepada kita kebenaran adalah kebenaran, serta memudahkan kita untuk mengikutinya, dan memperlihatkan kepada kita yang batil itu adalah sebuah kebatilan, serta memudahkan kita untuk menjauhinya, karena betapa banyak orang yang tau itu kebenaran, namun Allah Ta’ala tidak mmberikannya hidayah untuk mengikutinya, dan betapa banyak
orang yng tau bahwa itu kebathilan, namun dia tidak diberikan hidayah untuk menjauhinya.

Mintalah kepada Allah Ta’ala hidayah Taufiq, agar dimudahkan untuk istiqamah di atas kebenaran.

Leave your comment here: