MAKNA DAN KEUTAMAAN SALAM “ASSALAMU’ALAIKUM”

Salam memiliki arti damai, pernyataan hormat, dengan mengucapkan Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Dalam pandangan islam, mengucapkan salam yang benar dengan bacaan Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, atau yang biasa disingkat menjadi Assalamu’alaikum merupakan sebuah doa. Ucapan yang disebut dalam bahasa arab ini digunakan oleh ummat islam di seluruh dunia.
Dengan mengucapkan salam dapat mempererat tali persaudaraan diantara ummat islam di dunia, karena dengan mengucapkan salam itu sebenarnya kita telah saling mendoakan satu sama lain.
Assalamu’alaikum merupakan doa kepada sesama muslim. Walaupun ucapan salam merupakan doa kepada sesama muslim, kita juga diperbolehkan untuk mengucapkan salam kepada suatu forum yang didalamnya belum tentu dipastikan 100% muslim semua.
Nabi Muhammad SAW pernah mengucapkan salam kepada sebuah majelis yang bercampur dengan orang yahudi. Karena mengucapkan salam hanya untuk sesama muslim, kita dapat menyapa orang yang bukan muslim dengan ucapan yang disenangi mereka seperti “hai”, “halo” dan lainnya.
Arti Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Salam memiliki dalam arti yang lengkap, semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga barakah dari Allah untukmu. Sungguh memiliki arti yang sangat luas dan bagus sekali.
Keselamatan dan Asma Allah
Salam merupakan salah satu akar kata islam, yang memiliki arti damai dan menebarkan kedamaian dan keselamatan. Salam juga merupakan nama indah Allah SWT, dari Ibnu Mas’ud R.A, Rasulullah SAW bersabda:
“As-salam termasuk salah satu asma Allah Ta’ala yang diletakkan di bumi, maka sebarkanlah. Karena apabila orang muslim melewati sekelompok orang, kemudian dia memberi salam kepada mereka, maka ia memiliki kelebihan 1 derajat diatas mereka dengan mengingat salam kepada mereka. Jika mereka tidak menjawabnya, maka dia dijawab oleh yang lebih baik dari mereka (Yaitu para malaikat)”. (H.R Al-Bazzar dan Baihaqi).
Hukum Mengucapkan Salam
Dalam islam mengucapkan salam merupakan sunnah, tetapi hukum menjawabnya adalah wajib. Islam sangat menganjurkan ummat untuk menebarkan salam antara sesama muslim.
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan, sambungkanlah tali silaturrahmi dan shalatlah ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai.” (H.R Tirmidzi dan Abdullah bin Salam R.A).
Tata Cara Salam
“Orang yang naik kendaraan memberikan salam kepada yang berjalan kaki, yang sedang berjalan memberikan salam kepada yang duduk, dan yang sedikit jumlahnya memberikan salam kepada yang lebih banyak.” (H.R Muttafaqqun ‘Alaihi).
Islam melarang memberikan salam kepada non muslim, mengapa? Karena dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian mengucapkan salam lebih dahulu kepada yahudi dan nasrani…” (H.R Muslim). Tetapi berbeda jika mengucapkan salam kepada hadirin dalam suatu majelis yang terdiri dari orang-orang muslim dan non muslim. Niat salam itu ditujukan kepada kaum muslim dan salam dengan “Selamat pagi” atau “Salam sejahtera” ditujukan kepada kaum non muslim.
“Jika seorang ahli kitab (yahudi dan nasrani) memberikan salam kepada kalian maka balaslah dengan ucapan wa’alaikum.” (H.R Bukhari dan Muslim).
“Ada seorang yahudi yang melewati Rasulullah SAW, kemudian dia mengucapkan “assalamu ‘alaik” (celaka engkau), Rasulullah lantas membalas dengan “wa’alaik” (engkau yang celaka). Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Apakah kalian mengetahui orang yahudi tadi mengucapkan “assalamu ‘alaik” (celakalah engkau)?” Para saabat lantas menjawab, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya saja?” Rasulullah bersabda, “Jangan! Jika mereka menjawab salam kepada kalian maka balaslah dengan “wa ‘alaikum“. (H.R Bukhari).