RUKUN ISLAM YANG 5 TERDAPAT DI ALKITAB
Islam, Kristen (Nasrani) dan Yahudi disebut agama samawi, yaitu agama langit yang sumbernya sama, yaitu Allah Rabbil ‘Alamin. Sebagai agama samawi, ketiganya memiliki kesamaan dalam kitab sucinya, karena memiliki sumber yang sama. Namun, dalam perjalanan waktu, terjadi perubahan atau penyimpangan dalam penulisan kitab suci tersebut, kecuali Al-Qur’an yang diturunkan sebagai penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya (Taurat, Zabur, dan Injil/Alkitab) dan dijamin dipelihara oleh Allah sampai akhir zaman. Penyimpangan itu salah satunya dapat dilihat dalam Alkitab yang ada pada saat ini.
Di dalam Alkitab terdapat sabda Yesus (Isa Almasih), “Bangsa ini memuliakan Aku (Yesus) dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripadaKu. Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia (Matius 15:8-10). Hal ini ditegaskan pula dalam Al Quran berikut ini, “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya ‘Ini dari Allah’, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, karena apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah:79).
Jika Alkitab/Injil itu adalah firman Tuhan, tentulah terdapat perintah atau ajaran yang sesuai dengan ajaran Islam, yang perintah itu tersembunyi dan tidak dilaksanakan oleh umat Kristen. Perintah itu dalam Islam disebut Rukun Islam menurut Alkitab, Al-Qur’an, dan Hadits? “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.” (Al-Mu’min:14)
Bila Islam adalah berasal dari Allah Tuhan YME tentunya rukun Islam ada juga terdapat di dalam Alkitab, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam akidah Islam terdapat 5 rukun Islam, yakni: Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat, dan Haji, bagi yang mampu.
Karena Allah, sebelum menurunkan Al-Quran, telah menurunkan Taurat dan Injil (sebagaimana ajaran berkhittan, berkorban, tidak memakan bábi dsbnya) tentulah sebenarnya terdapat ajaran-ajaran pokok rukun Islam itu dalam Alkitab, untuk itu perhatikan ayat-ayat Alkitab berikut ini:
1. Syahadat Tauhid
Syahadat pada dasarnya adalah menyatakan kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan yang dikenal sebagai syahadat tauhid, sedangkan syahadat rasul adalah meyakini Muhammad sebagai Rasul (karena Injil turun terlebih dahulu sebelum kelahiran Muhammad saw) tentunya yang ada hanyalah syahadat tauhid, perhatikan ayat Alkitab berikut ini.
“Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain, kecuali Dia.” (Ulangan 4:35).
“Bukankah Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain padaKu! Allah yang adil dan Juru selamat, tidak ada yang lain kecuali Aku.” (Yeyasa 45:21)
”Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.” (Markus 12: 29)
” Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3 )
Dalam Al-Quran disebutkan: “Sesungguhnya Allah. Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”. (Ali Imran:51)
“Aku (Isa Al Masih/Yesus) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada diantara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku. Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”. (Al Maa’idah: 117)
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!” (Ulangan 6:4). “Musa menjawab: “Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat (Pen: Bani Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada semasa Nabi Musa as)”. (Al A’raaf:140)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu”. (Muhammad:19)
Dan perhatikan Hadits Rasul saw berikut: ” Dari Abu Hurairah ra Rasullulah bersabda: Orang yang beruntung mendapat pertolonganku (syafaat) hari kiamat, ialah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah, benar-benar ikhlas dari hati sanubari dan seluruh jiwanya” (HR Bukhari)
“Selalulah kamu memperbaharui iman kamu. Para sahabat bertanya: ‘Bangaimanakah caranya kami memperbaharui iman kami yaa Rasululah?’ Jawab Rasululah: Perbanyaklah (mendakwahkan) ucapan Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan Selain Allah)” (HR Ahmad dan Thabarany dari Abu Hurairah r.a).
Bersabda Rasullualh saw: “Sesungguhnya Allah mengharamkan masuk neraka orang-orang yang mengucapkan ‘La Illaahaillalah‘ dengan niat semata-mata karena ingin keridhaan Allah” (HR Bukhari)
- Shalat (Sujud)
Shalat sebenarnya adalah doa dan penghambaan makhluk kepada Tuhan-Nya. Inti dari shalat itu selain ruku adalah sujud menyembah Allah, jadi ibadah yang hakiki adalah sujud. Masalah sujud (shalat) dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Baru banyak disebutkan. Coba perhatikan ayat-ayat berikut ini.
“Orang itu (Ramatain-Zofin) dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan Semesta alam di Silo” (I Samuel 1:3)
“Ezra (Pen: Islam nabi Uzair) berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah (Ezra 10:1)
“…kemudian sujudlah ia (Ayub) dan menyembah.” (Ayub 1:21)
“Keesokan hari bangunlah mereka itu pagi-pagi (Pen: Subuh?), lalu sujud menyembah di hadapan Tuhan.” (I Samuel 1:19)
“Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah Tuhan, serta berkata: “Terpujilah Tuhan, Allah tuanku Abraham,..” (Kejadian 24:26)
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.” Lalu sujudlah Abram (Abraham), dan Allah berfirman kepadanya” (Kejadian 17:2-3)
Kejadian di atas terdapat pada masa Abraham (Ibrahim), sedangkan pada zaman Musa dapat dilihat pada ayat berikut ini:
“Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka” (Bilangan 20:6)
“Berfirmanlah Ia (Tuhan Allah) kepada Musa: Naiklah menghadap Tuhan, Engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan 70 orang tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.” (Keluaran 24:1-2)
“Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” (Keluaran 3:5)
“Segera Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah serta berkata: “Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu ya… Tuhan.” (Keluaran 34:8)
“Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.” (Keluaran 40:31-32)
“Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?” (Yosua 5:14)
“Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke rumah Tuhan dan sujud menyembah.” (Samuel II 12:20)
“Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.” (Mazmur 95:5-6)
“Semua itu akan kuberikan kepadamu, jika Engkau sujud menyembah aku (Iblis)”. Maka berkatalah Yesus kepadanya (Iblis): “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.” (Matius 4:9-10)
Dari ayat di atas ada dua hikmah yang dapat dipetik, yaitu:
Pertama, Yesus menegaskan kepada iblis ‘seharusnya” shalat (sujud menyembah) kepada Allah semata-mata, bukan kepada yang lain, dengan demikian umat manusia pun seharusnya sujud menyembah kepada Allah Pencipta Alam bukan kepada iblis (thagut).
Kedua, dari ayat di atas sangat terang dan jelas bahwa Yesus adalah seorang rasul, karena dicobai iblis dan Yesus bukan Tuhan, sebab kalau Yesus Tuhan, maka iblis tidak akan berani mencobai-Nya dan ucapan Yesus itupun tidak demikian tetapi akan berbunyi: “Enyahlah iblis terlaknat! Engkau harus menyembah Aku Tuhanmu, dan hanya kepada Aku (Yesus) sajalah engkau berbakti (mengabdi)” Tetapi yang kita temukan dalam ayat di atas adalah: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti. Di atas ada kata-kata dia (orang ketiga tunggal) jelas yang dimaksud Yesus adalah Bapa (Allah swt).
Pada ayat lain dijelaskan pula bahwa Yesus pun berdoa dan sujud menyembah Bapa (Allah swt), sehingga ayat ini pun sangat terang benderang, kalau Yesus itu bukan Allah yang menjelma ke dunia. Sebab kalau Yesus Allah, maka ia tidak akan berdoa, apalagi berdoa untuk dirinya sendiri.
Jelas Yesus (Isa Al Masih) adalah seorang rasul yang berdoa dan sujud menyembah (shalat) kepada Allah swt, sama seperti Musa as dan Muhammad saw. Perhatikan ayat berikut ini: “Jika kamu berdiri untuk berdo’a…(Markus 11:25) …lalu ia (Yesus) berlutut dan berdoa (Lukas 22:41); Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud (merebahkan diri) ke tanah dan berdoa.” (Markus: 14:35)
Dari ayat-ayat Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, jelaslah bahwa ritual sujud (bagian dari shalat menyembah Allah) sudah dilaksanakan pada zaman Ibrahim, Musa, dan Isa Al Masih (Yesus) dan diteruskan oleh Muhammad SAW. Jelas sekali bahwa ayat-ayat di atas menunjukkan penghambaan Yesus kepada Tuhan dengan cara bersujud dan berdoa.
Ironisnya, tata cara Yesus di atas tidak dilaksanakan oleh umat Kristen, dan bahkan hampir seluruh tatacara ibadah umat Kristen bukanlah yang diajarkan oleh Yesus, tetapi berdasarkan tradisi yang telah diciptakan oleh tokoh-tokoh Gereja Kristen Awal pimpinan Paulus Tarsus. Termasuk pemberian nama “gereja” dan “Kristen”, bukanlah diberikan oleh Yesus maupun Tuhan, tetapi justru oleh tokoh-tokoh Gereja Kristen Awal.
Tata cara ibadah Yesus di atas sesungguhnya telah dilaksanakan oleh para nabi bani Israel sebelumnya dan oleh umat Islam (Shalat). Sedangkan konsep sujud (shalat) dalam Al Quran banyak sekali, diantaranya sebagai berikut:
“Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kibltanya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allahlah Timur dan Barat; Dia memberi petunjuk kepada yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.” (Al-Baqarah:142)
“Kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmad-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 115)
Sebelum ayat ini turun, dahulu umat Islam shalat tidak menghadap ke Ka’bah di Mekkah, tetapi ke Baitul Maqdis di Palestina. Ini juga bukti bahwa umat Islam bukan menyembah Ka’bah.
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (Al-Baqarah:45).
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.” (Al-Baqarah:43)
Sedangkan dalam Hadits Rasul SAW terdapat penjelasan antara lain:
Diceritakan oleh Anas bin Malik ra dari Nabi saw, sabdanya: “Betulkan sujudmu, dan janganlah meletakkan kedua lengan (ke bumi) seperti anjing tidur (HR Bukhari)
Aswad ra berkata bahwa ia bertanya kepada Aisyah, katanya: “Apakah yang diperbuat Nabi dalam rumah tangga?” Jawab Aisyah: “Beliau juga melakukan pekerjaan rumah tangga, menolong isteri beliau. Dan apabila waktu shalat telah tiba, beliau pergi shalat’ (HR Bukhari).
“ Shalatlah kalian seperti kalian melihatku mengerjakan shalat (Hadist)”
Shalat sebagian para nabi terdahulu sebelum nabi Muhammad SAW dapat diungkapkan dalam Alkitab (Injil), walaupun mungkin tidak lengkap pencatatannya, tapi masih dapat ditelusuri, antara lain:
- Shalat nabi Musa: “Segera Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, seraya berkata: “Jika aku telah mendapat kasih…” (Keluaran 34:8-9)
- Shalat nabi Sulaiman (Salomo): “Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah Tuhan, dan ditadahkanlah tangannya ke langit, lalu ia berkata : “Ya Tuhan Allah Israel…” (I Raja2 8 :22) juga dapat dilihat pada kitab yang sama ayat 54, dan Tawarikh 6:13-14
- Shalat nabi Yusak (Yosua): Jawabnya : “Bukan, tetapi akulah panglima bala tentara Tuhan, sekarang aku datang. “lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ketanah, menyembah dan berkata “Apakah yang akan dikatakan kepada… (Yosua 5 :14)
- Shalat nabi Ayub: Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya dan mencukur kepalanya kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: “Dengan telanjang aku keluar… (Ayub 1 : 20-21)