MAKNA DAN MACAM MACAM IDDAH (MASA MENUNGGU SETELAH DI CERAI ATAU DI TALAK)

MAKNA DAN MACAM MACAM IDDAH (MASA MENUNGGU SETELAH DI CERAI ATAU DI TALAK)

Pengertian ‘iddah itu ada beberapa bagian :

  1. Arti atau pengertiannya yang murni, yaitu ‘iddah bagi wanita hamil.

  1. Ta’abbud (ibadah) murni, yaitu bagi wanita yg ditinggal mati suaminya dan belum sempat menyetubuhinya, atau wanita yg dicerai dg keyakinan rahimnya memang bersih dari kehamilan, atau wanita yg disetubuhi oleh anak lelaki yg masih kecil yg tidak produktif untuk sesamanya, serta wanita kecil yg dipastikan tidak bisa hamil.

  1. Memuat dua pengertian (‘iddah murni dan ta’abbud murni) dg pengertian ‘iddah yg lebih kuat, yaitu bagi wanita dewasa yg telah disetubuhi yg tidak mungkin menyebabkan kehamilannya dari seseorang untuk sesamanya, baik wanita tersebut masih menstruasi ataupun tidak. Dalam hal ini kebersihan rahim itu lebih kuat dibandingkan dg ber’iddah berdasarkan ta’abbudi.

  1. Memuat dua pengertian (‘iddah murni dan ta’abbud murni) dg pengertian unsur ta’abbud lebih kuat, yaitu bagi wanita yg ditinggal mati suaminya yg sempat menggaulinya hingga memungkinkan kehamilannya, dan setelah melalui (tiga) masa haidnya, sebab hitungan khusus itu lebih kuat dari pada unsur ta’abbud.

Macam dan cara iddah dibedakan pada :

  1. Isteri yang di tinggal mati dan tidak dalam keadaan hamil, iddah’y ialah 4 bulan 10 hri. Ketentuan i ni berlaku bagi isteri, apakah sudah pernah dukhul/jima atau belum, masih haidl/tidak. Dasar hukumnya, al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 234:

وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

  1. Isteri yang bercerai dengan suaminya dan ia dalam keadaan hamil, iddahnya ialah melahirkan anak. Dasar hukumnya, al-Qur’an surat at-Talaq ayat 4:

… وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا

  1. Isteri yang bercerai dengan suaminya, sudah pernah dukhul dan ia masih menstruasi, iddahnya ialah tiga kali quru’, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 228:

والمطلقات يتربصن بأنفسهن ثلاثة قروء

Ulama Hanafiyah mengartikan quru’ dengan haidl, sedangkan ulama Syafi’iyah, Malikiyah, Zahiriyah, mengartikan quru’ degan suci.

  1. Isteri yang bercerai dengan suaminya, sudah pernah dukhul dan ia belum pernah haidl atau sudah tidak haidl lagi, iddahnya ialah tiga bulan. Dasar hukumnya, al-Qur’an surat at-Talaq ayat 4:

وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللَّائِي لَمْ يَحِضْنَ

  1. Isteri yang bercerai dengan suaminya dan antara keduanya belum pernah berkumpul (dukhul), tidak ada iddah bagi isteri tersebut. Dasar hukumnya, al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 49:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا نَكَحْتُمُ الْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِنْ قَبْلِ أَنْ تَمَسُّوهُنَّ فَمَا لَكُمْ عَلَيْهِنَّ مِنْ عِدَّةٍ تَعْتَدُّونَهَا فَمَتِّعُوهُنَّ وَسَرِّحُوهُنَّ سَرَاحًا جَمِيلًا(49)

  1. Isteri yang ditinggal mati suaminya dan dalam keadaan hamil.

Kondisi demikian memunculkan problem. Dilihat dari kedaan bahwa isteri sedang hamil maka iddahnya ialah melahirkan kandungan, sebagaimana diatur dalam surat at-Talaq ayat 4, akan tetapi ia juga dalam keadaan ditinggal mati suaminya dan menurut ketentuan ayat 234 surat al-Baqarah iddahnya ialah empat bulan sepuluh hari.

Dari dua ketentuan iddah ini, yang manakah yang berlaku? Apakah di pilih salah satunya atau kedua duanya harus di gabungkan? (Setelah melahirkan lalu ditambah 4 bulan 10 hari).

Dalam hal ini ulama berbeda pendapat.

Menurut jumhur ulama, perempuan tersebut diberlakukan iddah melahirkan anak, sesuai dengan ketentuan al-Qur’an yang secara khusus mengaturnya. Di samping itu juga diperkuat oleh hadis Nabi.

Sedangkan Ibnu Abbas berpendpat bahwa iddah wanita tersebut ialah masa yang terpanjang antara melahirkan dengan 4 bln 10 hri. Apabila setelah melahirkan waktunya belum mencapai 4 bulan 10 hari maka yang diberlakukan ialah 4 bulan 10 hri. Akantetapi apabila setelah 4 bulan 10 hari dia belum melahirkan, maka yang diberlakukan ialah iddah melahirkan.

ﺍﻷﺷﺒﺎﻩ ﻭﺍﻟﻨﻈﺎﺋﺮ 268 :

ﺿﺎﺑﻂ ﺍﻟﻌﺪﺓ ﺃﻗﺴﺎﻡ :

ﺍﻷﻭﻝ : ﻣﻌﻨﻰ ﻣﺤﺾ ، ﻭﻫﻲ : ﻋﺪﺓ ﺍﻟﺤﺎﻣﻞ .

ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ : ﺗﻌﺒﺪ ﻣﺤﺾ : ﻭﻫﻲ : ﻋﺪﺓ ﺍﻟﻤﺘﻮﻓﻰ ﻋﻨﻬﺎ ﺯﻭﺟﻬﺎ ، ﻭﻟﻢ ﻳﺪﺧﻞ ﺑﻬﺎ ، ﻭﻣﻦ ﻭﻗﻊ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻟﻄﻼﻕ ﺑﻴﻘﻴﻦ ﺑﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﺮﺣﻢ ، ﻭﻣﻮﻃﻮﺀﺓ ﺍﻟﺼﺒﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻮﻟﺪ ﻟﻤﺜﻠﻪ ، ﻭﺍﻟﺼﻐﻴﺮﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﺗﺤﺒﻞ ﻗﻄﻌﺎ .

ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ : ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﺍﻷﻣﺮﺍﻥ ، ﻭﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﺃﻏﻠﺐ ﻭﻫﻲ : ﻋﺪﺓ ﺍﻟﻤﻮﻃﻮﺀﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﻤﻜﻦ ﺣﺒﻠﻬﺎ ﻣﻤﻦ ﻳﻮﻟﺪ ﻟﻤﺜﻠﻪ ، ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥﺕ ﺫﺍﺕ ﺃﻗﺮﺍﺀ ﺃﻭ ﺃﺷﻬﺮ ، ﻓﺈﻥ ﻣﻌﻨﻰ ﺑﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﺮﺣﻢ ﺃﻏﻠﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻌﺒﺪ ﺑﺎﻟﻌﺪﺩ ﺍﻟﻤﻌﺘﺒﺮ .

ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ : ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﺍﻷﻣﺮﺍﻥ ﻭﺍﻟﺘﻌﺒﺪ ﺃﻏﻠﺐ ﻭﻫﻲ ﻋﺪﺓ ﺍﻟﻮﻓﺎﺓ ﻟﻠﻤﺪﺧﻮﻝ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﻤﻜﻦ ﺣﻤﻠﻬﺎ ﻭﺗﻤﻀﻲ ﺃﻗﺮﺍﺅﻫﺎ ﻓﻲ ﺃﺛﻨﺎﺀ ﺍﻷﺷﻬﺮ ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻌﺪﺩ ﺍﻟﺨﺎﺹ ﺃﻏﻠﺐ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻌﺒﺪ .

 

Leave your comment here: