Kreasi santri salaf : RAHASIA WANITA YANG MASIH BELUM DEWASA

Kreasi santri salaf : RAHASIA WANITA YANG MASIH BELUM DEWASA

Semula, saya berpikir untuk tidak mau menulis dan membagikan hal ini. Karena sebenarnya ini muncul dari kebingungan saya sendiri terhadap suatu hal. Bukan hal tabuh juga, hanya rasa penasaran saya saja. Disamping itu, orang yang saya tanya juga menganjurkan agar membagikan ini. Tulisan ini bukan berarti saya termasuk pecinta Maskulinism atau Feminism, sama sekali tidak. Silahkan, mau melihat hal ini sebagai sebuah fakta atau sekedar opini.

Ketika hari selasa minggu lalu temanku Ikfini berkunjung kerumah. Kebetulan hari itu juga ada acara 100 hari ibuku meninggal, jadi sekalian tahlilan katanya. Setelah tahlil sambil makan-makan kami memulai percakapan berbagai hal. Seperti biasa, Saya berbagi cerita tentang dunia saya, dia berbagi cerita tentang dunianya. Saya terlebih dulu bebagi tentang nasihat dan pelajaran dari Seminar Motivasi berjudul ‘Masterpiece’ (semoga dilain waktu saya bisa membagikannya) lalu disusul dia share tentang dunianya dan juga bisnis yang sekararang sedang dia rintis.

Panjang lebar percakapan hari itu, sampai akhirnya saya mencoba menanyakannya. Karena teman akrab kita menggunakan panggilan ‘ira’ , ‘kita’ (Jawa) serupa dengan ‘Gue’, ‘lu’ (Indonesia).

“Ik gue mau tanya sama lu, tentang hal yang bikin gue bingung.”

“Sok, kalo bisa gue jawab.”

“Akhir-akhir ini gue perhatiin di facebook atau sosmed banyak orang yang tiba-tiba berubah, misal yang tadinya malu-malu sekarang upload foto full face, atau suka ada yang dulu disosmed penampilannya biasa saja sekarang lebih berani tampil mencolok, ada yang jadi lebih glamour, ada yang lebih alim, ada juga yang tampil lebih sexy, ya gue yang lihat sih enak2 aja..hehe…tapi seolah-olah mereka sengaja ingin memperlihatkan perubahan mereka. Ngga pa2 sih kalo sekali dua kali mah, tapi kalau terus-terusan tampil mencolok kan jadi timbul tanda tanya. gimana menurut loe?

“walaah, lu tanyanya ada2 aja, tapi kebetulan gue juga udah pernah ngamatin yang kaya gitu.”

“Terus gimana, perasaan gue sih yang kaya gitu ngga biasa.”

“Hal yang kaya gitu namanya lagi berusaha High Profile.”

“Maksud lu?”

“Orang itu sedang berusaha agar dipandang baik oleh orang lain. Terutama biasanya para wanita sering melakukan ini.”

“Mmm..bener ik, yang gue lihat juga gitu..:-D

“Nih dengerin, gue mau terangin ini dulu. Wanita itu ada fase-fase nya.

“Jelasin bro..!”

“Fase pertama, usia sekitar 15-20 tahun itu biasanya saat dimana mereka jual mahal. Disini biasanya wanita suka nolak laki-laki, pilih-pilih gitu..haha. Fase kedua, usia 20-25 tahun saat dimana mereka sedang High profile. Naah , yang lu lihat itu ada di fase ini nan.”

“Yang lu maksud High Profile gimana?

“Jadi biasanya dimasa ini wanita akan menampilkan dirinya tampak lebih baik. Mereka mulai khawatir tentang jodoh. Kebanyakan mereka sengaja melakukan ini untuk menarik perhatian kita para lelaki. Agar kita memilih mereka. Tidak semua yang ada seperti itu, tapi kebanyakan seperti itu adanya. Tapi yang harus kita mengerti adalah seperti apapun cara mereka mencoba tampak lebih baik kebanyakan dari mereka kualitasnya tetap sama, tidak berubah.”

“Tidak berubah gimana maksud lu?”

“Kepribadian, karakter, dan sikapnya masih sama.”

Sejenak saya diam, berpikir tentang apa maksud dari penjelasannya.

           “Oooh, gue ngerti sekarang ik.”

           “Gimana, jelasin ke gue !”

“Jadi yang gue tahu kalau di Marketing ada istilah yang namanya Branding. Agar suatu produk bisa terjual, perusahaan akan mengiklankan nya semenarik mungkin. Kalau produk yang sama masih tidak bisa terjual mereka akan mendesain ulang kemasannya lalu menggunakan iklan berbeda.

“Nah kira-kira kaya gitulah…gue jadi dapat ilmu baru nan…haha…”

“Yoi broo…gue juga pernah baca keterangan ik, tapi ngga tahu itu hadist atau keterangan para ulama.”

“Kaya gimana nan.?”

“Gue pernah baca artikel yang nerangin kalau di akhir zaman setiap kali para wanita itu menjumpai laki laki , mereka akan mengatakan, “Nikahilah aku, nikahilah aku !”. yaa memang mereka tidak mengatakannya, tapi yang mereka lakukan mencerminkan itu.”

“Ya gitulah, gue juga kadang suka bingung sendiri.”

“Oh iya, ada lagi ik, kan ada juga orang yang suka ngepost kaya status atau foto yang nunjukin kalo dia sedang memperbaiki diri.”

“wahaha,,kalo itu gue mah ngga terlalu percaya nan.”

“laah..loe gimana ik, bukannya itu bagus, berarti dia mau berubah.”

“Woy..woy inget nan, kebanyakan itu juga bagian dari Branding yang tadi lu bilang.”

“Maksud lu?”

“Kalau beneran mau berubah ya tinggal berubah, lakukan hal-hal yang lebih baik, yang lebih manfaat. Ngga perlu diumumin segala. Seseorang yang benar-benar sedang memperbaiki diri tidak akan menunjukkan kalau dia sedang memperbaiki diri, seperti orang yang mengerti hakikat ibadah tidak akan menunjukkan dirinya sedang beribadah.”

Dari perkataannya seketika saya mendapatkan pencerahan.

           “ya iyalah ik, kan nanti jadi Riya?”

“Nah itu bro…gue lanjutin yaa..

“Bentar, gue ngerti ik. Produk Apple juga ngga banyak iklannya. Tapi karena kualitasnya terbukti bagus produknya diakui semua orang.”

“Wah bener lu nan, lagipula sosmed kan hanya tentang bedak dan lipstik, biarlah orang lain tahu sendiri tentang kualitas diri kita.

“ Yoi bro…”

“Gue lanjut yaa. Fase ketiga, usia 25-30 tahun, fase ini kalo gue nyebutnya fase diskon. Wanita yang belum menikah diusia ini akan menurunkan kriteria laki-lakinya. Ada kekurangan sedikit ngga apa2, yang penting bisa dapat pasangan. Nah kalo fase lebih dari itu gue nyebutnya fase obral, syukur kalau ada yang mau.. :V ”

Mendengar itu saya tertawa terpingkal-pingkal.

           “wkwkwk…sadiis lu ik ngasih namanya.”

           “Laah gue bener kan? hahaha”

“Iya iya, tapi nama fasenya itu..wkwk.”

Selesai tertawa, kamipun melanjutkan percakapan

           “Terus kalau gue mau cari wanita baiknya yang kaya gimana ik?”

“Jangan cari wanita tipe pelayan alfamart yang selalu ngasih harga pas, nyarinya wanita yang tipe karyawan pom bensin yang selalu bilang: “Dari nol dulu paaaak.” Dibarengi dengan ekpresi lucunya.

Lagi, karena ulahnya itu saya kembali tertawa terpingkal-pingkal.

           “hahahaha…ada2 aja lu ik..hahaha..”

“yoi bro, milih wanita mah yang sederhana aja, Naruto juga pada akhirnya milih Hinata, habis itu dia jadi Hokage..hehe.”

“Gue jadi inget ik, kata pak Mario kesederhanaan itu adalah kecantikan yang tidak banyak tingkah.”

“Yoi nan…”

Kurang lebihnya seperti itulah percakapan kami. Saya dan Ikfini sampai saat ini masih sering bertemu. Dia temanku sejak kelas dua Mts. Dua tahun kami satu kelas. Setelah lulus kami memutuskan untuk Pindah ke MAN MODEL Ciwaringin sambil mesantren disana. Hanya saja, kelas satu semester dua saya memilih pindah ke MAN Indramayu. Usianya sama dengan saya. Dia anak dari Almarhum Kyai Abdul Aziz. Selama 6 tahun menjadi santri dari Pondok Pesantren Assalafi desa Babakan Ciwaringin Cirebon. Saat ini dia aktif mengurusi majalah Pondok Pesantren dengan nama majalah ‘Salafuna’, berisi tentang kegiatan dan peran santri di era modern. Dia juga sedang merintis bisnis lampion berbagai karakter animasi, club bola atau logo suatu lembaga. Kemarin dia juga bilang kalau dia dan kakaknya berencana ingin membangun sebuah pesantren. Semoga impiannya segera tercapai. Aamiin.

Leave your comment here: