BERLOMBA MENGAJARI ANAK DZIKIR DAN MEMBACA AL-QUR’AN
ينبغي علينا أنْ لا يسبِقَنا أحدٌ إلى تعليم أبنائنا وبناتنا سُورةَ الفاتحة وذِكرَ اللهِ سُبحانهُ وتعالى. لماذا؟
“Semestinya agar kita tidak didahului orang lain untuk mengajarkan putra-putri kita Surat al-Fatihah dan dzikrullah subhanahu wata’ala. Kenapa?
لأنَّا إذا علَّمناهم سُورة الفاتحة؛ فكُلَّما قرأوا سُورةَ الفاتحة كتب اللهُ لنا أجرَهم، وإذا علمناهم ذِكرَ اللهِ؛ فكُلَّما قالوا سُبحان الله كتب اللهُ لنا أجرَهم،
Karena, jika kita mengajarkan mereka Surat al-Fatihah, setiap mereka membaca al-Fatihah, akan dituliskan pahala mereka bagi kita. Saat kita mengajarkan kepada mereka dzikrullah, setiap mereka mengucapkan ‘Subhanallah’ dituliskan bagi kita pahala mereka.
نمُوت ونُدفنُ في قبُورنا ويجري أجرُنا في الدُّنيا بذِكرِ أبنائنا؛ لأنَّنا نحنُ الَّذين علَّمناهم أنْ يذكُروا اللهَ سُبحانهُ وتعالى.
Kita meninggal dan dikuburkan di kuburan kita, namun pahala kita tetap mengalir di dunia dengan dzikir yang dilakukan anak kita. Karena kitalah yang mengajari mereka dzikrullah subhanahu wata’ala.”
MENGAJARI AL-QUR’AN
“ Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Mengapa kita perlu mengajarkan Al-Qur’an dan mendorong anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an ?
Diantara alasan mengapa kita perlu mengajarkan kepada mereka alqur’an adalah
Untuk mendapatkan ridho Allah
Untuk mendapatkan ketenangan hidup
Karena Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi para penghafalnya
Penghafal Al-Qur’an dapat memberikan syafaat bagi keluarganya
Mendapatkan banyak kemuliaan dan pahala yang berlimpah
Prinsip-prinsip mengajarkan Al-Qur’an :
Diantara prinsip-prinsip mengajarkan Al-Qur’an dalam mengajarkan Al Qur’an adalah :
Tidak boleh memaksa anak ( kecuali dengan alasan, misalkan watak anak ‘pemalas’ )
Lakukan kegiatan dengan cara menyenangkan
Dimulai dari ayat-ayat yang mudah difahami
Keteladanan dan motivasi
Kunci keberhasilan mengajarkan anak untuk menghafal Al-Qur’an :
- Suasana senang dan membahagiakan akan membantu anak untuk mengingat hafalannya dalam waktu yang lama, dengan demikian anak akan berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan perasaan cinta dan keterikatan terhadap Al-Qur’an.
- Berulang dan kontinyu
Cara memelihara dan mengembangkan memori anak :
- Ajari anak untuk fokus dan perhatian pada pendidiknya
- Faktor makanan adalah penentu untuk terpelihara kemampuan memori itu bekerja (zat-zat adiktif yang terdapat dalam makanan, perlahan tapi pasti akan merusak daya ingat anak-anak)
- Memberi penjelasan pada anak-anak atas nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan yang dihafalnya, maka memori akan bekerja lebih eksis
- Menghormati waktu bermain dan waktu istirahat anak
- Jauhkan unsur-unsur yang dapat mengancam psikologi anak-anak ; celaan dan tekanan
- Ciptakan motivasi-motivasi agar anak cenderung menyukai aktifitas menghafal
Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menghafal Al-Qur’an :
- Tidak mengantuk
- Tidak letih / kelelahan
- Tidak kekenyangan atau sebaliknya, tidak sedang kelaparan
- Tidak dalam keadaan capek belajar
- Tidak sedang bermain
- Tidak dalam keadaan sakit / bad mood
Yang perlu diperhatikan tentang bakat anak dalam menghafal :
- Kenali bakat anak-anak dan hargai minat mereka.
- Fahami keterbatasan daya ingat anak karena tiap anak itu beda kemampuannya
- Kenali anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar dan berinteraksi
TEKNIS PENGAJARAN :
- Bayi ( 0-2 tahun )
- Bacakan Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah
- Tiap hari 4 kali waktu ( pagi, siang, sore, malam )
- Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
- Setelah hari ke-5 ganti surat An-Nas dengan metode yang sama
- Tiap 1 waktu surat yang lain-lain diulang 1x
2. Di atas 2 tahun
- Metode sama dengan teknik pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
- Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
- Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
- Ajari muroja’ah sendiri
- Ajari mengahafal sendiri
- Selalu dimotivasi supaya semangat selalu terjaga
- Waktu menghafal 3-4x per hari
CARA MENJAGA HAFALAN
- Mengulang-ulang secara teratur
- Mendengarkan murottal
- Mentadabburi dan menghayati makna
- Menjauhi maksiat