PERINGATAN NABI SAW UNTUK WANITA DAN LAKI LAKI YANG TERGODA WANITA LAIN

PERINGATAN NABI SAW UNTUK WANITA DAN LAKI LAKI YANG TERGODA WANITA LAIN

Nasihat Nabi untuk Suami yang Tergoda Wanita Lain

Menjalani bahtera rumah tangga tidak luput dari ganasnya badai yang menerpa. Entah dari pihak istri atau suami ada saja yang hadir menjadi pihak ketiga. Namun, biasanya godaan yang datang adalah dari pihak suami, khususnya yang kaya raya. Berikut adalah sabda Nabi saw. untuk suami yang tergoda wanita lain.

قَالَ جَابِرٌ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِذَا أَحَدُكُمْ أَعْجَبَتْهُ الْمَرْأَةُ فَوَقَعَتْ فِى قَلْبِهِ فَلْيَعْمِدْ إِلَى امْرَأَتِهِ فَلْيُوَاقِعْهَا فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِى نَفْسِهِ ». رواه مسلم.

Jabir berkata, saya pernah mendengar Nabi saw. bersabda, “Jika salah satu dari kalian dibuat heran oleh seorang wanita, lalu wanita itu jatuh di dalam hatinya (membangkitkan syahwatnya), maka hendaklah ia bermaksud menuju istrinya, lalu berhubungan badanlah dengannya, karena sungguh hal itu dapat menolak apa yang ada di dalam dirinya (mengendalikan nafsunya). (H.R. Muslim).

Berdasarkan hadis tersebut, Nabi saw. mengajarkan kepada para suami agar ketika melihat seorang wanita hingga menimbulkan rasa syahwat di dalam dirinya, maka segeralah ia menemui istrinya. Dialah yang hanya berhak mendapatkan pelampiasan syahwat dengan cara yang sah. Jika memang istrinya berada di tempat yang jauh darinya. Maka, zaman sekarang sangatlah mudah mencari solusinya. Bisa langsung menelponnya via suara atau video. Artinya, Nabi saw. mengingatkan kepada para suami agar selalu ingat istrinya saat ia tergoda dengan wanita lain.

Bahkan di dalam riwayat Jabir r.a. lainnya disebutkan bahwa Nabi saw. pernah melihat seorang wanita, namun beliau langsung mendatangi istrinya, yakni Zainab. Lalu beliau bersabda,

إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِى صُورَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِى صُورَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِى نَفْسِهِ ». رواه مسلم.

“Sungguh wanita dilihat dari depan dalam bentuk setan, begitu pula di arah belakang dalam bentuk setan. Jika salah satu dari kalian melihat seorang wanita, maka datangilah istrinya. Sungguh hal itu dapat menolak apa yang ada di dalam dirinya.” (H.R. Muslim).

Sungguh Nabi saw. tidaklah menghina wanita yang menyamakan dengan setan. Karena banyak sekali bukti lain yang justru Nabi saw. memuliakan wanita (baca di sini). Menurut para ulama sebagaimana yang dikutip oleh Imam Nawawi di dalam kitab Syarah Shahih Muslim, hadis ini hanyalah suatu isyarat saja. Bahwa hawa nafsu serta undangan fitnah itu (salah satunya) datang dari seorang wanita. Adapun Allah Swt. sudah menjadikan hati para laki-laki itu condong kepada  seorang wanita. Mereka akan merasakan nikmat dengan memandang wanita dan apapun yang berhubungan dengan syahwat. Oleh karena itu, wanita diserupakan dengan setan yang mengundang kejelekan.

Hal tersebut pun dapat kita mubadalahkan. Yakni sama saja dengan laki-laki yang dapat menggoda wanita. Karena banyak pula wanita yang tergoda dengan bujuk rayuan laki-laki, sehingga bagi wanita yang sudah bersuami pun harus segera melawan syahwat dan nafsunya dengan cara bergegas menuju suaminya.

Demikianlah sabda Nabi untuk suami yang tergoda wanita idaman lain. Yakni ajaran beliau adalah dengan cara menemui istrinya yang dapat menampung syahwatnya dengan halal. Begitu pula dengan seorang wanita yang tergoda laki-laki idaman lain. Dengan begitu jika masing-masing dari pihak istri maupun suami dapat mengendalikan nafsunya dan langsung menghubungi satu sama lain, maka insya Allah pernikahan akan langgeng. Allah Swt. pun telah mengingatkan di dalam firmanNya surat An-Nur ayat 30-31 agar baik laki-laki maupun wanita agar selalu menjaga pandangan dan kemaluannya.

Peringatan Nabi Untuk Para Wanita

Nabi saw. di dalam salah satu sabdanya telah memberi suatu peringatan untuk para wanita bahwa banyak di antara mereka yang menjadi penghuni neraka. Lantas apa penyebab dan solusi bagi kaum wanita agar tidak menjadi penghuni neraka sebagaimana yang dimaksud Nabi saw.?

Sabda Nabi saw. tersebut merupakan riwayat Abdullah bin Umar r.a.

 عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ، تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الاِسْتِغْفَارَ، فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقَالَتِ امْرَأَةٌ مِنْهُنَّ جَزْلَةٌ: وَمَا لَنَا يَا رَسُولَ اللهِ ، أَكْثَرُ أَهْلِ النَّارِ؟ قَالَ : تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ ، وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ، وَمَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَغْلَبَ لِذِي لُبٍّ مِنْكُنَّ قَالَتْ : يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ وَالدِّينِ؟ قَالَ: أَمَّا نُقْصَانُ الْعَقْلِ: فَشَهَادَةُ امْرَأَتَيْنِ تَعْدِلُ شَهَادَةَ رَجُلٍ فَهَذَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ، وَتَمْكُثُ اللَّيَالِيَ مَا تُصَلِّي، وَتُفْطِرُ فِي رَمَضَانَ فَهَذَا نُقْصَانُ الدِّينِ. (رواه مسلم).

Rasulullah saw. bersabda, “Wahai wanita, bersedekahlah kalian, dan perbanyaklah istighfar (mohon ampunan kepada Allah) karena sungguh aku melihat kalian menjadi penghuni neraka yang paling banyak.” Lalu seorang wanita yang cerdas di antara mereka angkat bicara, “Mengapa kami menjadi penghuni neraka yang paling banyak wahai Rasulullah?” Beliau pun menjawab, “Kalian sering melaknat dan mengingkari kebaikan suami. Aku belum pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya lebih mampu mengalahkan laki-laki yang berakal dibanding kalian.” Wanita tersebut kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, apa (yang dimaksud dengan) kurang akal dan agama?”. Beliau menjawab, “Kurang akal karena persaksian dua orang wanita setara dengan persaksian satu orang laki-laki, inilah makna kekurangan akal.” Dan seorang wanita berdiam diri selama beberapa malam dengan tidak shalat dan tidak berpuasa pada bulan Ramadhan (karena haid), inilah makna kekurangan dalam agama.” (HR. Muslim).

Berdasarkan hadis tersebut, Nabi saw. telah memberi peringatan kepada para wanita agar memperbanyak amal saleh. Seperti bersedekah dan memperbanyak meminta ampunan Allah atau dengan beristighfar.

Betapa Nabi saw. sangat perhatian dengan kaum wanita agar mereka tidak terjerumus ke dalam panasnya api neraka. Di mana Nabi saw. sendiri langsung melihat gambaran penghuni neraka yang banyak dihuni oleh kaum wanita.

Nabi saw. pun memberikan alasan mengapa hal tersebut sampai terjadi. Yakni banyak di antara kaum wanita itu belum dapat menjaga mulutnya dengan mengumbar laknat (mendoakan kejelekan orang lain agar dijauhkan dari rahmat Allah). Memang tidak dapat dipungkiri dibanding laki-laki wanita itu lebih suka berbicara. Sebagaimana dikutip dari laman www.magforwomen.com.  Salah satu alasannya adalah karena otak wanita memiliki lebih banyak protein pidato. Oleh karena itu, agar tidak termasuk ke dalam penghuni neraka, maka Nabi saw. memperingatkan wanita agar menjaga mulut dan lidahnya.

Selain itu, Nabi saw. juga memberi peringatan bahwa banyak dari kaum wanita itu kufur terhadap pemberian suaminya. Suaminya telah memberikan nafkah dengan semestinya, namun ketika suaminya melakukan sedikit saja kesalahan, kejelekanlah yang hadir di depan mata istrinya menutupi semua kebaikan yang telah dilakukan suaminya. Istri yang kufur terhadap pemberian suaminya inilah yang bakal banyak menghuni neraka sebagaimana digambarkan Nabi saw.

Teks hadis tersebut juga menggambarkan betapa Nabi saw. memberikan kesempatan belajar kepada para sahabat perempuan pada masa itu. Bahkan mereka pun dapat mengajukan pertanyaan atas apa yang tidak mereka ketahui. Sehingga proses pembelajarannya pun terlihat sangat kondusif dengan adanya proses tanya jawab tanpa ada rasa malu dan kaku.

Demikianlah peringatan Nabi saw. untuk para wanita. Yakni Nabi saw. memperingatkan bahwa neraka itu banyak dihuni kaum wanita yang tidak mampu menjaga mulutnya dengan ucapan yang penuh laknat. Serta wanita yang tidak mensyukuri pemberian suaminya.

Namun, Nabi saw. tidak hanya memberikan nasihat untuk para wanita agar menghindari sifat tercela tersebut, Nabi saw. juga memberikan solusi agar para wanita tidak menjadi penghuni neraka. Yakni dengan memperbanyak sedekah dan meminta ampun kepada Allah swt. atau beristighfar.

Wa Allahu A’lam bis Shawab.

Leave your comment here: