ASAL MUASAL GEMPA BUMI DAN ISTIGHFAR SEBAGAI KUNCI KESUKSESAN
Gempa dengan magnitudo 7,4 mengguncang banten terasa hingga Jakarta. Pusat gempa berada di 147 km Barat Daya Sumur, Banten.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada 19.03 WIB, Jumat (2/8/2019). Episentrum gempa berada di 7,54 Lintang Selatan, 104,58 Bujur Timur.
Gempa dengan kedalaman 10 km ini dinyatakan BMKG berpotensi tsunami.
SEKARANG ALHAMDULILLAH SUDAH DI REVISI BMKG BAHWA GEMPA BANTEN BUKAN 7,4 MAGNITUGO, MELAINKAN 6,9 DAN TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI
ASAL USUL GEMPA BUMI & GERHANA MATAHARI
قال الثعلبى لما قتل هابيل تزلزلت الأرض وهى أول زلزلة وقعت في الأرض وكانت في اليوم تزلزل سبع مرات الى سبعة أيام من قتل هابيل وفي ذلك كسفت الشمس وهو أول كسوف وقع في الدنيا. قال الثعلبي لما قتل هابيل نبت الشوك في الاشجار وتغير طعم الفواكه وملح طعم الماء وكان آدم بأرض الهند ولم يكن عنده علم بقتل ابنه هابيل وكان يحبه
Attsa’labi berkata saat habil dibunuh maka bumi bergetar dan ini adalah pertama kali gempa yg terjadi dibumi,dan itu terjadi 7x dalam sehari sampai 7 hari dari kematian habil,oleh karenanya maka matahari jadi tertutup,dan ini adalah pertamanya terjadi gerhana matahari dimuka bumi
Attsa’labi berkata,ketika habil terbunuh maka tumbuhlah duri dipohon2 dan jadi berubah rasa buah-buahan dan jadi asin rasa air,pada saat itu adam masih ditanah hindia dan belum tau kabar tentang kematian anak yg dicintainya yaitu habil
قال ابن عباس لما قتل قابيل أخاه هابيل كان في جبل قاسيون في مغارة الدم فشربت الارض الدم. فأوحى الله تعالى إلى قابيل أين أخوك فقال لا أدري فأوحى الله اليه ان صورة دم أخيك تنادي من الأرض بانك قتلته فقال قابيل يا رب وأين دمه فمن يومئذ حرم الله على الارض أن تشرب الدماء جميعا ولما رأى أدم ضيقا في صدره خرج الى الأرض ليرى ما حدث فيها فلما وصل الى جهة أولاده رأى ابنه هابيل قد قتل وأخذ قابيل الاغنام وتزوج باقليما فعند قدوم آدم هرب قابيل وساح فى الارض خوفا من أبيه
Ibnu abbas berkata saat qobil membunuh saudara yg bernama habil saat itu berada digunung qosiyun dalam gua darah maka bumi menyerap darah tersebut,lalu Alloh memberi wangsit pada qobil,dimana saudaramu,qobil menjawab aku tidak tau.Alloh memberi wangsit lagi,sesungguhnya bentuk/ gambaran darahnya saudaramu berteriak dari bumi bahwa kaulah yg membunuhnya lalu qobil berkata dimanakah darahnya? maka pada hari itu juga Alloh mengharamkan bumi untuk menyerap semua darah
disaat adam tau kalau hatinya merasa gak tenang maka ia keluar untuk mengetahui apa yg sudah terjadi,disaat sampai dihadapan anak-anaknya bmaka barulah ia tau bahwa habil telah dibunuh,dan qobil mengambil dan mempersunting iqlima,disaat kedatangan adam maka qobil berlari dan menjerit karena takut pada ayahnya
قال فلما تحقق أدم قتل ولده بكى ولما تحققت حواء ذلك صرخت فصار ذلك سنة في أولادهما وقت المصيبة
قال الثعلبي لما علم آدم بقتل هابيل أقام سنة لا يضحك ولا يطأ حواء فأوحى الله تعالى اليه يا آدم الى كم هذا البكاء والحزن انى معوضك عن هذا الولد بولد يكون صديقا نبيا وأجعل من نسله الأنبياء الى يوم القيامة وعلامته أنه سيوضع وحده في بطن واحد فاذا ولد تسمه شيثا ومعناه بالسريانية عبد الله فلما حملت به حواء لم تجد لحمله ثقلا وولدته من غير مشقة ولما ولدت حواء شيثا كان ما مضى من قتل قابيل مائة سنة
Attsa’labi berkata
disaat kabar pembunuhan anaknya sudah jelas pada adam maka adam menangis,dan kabar tersebut sudah jelas pada hawa,maka ia langsung menjerit-jerit maka jadilah kebiasaan tersebut pada anak cucu mereka
Attsa’labi berkata disaat adam mengetahui terbunuhnya habil mak adam berdiam diri selama 1 tahun tidak pernah tertawa dan tidak mau menggauli istrinya (hawa) lalu Alloh memberi wahyuhai adam sampai kapan kamu bersedih dan menangis sungguh aku akan memberi gantinya padamu anak yg benar2 nabi dan aku akan menjadikan nabi-nabi dari keturunannya samapai hari kiamat,dan ciri-cirinya adalah bahwa ia nanti akan dilahirkan sendiri (tidak kembar) pada 1 kandungan,ketika ia lahir maka berilah ia nama syis,dan arti syis menurut bahasa suryani adalah abdullah
saat hawa mengandungnya,ia tak merasa berat dan tak merasa repot saat melahirkan
jarak antara kematian habil dan hawa melahirkan syis adalah 100 tahun.
ISTIGHFAR KUNCI KEBERHASILAN
Hasan Al-Bashri, salah seorang ulama tabiin, suatu ketika didatangi oleh seseorang yang mengadukan tentang daerahnya yang kering kerontang dan tidak mendapat hujan. Maka, ia berkata, “Mohonlah ampun kepada Allah.” Kemudian, datanglah pula seseorang mengadukan tentang kemiskinannya. Ia pun berkata, “Mohonlah ampun kepada Allah”. Tak lama kemudian datang pula seseorang minta didoakan agar dikaruniai anak. Imam Hasan Al-Bashri pun menyuruhnya supaya beristighfar. Kemudian datang lagi yang lain mengadukan tentang kebunnya yang tandus, beliau pun memintanya supaya beristighfar pula. Hal ini membuat para sahabatnya menjadi penasaran dengan jawaban yang beliau berikan dan menanyakannya mengapa semua perkara tadi solusinya hanya satu, yaitu istighfar? Beliau pun menjawab, “Saya tidak mengatakan semua itu secara asal-asalan. Tetapi, berdasarkan firman Allah dalam surat Nuh ayat 10-12. فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا ( 12 Artinya: Maka aku katakan kepada mereka; Mohonlah ampun kepada Robbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. Begitulah kejelian seorang ulama yang tidak memandang satu persoalan dari sisi kulitnya saja, melainkan tertuju pada akar persoalan sebagaimana yang dibimbing oleh wahyu ilahi. Bandingkan dengan orang-orang pada zaman sekarang yang hanya mengedepankan rasio saja dalam menganalisis masalah. Bila negerinya tertimpa bencana apakah itu kekeringan, kebakaran, gempa bumi, banjir, wabah penyakit, hama tanaman, dan lain sebagainya mereka tidak segera berpikir bahwa semua itu tidak lain adalah akibat dari dosa-dosa yang dilakukannya. Kerangka berpikir yang salah seperti inilah yang kemudian memunculkan kesalahan dalam mengambil solusi dari bencana yang menimpa. Padahal, Allah telah berfirman: وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”. QS As-Syuro: 30. Akhirnya, mereka hanya mengandalkan kekuatan otak dan materi belaka dalam menyelesaikan persoalan, sementara istighfar dalam arti sebenarnya yaitu mengikhlaskan niat kepada Allah dan menghentikan perbuatan-perbuatan dosa, yang merupakan bagian asasi dari solusi permasalahan, tidak pernah tersentuh dalam pembicaraan apalagi sampai diamalkan. Kalau boleh dikatakan, hari ini kita adalah orang-orang yang melalaikan istighfar. Padahal, kalau melihat kondisi yang ada, sudah selayaknya kita lebih membutuhkan istighfar karena tingkat kemaksiatan hari ini sangat jauh berlipat ganda. Hari-hari kita senantiasa diisi dengan dosa.