ASAL MUASAL HAIDL DAN 6 SIFAT WANITA YANG TIDAK BAIK DI JADIKAN ISTERI SERTA KEUTAMAAN MENIKAHI GADIS PERAWAN
Sejarah Asal Mula Menstruasi Pada Perempuan
Setiap wanita sudah barang tentu tak asing lagi dengan kata menstruasi tersebut, terutama bagi yang sudah mengalaminya sebagai salah satu batasan awal seorang perempuan mendapat status baligh dalam islam.
Menstruasi adalah peristiwa keluarnya sel telur yang tidak dibuahi bersamaan dengan lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Menstruasi diawali dengan matangnya kelenjar indung telur sehingga menghasilkan sel telur. Pada saat itu juga rahim (uterus) dipersiapkan untuk kehamilan, yaitu dengan menebalnya dinding rahim yang di dalamnya banyak mengandung sel darah.
Selanjutnya sel telur yang diproduksi di indung telur (ovarium) keluar menuju saluran telur (tuba fallopi atau oviduk). Dari saluran telur kemudian sel telur menuju rahim.
Jika dalam perjalanan sel telur tidak dibuahi oleh sperma, sel telur akan keluar menuju vagina (liang peranakan) bersamaan dengan luruhnya dinding rahim yang banyak mengandung sel darah secara perlahan-lahan. Kejadian itulah yang disebut dengan menstruasi.
Menstruasi yang dialami oleh setiap wanita berbeda-beda. Ada yang jumlahnya sehari semalam bahkan ada yang sampai 15 hari dan 15 malam, namun kebanyakan perempuan mengalami masa menstruasi dalam masa 6-7 hari, bahkan ada juga perempuan yang tidak mengalami menstruasi sama sekali dalam hidupnya. Terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, pernahkah kita bertanya tentang asal mula menstruasi itu terjadi pada seorang perempuan.?
Berikut ini penulis akan mengemukakan cuplikan kisah singkat dalam Turats Salaf Al Shalih tentang asal mula menstruasi pada seorang wanita.
Kejadian itu bermula saat Siti Hawa diturunkan oleh Allah ke dunia ini akibat mudah terpengaruh dengan godaan iblis untuk makan buah khuldi yang sudah mendapatkan larangan Allah untuk memakannya saat masih berada dalam Surga. Ketika Iblis sudah berhasil dengan rayuannya, Siti Hawa pun berkehendak untuk meraih buah khuldi tersebut untuk dimakan. Saat buah itu berhasil dipetik, tanpa sengaja getahnya jatuh mengalir ke atas Siti Hawa dan Allah berfirman kala itu, ” Demi Keagungan dan Kemegahan-Ku, darahmu akan mengalir seperti mengalirnya getah pohon khuldi ini”. Sejak kejadian itu, Siti Hawa senantiasa mengalami menstruasi dalam beberapa hari di setiap bulan ketika ia telah diturunkan Allah ke bumi ini, Karena saat di Surga, dia tak pernah mengalami menstruasi sama sekali, sebagai bentuk teguran Allah atas pelanggaran yang dilakukan Siti Hawa.
3 Keutamaan Menikahi Gadis Perawan
Menikah termasuk salah satu dari sekian banyak sunnah–sunnah Rasulullah SAW, menikah juga termasuk diantara ibadat yang sejalur dengan hawa nafsu manusia, Pernikahan idealnya merupakan sebuah muara dari sungai cinta/kasih sayang dan paduan komitmen antar dua individu yang berbeda jenis. Dengan demikian, pernikahan dapat diharapkan menjadi tumpuan kebahagiaan bagi pasangan yang menjalaninya. Rasululah SAW menganjurkan bagi seorang mukmin yang berhajat dan mampu untuk segera menikah, Sebagaimana dalam satu hadist Rasulullah SAW bersabda :
يا معشر الشباب: من استطاع منكم الباءة فليتزوج، فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج. ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء أي قاطع لتوقانه
“Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian yang mampu untuk menikah, menikahlah. Karena menikah dapat menahan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa karena puasa dapat menekan syahwatnya”
Di antara kesunahan menikah adalah lebih mengutamakan gadis yang masih perawan dibandingkan yang sudah menjanda. Hal tersebut disebabkan oleh tiga faktor :
- Istri yang perawan akan mencintai dan menyayangi suaminya yang pertama, karena watak seseorang lebih sayang dan rindu kepada cinta pertama. Sedangkan janda, kadang-kadang tidak menyukai sebagian sifat suaminya yang yang berbeda dengan mantan suaminya, sehingga dia akan membeci suaminya.
- Istri yang perawan akan lebih sempurna untuk dicintai oleh suami.
- Rasa cinta dan kasih sayang istri hanya tercurah untuk sang suami.
Referensi : Hasyiah I’anah attalibin juz 3 halaman 271
قال البجيرمي: وفي البكارة ثلاث فوائد: إحداها أن تحب الزوج الأول وتألفه، والطباع مجبولة على الأنس بأول مأولف، وأما التي مارست الرجال فربما لا ترضى ببعض الأوصاف التي تخالف ما ألفته فتكره الزوج الثاني.
الفائدة الثانية أن ذلك أكمل في مودته لها.
الثالثة: لا تحن إلا للزوج الأول.
6 Karakter Perempuan yang Tidak Baik Dijadikan Sebagai Istri
Menikah merupakan jalan keluar dua insan untuk merealisasikan rasa cinta yang bergejolakl dalam hatinya, mencari kebahagiaan dan untuk melestarikan keturunan. Setiap orang pastinya menginginkan pasangan hidup yang baik dan ideal, prilakunya, agamis, dan menyenangkan pastinya.
Imam Al-Ghazali dalam karangan fenomenalnya kitab Ihya Ulumuddin memberikan beberapa tips agar kita tidak salah dalam memilih perempuan, karena pilihan yang baik tentu akan membawa hasil yang baik pula. Berikut ini beberapa kriteria sosok perempuan yang tidak pantas dijadikan sebagai istri.
- Al-Ananah
أما الأنانة فهي التي تكثر الأنين والتشكي وتعصب رأسها كل ساعة
Al-Ananah (suka mengeluh) adalah perempuan yang banyak mengeluh dan mengadu, selalu membalut kepalanya sebagai tanda sakit. Ini dilakukan untuk memberitahu kepada orang-orang bahwa dia merasa terbebani dengan tugasan hariannya karena malas atau memang sifat bawaan yang dimilikinya. Perempuan seperti ini bawaannya suka mengeluh walaupun disebabkan perkara kecil. Perempuan tersebut berpura-pura sakit supaya suaminya tidak membebaninya dengan tugas harian. Menikahi perempuan yang sengaja buat-buat sakit tidak ada faedah sama sekali.
- Al-Mananah
والمنانة التي تمن على زوجها فتقول فعلت لأجلك كذا وكذا
Al-Mananah yaitu perempuan yang memberikan sesuatu kepada suaminya tetapi suka mengungkit-ungkit pemberian tersebut. Seringkali saat berbicara dia selalu mengungkitnya, lebih-lebih lagi saat terjadi suatu masalah, dia selalu merasa bahwa pemberian suaminya tidak sebanding dengan apa yang telah diberikannya.
- Al-Hananah
والحنانة التي تحن إلى زوج آخر أو ولدها من زوج آخر وهذا أيضا مما يجب اجتنابه
Al-Hananah adalah perempuan yang suka merindui, mengungkit-ungkit dan mengingati bekas suami atau anaknya dari suaminya dulu. (Perempuan seperti ini tidak akan menghargai suaminya walaupun suaminya berusaha memuaskan segala kemauannya)
- Al-Haddaqah
والحداقة التي ترمي إلى كل شيء بحدقتها فتشتهيه وتكلف الزوج شراءه
Al-Haddaqah yaitu perempuan yang menginginkan apa saja yang dilihatnya saat berbelanja (boros) sehingga membebankan dan memberatkan suaminya dalam ekonomi.
- Al-Baraqah
والبراقة تحتمل معنيين أحدهما أن تكون طول النهار في تصقيل وجهها وتزيينه ليكون لوجهها بريق محصل بالصنع والثاني أن تغضب على الطعام فلا تأكل إلا وحدها
Al-Baraqah mempunyai dua makna. Pertama, suka berhias sepanjang waktu (melampau atau melebihi batas wajar) supaya wajahnya nampak lebih anggun dan mempersona. Kedua, perempuan yang tidak mau makan dalam keramaian, dan dia tidak akan makan kecuali jika sendirian, dia juga akan menyimpan bagian tertentu untuk dirinya sendiri.
- Al-Syaddaqah
والشداقة المتشدقة الكثيرة الكلام ومنه قَوْلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تعالى يبغض الثرثارين المتشدقين
Al-Syaddaqah adalah perempuan yang banyak berbicara, melebihi kadar keperluan lebih-lebih berbicara hal yang tidak penting. Suka mengupat siapa saja bahkan suaminya sendiri. Sebagaimana sabda Nabi saw, bahawa Allah murka kepada wanita yang banyak bicara hal yang tidak penting. Wallahua’lam.
Referensi: Ihya Ulumiddin juz 2 hal 61