KEUTAMAAN MEMBACA SHOLAWAT DAN GAMBARAN SIFAT PARA WALI-WALI ALLOH SWT.
Berikut ini adalah beberapa gambaran sifat hakikat Waliyullah:
1. Waliyullah merupakan hamba Allah yang shalih, yakni yang mulia di sisi Allah SWT. Keyakinan tauhid mereka begitu mantap dan mendalam, sehingga Akidah ketauhidan mereka bukan hanya sekedar ilmu saja, tetapi telah meningkat kepada penghayatan rohaniyah dan jasmaniyah. Itulah sebabnya Allah melimpahkan pemberian khusus yang bersifat rahasia kepada mereka berupa ilmu-ilmu katuhanan sebagai rahasia-rahasia yang di limpahkan Allah dalam hati mereka, ilmu tersebut ialah perdekatan hubungan mereka dengan Allah ,dan rahasia-rahasia sebagian alam ini yang diilhamkan kepadanya .
Manusia pada umumnya hanya melihat waliyullah sebagai manusia biasa, seperti sebagai petani, pedagang atau orang-orang yang tidak di hiraukan, maksud Allah menyembunyikan walinya itu supaya ilmu-ilmu makrifat yang di limpahkan kedalam hati para walinya terpelihara dengan baik
2. Mereka selalu mengingat Allah dalam setiap saat dan ketika mereka melihat kenyataan dari kejadian-kejadian pada makhluk seluruhnya itu memperlihatkan kehinaannya dan kerendahnnya dan kehambaannya kepada Allah , sehingga Allah membukakan bagi mereka rahasia kehidupan , itulah yang menyebabkan pemberian Allah kepada mereka itu bukan seperti pemberian Allah kepada manusia biasa seperti rezeki-rezeki yang umum kita lihat .
3. Mereka ingin terus meningkatkan ibadah mereka , hal ini bukanlah di dorong oleh sesuatu tetapi kehambaan mereka Kepada Allah lah yang mendorong mereka, dalam artian mereka telah sampai lahir dan bathin pada hakikat ikhlas, oleh karena itu mereka mendapat keberkahan dari Allah, apa yang mereka ucapkan juga apa yang mereka perbuat senantiasa mendapat petunjuk dari Allah
Besarnya Pahala Shalawat
Syekh Abdur Rahman Al-Idrus menuqil dalam kitab Syarh Shalati Sayyidi Ahmad Al-Badawi dari sebagian Al-Arifin
Ulama sepakat bahwasanya semua amal itu kemungkinan Ada yg diterima dan ada yg tertolak kecuali shalawat pada Nabi صلى الله عليه وسلم, sesungguhnya shalawat pada nabi pasti diterima oleh Allah Swt karena memuliakan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Syekh Al-Imam Muhammad Abul Mawahib As-Sadili beliau berkata: Aku bermimpi Rasulullah صلى الله عليه وسلم, aku bertanya ” Ya Rasulullah…! Allah membalas 10 shalawat bagi orang yang membaca shalawat padamu satu kali, apakah itu untuk orang yang hatinya hadir (khusu’)? Nabi menjawab tidak, bahkan Balasan 10 shalawat dari Allah itu untuk setiap orang yg membaca shalawat padaku walau dalam keadaan Lupa (lalai). Allah akan memberikan sebesar gunung dari para malaikat yg akan mendoakan dan memohonkan ampun baginya. Adapun jika bershlawat dgn hati yg khusu’ maka yg tahu terhadap pahalanya hanya Allah (dari banyaknya)
Kitab Syaraful Amjad Fi Wujubi Mahabbati Sayyidina Muhammad, Hal. 211