(Bag. 2) KEUTAMAAN DZIKIR DALAM HADITS-HADITS ROSULULLOH SAW.
KEDUAPULUH DUA
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻮْﻡٍ ﻳَﻘُﻮﻣُﻮﻥَ ﻣِﻦْ ﻣَﺠْﻠِﺲٍ ﻟَﺎ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓِﻴﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻗَﺎﻣُﻮﺍ ﻋَﻦْ ﻣِﺜْﻞِ ﺟِﻴﻔَﺔِ ﺣِﻤَﺎﺭٍ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻟَﻬُﻢْ ﺣَﺴْﺮَﺓً
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah suatu kaum bangkit dari tempat duduknya, dan mereka tidak menyebut nama Allah dalam majlis tersebut, melainkan mereka seperti bangun dari tempat yang semisal dengan bangkai himar, dan kelak menjadi penyesalan baginya (di akhirat).” HR Abu Dawud 4214, shahih.
KEDUAPULUH TIGA
ﻋَﻦْ ﺯِﻳَﺎﺩِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﺯِﻳَﺎﺩٍ ﻣَﻮْﻟَﻰ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﻴَّﺎﺵِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﺭَﺑِﻴﻌَﺔَ ﺃَﻧَّﻪُ ﺑَﻠَﻐَﻪُ ﻋَﻦْ ﻣُﻌَﺎﺫِ ﺑْﻦِ ﺟَﺒَﻞٍ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﺎ ﻋَﻤِﻞَ ﺁﺩَﻣِﻲٌّ ﻋَﻤَﻠًﺎ ﻗَﻂُّ ﺃَﻧْﺠَﻰ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦْ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
Dari Ziyad bin Abu Ziyad budak ‘Abdullah bin ‘Ayyasy bin Abu Robi’ah, bahwasanya ada yang menyampaikan padanya dari Mu’adz bin Jabal berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda; “Tidak ada suatu amalan yang dilakukan oleh seorang manusia yang lebih bisa menyelematannya dari adzab Allah melebihi dzikir.” HR Ahmad 21064, dinilai shahih oleh Syaikh Albani ( Shahihul Jami’ 5644)
KEDUAPULUH EMPAT
ﺃَﺑﻮ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺃَﻟَﺎ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻣَﻠْﻌُﻮﻧَﺔٌ ﻣَﻠْﻌُﻮﻥٌ ﻣَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺫِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻭَﺍﻟَﺎﻩُ ﻭَﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺃَﻭْ ﻣُﺘَﻌَﻠِّﻢٌ
Abu Hurairah berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: ” Ketahuilah sesungguhnya dunia itu terlaknat dan segala isinya pun juga terlaknat, kecuali dzikir kepada Allah dan apa yang berkaitan dengannya, dan orang yang alim atau orang yang belajar.” HR Tarmidzi 2244, hadits shahih.
KEDUAPULUH LIMA
ﻋَﻦْ ﻋَﻄَﺎﺀِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﺭَﺑَﺎﺡٍ ﻗَﺎﻝَ : ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﺟَﺎﺑِﺮَ ﺑْﻦَ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺟَﺎﺑِﺮَ ﺑْﻦَ ﻋُﻤَﻴْﺮٍ ﺍﻷَﻧْﺼَﺎﺭِﻳَّﻴْﻦِ ﻳَﺮْﻣِﻴَﺎﻥِ ، ﻓَﻤَﻞَّ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﻓَﺠَﻠَﺲَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻵﺧَﺮُ : ﻛَﺴِﻠْﺖَ ؟ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ : ﻛُﻞُّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻦْ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓَﻬُﻮَ ﻟَﻐْﻮٌ ﻭَﻟَﻬْﻮٌ ﺇِﻻَّ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔَ ﺧِﺼَﺎﻝٍ : ﻣَﺸْﻲٌ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﻐَﺮَﺿَﻴْﻦِ ، ﻭَﺗَﺄْﺩِﻳﺒُﻪُ ﻓَﺮَﺳَﻪُ ، ﻭَﻣُﻼَﻋَﺒَﺘُﻪُ ﺃَﻫْﻠَﻪُ ، ﻭَﺗَﻌْﻠِﻴﻢُ ﺍﻟﺴَّﺒَّﺎﺣَﺔِ
Dari ‘Atha` bin Abi Rabah berkata, “Aku melihat Jabir bin ‘Abdillah dan Jabir bin ‘Umair yang keduanya Anshari, sedang memanah. Lalu salah satu dari keduanya duduk, maka ditegur oleh yang lain: Kau telah malas? Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Segala sesuatu yang tidak termasuk dzikir kepada Alloh, maka itu sia-sia dan permainan belaka, selain 4 hal yaitu: berjalan antara dua sasaran panah (tempat berlatih memanah), melatih kudanya,
mula’abah (sendau gurau) dengan istrinya, dan mengajari berenang.” HR Nasa`i dalam al-Kubra 8891, shahih.
KEDUAPULUH ENAM
ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﺑُﺴْﺮٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻥَّ ﺷَﺮَﺍﺋِﻊَ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﻗَﺪْ ﻛَﺜُﺮَﺕْ ﻋَﻠَﻲَّ ﻓَﺄَﺧْﺒِﺮْﻧِﻲ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﺃَﺗَﺸَﺒَّﺚُ ﺑِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎ ﻳَﺰَﺍﻝُ ﻟِﺴَﺎﻧُﻚَ ﺭَﻃْﺒًﺎ ﻣِﻦْ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
Dari ‘Abdullah bin Busr radliallahu ‘anhu bahwa seorang laki-laki berkata; wahai rasulullah, sesungguhnya syari’at-syari’at Islam telah banyak yang menjadi kewajibanku, maka beritahukan kepadaku sesuatu yang dapat aku jadikan sebagai pegangan! Beliau bersabda: “Hendaknya senantiasa lidahmu basah karena berdzikir kepada Allah.” Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib dari sisi ini. HR Tarmidzi 3297, shahih.
KEDUAPULUH TUJUH
ﺃﻭﻟﻴﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺇﺫﺍ ﺭﺀﻭﺍ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ( ﺍﻟﺤﻜﻴﻢ )
ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ( ﺣﺴﻦ )
“Para wali Alloh adalah orang-orang yang jika dilihat, (menyebabkan orang yang melihatnya) ingat kepada Alloh Ta’ala.” HR Hakim Tarmidzi dari hadits Ibnu ‘Abbas ra; hadits hasan (Shahihul Jami’ 2557)
KEDUAPULUH DELAPAN
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺟَﺎﻟِﺴًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑُﻪُ ﻣَﻌَﻪُ ﺇِﺫْ ﺟَﺎﺀَ ﺃَﻋْﺮَﺍﺑِﻲٌّ ﻓَﺒَﺎﻝَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑُﻪُ ﻣَﻪْ ﻣَﻪْ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﺎ ﺗُﺰْﺭِﻣُﻮﻩُ ﺩَﻋُﻮﻩُ ﺛُﻢَّ ﺩَﻋَﺎﻩُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﺇِﻥَّ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪَ ﻟَﺎ ﺗَﺼْﻠُﺢُ ﻟِﺸَﻲْﺀٍ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻘَﺬَﺭِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻮْﻝِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻠَﺎﺀِ ﺃَﻭْ ﻛَﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻫِﻲَ ﻟِﻘِﺮَﺍﺀَﺓِ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻭَﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ
Dari Anas Bin Malik berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam sedang duduk di masjid dengan para sahabatnya. Tiba-tiba datang orang badui dan kencing di masjid. Para sahabat nabi berujar, “Tahan, tahan!”. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian hentikan, biarkan saja”. Merekapun membiarkannya, lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam hanya mengatakan kepadanya, “Masjid ini, tidak seyogianya dikotori dengan kotoran, kencing dan air besar” -atau sepertinya nabi bersabda- “Hanyasanya masjid diperuntukkan unutk membaca al-qur’an, dzikir kepada Allah dan shalat”. HR Ahmad 12515, shahih.
KEDUAPULUH SEMBILAN
ﻋَﻦْ ﻛَﺮِﻳﻤَﺔَ ﺍﺑْﻨَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺴْﺤَﺎﺱِ ﺍﻟْﻤُﺰَﻧِﻴَّﺔِ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺣَﺪَّﺛَﺘْﻪُ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﻓِﻲ ﺑَﻴْﺖِ ﻫَﺬِﻩِ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﺃُﻡَّ ﺍﻟﺪَّﺭْﺩَﺍﺀِ ﺃَﻧَّﻪُ ﺳَﻤِﻊَ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺄْﺛُﺮُ ﻋَﻦْ ﺭَﺑِّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻧَﺎ ﻣَﻊَ ﻋَﺒْﺪِﻱ ﻣَﺎ ﺫَﻛَﺮَﻧِﻲ ﻭَﺗَﺤَﺮَّﻛَﺖْ ﺑِﻲ ﺷَﻔَﺘَﺎﻩُ
Dari Karimah binti Al Hashas Al Muzaniyah bahwasanya ia menceritakan kepadanya; Abu Hurairah menceritakan kepada kami ketika kami berada di rumah ini -yaitu rumah Ummu Darda`-, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meriwayatkan dari Rabbnya ‘azza wajalla, Dia berfirman: “Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku, dan kedua bibirnya bergerak untuk berdzikir kepada-Ku.” HR Ahmad 10553, dengan isnad shahih .
KETIGA PULUH
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﺒْﻌَﺔٌ ﻳُﻈِﻠُّﻬُﻢْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻲ ﻇِﻠِّﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﻟَﺎ ﻇِﻞَّ ﺇِﻟَّﺎ ﻇِﻠُّﻪُ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﺍﻟْﻌَﺎﺩِﻝُ ﻭَﺷَﺎﺏٌّ ﻧَﺸَﺄَ ﻓِﻲ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺭَﺑِّﻪِ ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﻗَﻠْﺒُﻪُ ﻣُﻌَﻠَّﻖٌ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ ﻭَﺭَﺟُﻠَﺎﻥِ ﺗَﺤَﺎﺑَّﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺗَﻔَﺮَّﻗَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﻃَﻠَﺒَﺘْﻪُ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٌ ﺫَﺍﺕُ ﻣَﻨْﺼِﺐٍ ﻭَﺟَﻤَﺎﻝٍ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺧَﺎﻑُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﺗَﺼَﺪَّﻕَ ﺃَﺧْﻔَﻰ ﺣَﺘَّﻰ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﻠَﻢَ ﺷِﻤَﺎﻟُﻪُ ﻣَﺎ ﺗُﻨْﻔِﻖُ ﻳَﻤِﻴﻨُﻪُ ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺧَﺎﻟِﻴًﺎ ﻓَﻔَﺎﺿَﺖْ ﻋَﻴْﻨَﺎﻩُ
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ‘ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’, dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis.” HR Bukhari 620.
KETIGA PULUH SATU
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﺄَﻥْ ﺃَﻗْﻌُﺪَ ﻣَﻊَ ﻗَﻮْﻡٍ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻣِﻦْ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻐَﺪَﺍﺓِ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻄْﻠُﻊَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻲَّ ﻣِﻦْ ﺃَﻥْ ﺃَﻋْﺘِﻖَ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔً ﻣِﻦْ ﻭَﻟَﺪِ ﺇِﺳْﻤَﻌِﻴﻞَ ﻭَﻟَﺄَﻥْ ﺃَﻗْﻌُﺪَ ﻣَﻊَ ﻗَﻮْﻡٍ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦْ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻌَﺼْﺮِ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﻥْ ﺗَﻐْﺮُﺏَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻲَّ ﻣﻦْ ﺃَﻥْ ﺃَﻋْﺘِﻖَ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔً
Dari Anas bin Malik ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, aku duduk bersama kaum yang berdzikir kepada Allah Ta’ala dari shalat Subuh hingga terbit matahari lebih aku sukai daripada aku membebaskan empat anak Isma’il. Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah dari Shalat ‘Ashar hingga matahari tenggelam adalah lebih aku sukai daripada aku membebaskan empat orang budak.” HR Abu Dawud 3182, shahih.
KETIGA PULUH DUA
ﻋﻦ ﻛﻌﺐ ﻗﺎﻝ ﺇﻥ ﻣﻦ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺳﺒﺤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻭﺇﻥ ﻣﻦ ﺷﺮ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﺘﺤﺬﻳﻒ ﻗﺎﻝ ﻗﻠﺖ ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﻋَﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻣﺎ ﺳﺒﺤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻗﺎﻝ ﻳﺴﺒﺢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﺍﻟﻘﻮﻡ ﻳﺘﺤﺪﺛﻮﻥ ﻗﻠﺖ ﻭﻣﺎ ﺍﻟﺘﺤﺬﻳﻒ ﻗﺎﻝ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺑﺨﻴﺮ ﻓﺈﺫﺍ ﺳﺌﻠﻮﺍ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺑﺸﺮ
Ka’b berkata, “Sungguh termasuk amal terbaik adalah subhatul hadits (shalat sunnah saat perbincangan), dan sungguh termasuk amal terburuk adalah tahdzif (menghapus).” Ditanyakan: Wahai Abu ‘Abdir Rahman, apa itu subhatul hadits? Dia menjawab, “Seorang lelaki shalat sunnah sementara orang-orang berbincang-bincang.” Ditanyakan: “Apa itu tahdzif?” Dia menjawab, “Seseorang dalam kondisi sehat/baik, namun saat orang-orang ditanya (tentangnya) mereka jawab: kondisinya tidak baik.” Riwayat Abu Nu’aim 6/21.
KETIGA PULUH TIGA
ﻋَﻦْ ﻣُﻌَﺎﺫِ ﺑْﻦِ ﺟَﺒَﻞٍ ﺳَﻤِﻌَﻪُ ﻳَﻘُﻮﻝُ : ﺳَﺄَﻟْﺖُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺃَﻱُّ ﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝِ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ؟ ﻗَﺎﻝَ : ” ﺃَﻥْ ﺗَﻤُﻮﺕَ ﻭَﻟِﺴَﺎﻧُﻚَ ﺭَﻃْﺐٌ ﻣِﻦْ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ “
Dari Mu’adz bin Jabal, dia bertanya kepada Nabi saw: Amal apa yang paling dicintai oleh Alloh ‘Azza wa Jalla ? Beliau menjawab, “Anda mati dalam keadaan lisanmu basah dengan dzikir kepada Alloh ‘Azza wa Jalla .” HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman 513, hadits hasan.
KETIGA PULUH EMPAT
ﻋﻦ ﺍﺑﻰ ﺍﻣﺎﻣﺔ ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﻴﻞ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺃﻱ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺃﺳﻤﻊ ؟ ﻗﺎﻟﺠﻮﻑ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺍﻻﺧﺮ ﻭﺩﺑﺮ ﺍﻟﺼﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺑﺎﺕ
Artinya :”Dari Abu Umamah, beliau berkata : Rasulullah ditanya pada suatu hari : dimana tempat do’a yang paling bisa diterima Tuhan ?
Jawab beliau : tengah malam buta dan dibelakang sembahyang yang wajib” (H.R Tirmidzi, Al adzkar halaman 66).
KETIGA PULUH LIMA
ﻋَﻦْ ﻣُﻌَﺎﻭِﻳَﺔَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺍَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺧَﺮَﺝَ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﻠَﻘَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﺃَﺟْﻠَﺴَﻜُﻢْ ؟ ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﺟَﻠَﺴْﻨَﺎ ﻧَﺬْﻛُﺮُ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﻟِﻺِﺳْﻼَﻡِ ﻭَﻣَﻦَّ ﺑِﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﺁﻟﻠﻪِ ﻣَﺎ ﺃَﺟْﻠَﺴَﻜُﻢْ ﺇِﻻَّ ﺫَﺍﻙَ ؟ ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﻭَﺍﻟﻠﻪِ ﻣَﺎ ﺃَﺟْﻠَﺴَﻨَﺎ ﺇِﻻَّ ﺫَﺍﻙَ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻣَﺎ ﺇِﻧِّﻲ ﻟَﻢْ ﺃَﺳْﺘَﺤْﻠِﻔْﻜُﻢْ ﺗُﻬْﻤَﺔً ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻟَﻜِﻨَّﻪُ ﺃَﺗَﺎﻧِﻲ ﺟِﺒْﺮِﻳْﻞُ ﻓَﺄَﺧْﺒَﺮَﻧِﻲ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻳُﺒَﺎﻫِﻲ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔَ ( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ )
“Rasulullah Saw keluar menemui sekelompok para sahabat. Beliau bertanya: Apa yang membuat kalian duduk disini? Mereka menjawab: Kami duduk disini untuk berdzikir kepada Allah, kami memujinya atas limpahan hidayah agama Islam kepada kami dan telah memberi anugerah kepada kami. Rasulullah bertanya: Demi Allah, apakah tidak ada tujuan lain? Sahabat menjawab: Demi Allah kami tidak punya tujuan lain. Rasulullah bersabda: Saya tadi bersumpah bukan karena berprasangka buruk pada kalian, tetapi karena Jibril datang kedapaku dan mengabarkan bahwa Allah mmembanggakan kalian kepada para malaikat” (HR Muslim, al-Turmudzi dan al-Nasa’i
KETIGA PULUH ENAM
ﻭَﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ِﻟﻠﻪِ ﺳَﻴَّﺎﺭَﺓً ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﻳَﻄْﻠُﺒُﻮْﻥَ ﺣِﻠَﻖَ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺃَﺗَﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻭَﺣَﻔُّﻮْﺍ ﺑِﻬِﻢْ ﺛُﻢَّ ﺑَﻌَﺜُﻮْﺍ ﺭَﺍﺋِﺪَﻫُﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌِﺰَّﺓِ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺃَﺗَﻴْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻋِﺒَﺎﺩٍ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻙَ ﻳُﻌَﻈِّﻤُﻮْﻥَ ﺁﻻَﺋِﻚَ ﻭَﻳَﺘْﻠُﻮْﻥَ ﻛِﺘَﺎﺑَﻚَ ﻭَﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺒِﻴِّﻚَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﻳَﺴْﺄَﻟُﻮْﻧَﻚَ ِﻵﺧِﺮَﺗِﻬِﻢْ ﻭَﺩُﻧْﻴَﺎﻫُﻢْ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻏَﺸُّﻮْﻫُﻢْ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻲ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﻳَﺎ ﺭَﺏِّ ﺇِﻥَّ ﻓِﻴْﻬِﻢْ ﻓُﻼَﻧًﺎ ﺍﻟْﺨَﻄَّﺎﺀَ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻋْﺘَﻨَﻘَﻬُﻢْ ﺍِﻋْﺘِﻨَﺎﻗًﺎ ! ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻏَﺸُّﻮْﻫُﻢْ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻲ ﻓَﻬُﻢْ ﺍﻟْﺠُﻠَﺴَﺎﺀُ ﻻَ ﻳَﺸْﻘَﻰ ﺑِﻬِﻢْ ﺟَﻠِﻴْﺴُﻬُﻢْ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺰﺍﺭ )
“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling mencari kelompok-kelompok dzikir. Jika mereka telah mendatanginya dan mengelilinginya, mereka mengutus pimpinan mereka ke langit, kepada Tuhan pemilik keagungan. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, kami telah mendatangi sebagian hamba-Mu yang mengagungkan nikmat-nikmat-Mu, membaca kitab-Mu, bershalawat kepada Nabi-Mu, Muhammad Saw, meminta kepada-Mu untuk urusan akhirat dan dunia mereka. Allah berfirman: Naungi mereka dengan rahmat-Ku. Malaikat berkata: Sesungguhnya dalam kelompok itu ada seseorang yang banyak berbuat salah dan ia hanya ikut-ikutan saja. Allah berfirman: Naungi mereka dengan rahmat-Ku. Mereka adalah ahli ibadah yang tak terpengaruh keburukan orang lain” (HR al-Bazzar)
KETIGA PULUH TUJUH
ﻭَﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﻥَّ ِﻟﻠﻪِ ﻣَﻼَﺋِﻜَﺔً ﺳَﻴَّﺎﺭَﺓً ﻓُﻀَﻼَﺀَ ﻳَﻠْﺘَﻤِﺴُﻮْﻥَ ﻣَﺠَﺎﻟِﺲَ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﻓِﻲ ﺍْﻷَﺭْﺽِ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺃَﺗَﻮْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺠْﻠِﺲِ ﺫِﻛْﺮٍ ﺣَﻒَّ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﺑَﻌْﻀًﺎ ﺑِﺄَﺟْﻨِﺤَﺘِﻬِﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻣِﻦْ ﺃَﻳْﻦَ ﺟِﺌْﺘُﻢْ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺟِﺌْﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻋِﻨْﺪِ ﻋِﺒَﺎﺩِﻙَ ﻳُﺴَﺒِّﺤُﻮْﻧَﻚَ ﻭَﻳُﻜَﺒِّﺮُﻭْﻧَﻚَ ﻭَﻳُﺤَﻤِّﺪُﻭْﻧَﻚَ ﻭَﻳُﻬَﻠِّﻠُﻮْﻧَﻚَ ﻭَﻳَﺴْﺄَﻟُﻮْﻧَﻚَ ﻭَﻳَﺴْﺘَﺠِﻴْﺮُﻭْﻧَﻚَ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﻣَﺎ ﻳَﺴْﺄَﻟُﻮْﻧَﻨِﻲ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻳَﺴْﺄَﻟُﻮْﻧَﻚَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﻭَﻫَﻞْ ﺭَﺃَﻭْﻫَﺎ ؟ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﻻَ ﻳَﺎ ﺭَﺏِّ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﻛَﻴْﻒَ ﻟَﻮْ ﺭَﺃَﻭْﻫَﺎ ﺛُﻢَ ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﻭَﻣِﻢَّ ﻳَﺴْﺘَﺠِﻴْﺮُﻭْﻧَﻨِﻲ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ؟ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﻫَﻞْ ﺭَﺃَﻭْﻫَﺎ ؟ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﻻَ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﻓَﻜَﻴْﻒَ ﻟَﻮْ ﺭَﺃَﻭْﻫَﺎ ﺛُﻢَّ ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﺍِﺷْﻬَﺪُﻭْﺍ ﺃَﻧِّﻲ ﻗَﺪْ ﻏَﻔَﺮْﺕُ ﻟَﻬُﻢْ ﻭَﺃَﻋْﻄَﻴْﺘُﻬُﻢْ ﻣَﺎ ﺳَﺄَﻟُﻮْﻧِﻲْ ﻭَﺃَﺟَﺮْﺗُﻬُﻢْ ﻣِﻤَّﺎ ﺍﺳْﺘَﺠَﺎﺭُﻭْﻧِﻲ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻥَّ ﻓِﻴْﻬِﻢْ ﻋَﺒْﺪًﺍ ﺧَﻄَّﺎﺀَ ﺟَﻠَﺲَ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻢْ ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻗَﺪْ ﻏَﻔَﺮْﺕُ ﻟَﻪُ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡُ ﻻَ ﻳَﺸْﻘَﻰ ﺑِﻬِﻢْ ﺟَﻠِﻴْﺴُﻬُﻢْ ( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﻠﻔﻆ ﻟﻪ )
“Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah memiliki malaikat utama yang berkeliling mencari majlis-majlis dzikir di bumi. Jika mereka mendatangi majlis dzikir, maka sebagian mereka mengepakkan sayap-sayap mereka ke langit. Allah berfirman: Darimana kalian? Dan Allah maha mengetahui. Malaikat berkata: Kami dari hamba-hamba-Mu yang mensucikan-Mu, mengagungkan-Mu, memuji-Mu, bertahlil kepada-Mu, meminta kepada-Mu dan mencari keselamatan dari-Mu. Allah berfirman: Apa yang mereka minta? Dan Allah maha mengetahui. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, mereka meminta surga. Allah berfirman: Apakah mereka melihat surga? Malaikat menjawab: Tidak, wahai Tuhanku. Allah berfirman: Bagaimana kalau mereka melihatnya? Lalu Allah berfirman: Mereka minta keselamatan dari apa? Dan Allah maha mengetahui. Malaikat menjawab: Dari neraka. Allah berfirman: Apakah mereka melihat neraka? Malaikat menjawab: Tidak. Allah berfirman: Bagaimana kalau mereka melihatnya? Allah berfirman: Saksikanlah bahwa Aku mengampuni mereka, Aku memberikan permintaan mereka dan Aku kabulkan permintaan keselamatan mereka. Malaikat berkata: Wahai Tuhanku, disana ada seorang hamba yang banyak berbuat salah dan dia bukan kelompok mereka. Allah berfirman: Aku ampuni dia. Mereka adalah kaum yang tak terpengaruh keburukan orang lain “(HR Muslim dan al-Hakim, redaksi hadis riwayat al-Hakim)
KETIGA PULUH DELAPAN
Hadis dari Anas bin Malik:
ﻭَﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻦْ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻮْﻡٍ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺟَﻤِﻴْﻌًﺎ ﻻَ ﻳُﺮِﻳْﺪُﻭْﻥَ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ﺇِﻻَّ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﺇِﻻَّ ﻧَﺎﺩَﺍﻫُﻢْ ﻣُﻨَﺎﺩٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺃَﻥْ ﻗُﻮْﻣُﻮْﺍ ﻣَﻐْﻔُﻮْﺭًﺍ ﻟَﻜُﻢْ ﻗَﺪْ ﺑَﺪَّﻟْﺖُ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺗِﻜُﻢْ ﺣَﺴَﻨَﺎﺕٍ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻭﺍﺑﻮ ﻳﻌﻠﻰ )
“Rasulullah Saw bersabda: Tidak sekelompok kaum pun yang berdzikir semua kepada Allah, mereka mereka tidak mengharap apapun kecuali ridla Allah, kecuali mereka akan diseru dari langit: Berdirilah kalian telah diampuni. Aku telah menggantikan kejelekan kalian dengan kebaikan-kebaikan” (HR Ahmad, al-Thabrani dan Abu Ya’la)
KETIGA PULUH SEMBILAN
Dan hadis riwayat dari Abu Darda’:
ﻭَﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟﺪَّﺭْﺩَﺍﺀِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﻴَﺒْﻌَﺜَﻦَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﻗْﻮَﺍﻣًﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻓِﻲ ﻭُﺟُﻮْﻫِﻬِﻢُ ﺍﻟﻨُّﻮْﺭُ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻨَﺎﺑِﺮِ ﺍﻟﻠُّﺆْﻟُﺆِ ﻳَﻐْﺒِﻄُﻬُﻢُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻟَﻴْﺴُﻮْﺍ ﺑِﺄَﻧْﺒِﻴَﺎﺀَ ﻭَﻻَ ﺷُﻬَﺪَﺍﺀَ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺠَﺜَّﺎ ﺃَﻋْﺮَﺍﺑِﻲٌّ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻛْﺒَﺘَﻴْﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻِﻔْﻬُﻢْ ﻟَﻨَﺎ ﻧَﻌْﺮِﻓُﻬُﻢْ ﻗَﺎﻝَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﺘَﺤَﺎﺑُّﻮْﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﻗَﺒَﺎﺋِﻞَ ﺷَﺘَّﻰ ﻭَﺑِﻼَﺩٍ ﺷَﺘَّﻰ ﻳَﺠْﺘَﻤِﻌُﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭْﻧَﻪُ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ )
“Rasulullah Saw bersabda: Allah akan membangkitkan kaum-kaum di hari kiamat, di wajahnya terdapat cahaya laksana mutiara, mereka dikerumuni banyak orang, mereka bukan nabi atau syuhada. Kemudian ada seorang a’rabi (suku pedalaman Arab) datang dengan melangkah menggunakan lututnya: Wahai Rasulullah, terangkan kepada kami tentang mereka agar kami mengenalnya. Rasulullah menjawab: Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, mereka dari suku yang berbeda dan dari negara yang berbeda, mereka berkumpul untuk berdzikir kepada Allah dan mereka mengingat-Nya” (HR al-Thabrani)
KEEMPAT PULUH
Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri:
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻌِﻴْﺪِ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻱِّ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺳَﻴَﻌْﻠَﻢُ ﺃَﻫْﻞُ ﺍَﻟْﺠَﻤْﻊِ ﻣَﻦْ ﺃَﻫﻞُ ﺍَﻟْﻜَﺮَﻡِ ﻓَﻘِﻴْﻞَ ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻫْﻞُ ﺍَﻟْﻜَﺮَﻡِ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ؟ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺠَﺎﻟِﺲُ ﺍﻟﺬﻛْﺮِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ
“Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah berfirman di hari kiamat: Manusia yang dikumpulkan akan tahu siapa Ahlu al-Karam. Ada yang bertanya: Siapa Ahlu al-Karam wahai Rasulullah? Nabi menjawab: Majlis-majlis dzikir di masjid-masjid”
KEEMPAT PULUH SATU
Diriwayatkan dari Salman:
ﻋَﻦْ ﺳَﻠْﻤَﺎﻥَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻡَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﻋِﻨْﺪَ ﻧُﺰُﻭْﻝِ ﻗَﻮْﻟِﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﺍﺻْﺒِﺮْ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﻣَﻊَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻥَ ﺭَﺑَّﻬُﻢ ﺑِﺎﻟْﻐَﺪَﺍﺓِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺸِﻲِّ ﻳُﺮِﻳْﺪُﻭْﻥَ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻭَﻻَ ﺗَﻌْﺪُ ﻋَﻴْﻨَﺎﻙَ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﺗُﺮِﻳْﺪُ ﺯِﻳْﻨَﺔَ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻻَ ﺗُﻄِﻊْ ﻣَﻦْ ﺃَﻏْﻔَﻠْﻨَﺎ ﻗَﻠْﺒَﻪُ ﻋَﻦ ﺫِﻛْﺮِﻧَﺎ ﻭَﺍﺗَّﺒَﻊَ ﻫَﻮَﺍﻩُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺃَﻣْﺮُﻩُ ﻓُﺮُﻃﺎً ( ﺍﻟﻜﻬﻒ ٢٨ ) ﻳَﻠْﺘَﻤِﺴُﻬُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺻَﺎﺑَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﻣُﺆَﺧِّﺮِ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻟَﻢْ ﻳُﻤِﺘْﻨِﻲ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﻣَﺮَﻧِﻲ ﺃَﻥْ ﺃَﺻْﺒِﺮَ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻣَﻊَ ﻗَﻮْﻡٍ ﻣِﻦْ ﺃُﻣَّﺘِﻲ ﻣَﻌَﻜُﻢُ ﺍﻟْﻤَﺤْﻴَﺎ ﻭَﻣَﻌَﻜُﻢُ ﺍﻟْﻤَﻤَﺎﺕُ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻮ ﺍﻟﺸﻴﺦ )
“Rasulullah Saw berdiri, yakni saat turunnya ayat: ‘Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas’ (al-Kahfi: 28). Beliau mencari para sahabat dan akhirnya menemukan mereka di bagian belakang masjid sedang berdzikir kepada Allah. Kemudian Rasulullah Saw bersabda: Segala puji bagi Allah yang tidak mematikan aku hingga memerintahkan aku untuk bersabar bersama kaum dari umatku. Bersama kalian hidup dan bersama kalian mati”(HR Abu Syaikh ‘Ibnu Hibban’)
Dan yang dimaksud dengan doa disini adalah dzikir, sebagaimana dikutip oleh al-Alusi dalam tafsirnya.
KEEMPAT PULUH DUA
Riwayat Tsabit al-Bannani:
ﻭَﻋَﻦْ ﺛَﺎﺑِﺖٍ ( ﺍﻟْﺒَﻨَّﺎﻧِﻲ ) ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺎﻥَ ﺳَﻠْﻤَﺎﻥُ ﻓِﻲ ﺟَﻤَﺎﻋَﺔٍ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻤَﺮَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻜَﻔُّﻮْﺍ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﻓَﻘُﻠْﻨَﺎ ﻧَﺬْﻛُﺮُ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻓَﺎِﻧِّﻲ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔَ ﺗُﻨْﺰَﻝُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺣْﺒَﺒْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺷَﺎﺭِﻛَﻜُﻢْ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ ﺟَﻌَﻞَ ﻓِﻲ ﺃُﻣَّﺘِﻲ ﻣَﻦْ ﺃُﻣِﺮْﺕُ ﺃَﻥْ ﺃَﺻْﺒِﺮَ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺰﻫﺪ )
“Salman berada dalam kelompok yang berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla. Kemudian Nabi Saw lewat, maka mereka berhenti (dari kegiatannya). Rasul bertanya: Apa yang kalian ucapkan? Kami menjawab: Kami berdzikir kepada Allah, wahai Rasulullah. Nabi bersabda: Baca dzikir tersebut! Sebab aku melihat rahmat diturunkan pada kalian, maka saya senang bergabung dengan kalian. Kemudian Nabi bersabda: Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan umatku sebuah kelompok yang aku diperintahkan untuk bersabar bersama mereka” (HR Ahmad dalam kitab al-Zuhud).