NASIHAT IMAM GHOZALI RAH. TENTANG WAKTU DAN MENANGGAPI ORANG BODOH


Hendaknya engkau memakmurkan waktumu untuk kegiatan ibadah hingga tidak berlalu waktu malam dan siang kecuali engkau menjadikannya untuk aktifitas kebaikan, menghabiskan waktu untuk ibadah. Sehingga tampak keberkahan waktu, diperoleh manfaat dalam umur ini dan selalu semangat beribadah kepada الله. Dan luangkan waktu tertentu untuk aktifitas harian seperti makan, minum, dan bekerja.
Ketahuilah, Bahwa keadaan seseorang tidak akan bisa istiqomah apabila diiringi dengan ketidakseriusan. Dan hati tidak akan menjadi baik apabila diiringi dengan kelalaian.
Berkata Hujjatul Islam Imam Ghozali Rah.:
Hendaknya engkau membagi waktumu dan mengatur wirid-wiridmu.
Dan tentukanlah untuk setiap waktu ada aktifitas (wirid/ ibadah) yang tidak akan engkau tinggalkan ataupun mementingkan yang lainnya.
Adapun orang yang membiarkan dirinya sia-sia begitu saja, tak ubahnya seperti seekor binatang yang menyibukkan dirinya setiap saat. Ia berbuat apa saja yang ia mau dengan cara sesukanya, sehingga waktunya banyak habis sia-sia.
Ketahuilah, bahwasannya waktumu adalah umurmu, umurmu adalah modalmu, dan modal utama perdaganganmu. Dengannya engkau bisa mencapai kenikmatan abadi di sisi Allah Ta’ala.
Maka setiap nafasmu adalah permata yang tak ternilai harganya dan tidak dapat ditukar, jika ia telah terlewat tak akan pernah kembali lagi.
رسالة المعاونة والمظاهرة والمؤازرة:٣٥
Termasuk di antara nasehat Imam Ghozali kepada salah satu muridnya adalah berikut ini :
Ketahuilah sesungguhnya sakit karena bodoh itu ada empat macam, salah satu dari empat jenis sakit bodoh itu bisa diobati yang sisanya tidak bisa diobati :
- Orang bertanya dan mendebat yang melakukannya karena hasud dan benci kepada orang yang ditanya. Maka setiap kamu jawab pertanyaanya dengan jawaban yang jelas dan lengkap, maka ia tambah benci dan tambah memusuhimmu. Maka solusinya jangan kamu sibuk untuk menjawab pertanyaannya ( diamkan saja ), orang semisal ini tidak bisa disembuhkan, maka sepatutnya kamu berpaling darinya.
Penyair Arab berkata : Segala bentuk permusuhan bisa diharapkan hilangnya # kecuali permusuhan orang yang memusuhi kamu karena dengki. Orang bertanya karena terlalu bodoh. Orang semisal ini juga tidak bisa disembuhkan, sebagaimana perkataan Nabi Isa AS ”Sesungguhnya aku mampu menghidupkan orang yang sudah mati, namun aku benar-benar tidak mampu mengobati orang yang terlalu bodoh”.
2. Nomer dua adalah contoh orang yang yang sibuk mencari ilmu dalam waktu yang singkat. Dia belajar ilmu logika dan syareat lalu dia bertanya dan ingin mendebat orang alim yang sudah menghabiskan banyak umurnya di dalam lautan ilmu logika dan syareat. Orang semisal ini menyangka apa yang rumit bagi dia pasti rumit juga bagi orang alim tersebut, ini disebabkan sangat bodohnya dia. Ketika kamu bertemu orang model seperti ini jangan sibukan dirimu untuk menjawab pertanyaannya.
3. Orang bertanya karena ingin mendapatkan petunjuk. Setiap dia tidak memahami kalam ulama-ulama besar dia sadar bahwa pemahamannya sangat dangkal, dan pertanyaan yang muncul dari dia adalah untuk mengambil faedah. Akan tetapi karena dia dangkal ilmu dan pemahamannya tidak bisa mencerna hakekat dari kalam ulama-ulama besar, maka sepatutnya juga kamu jangan sibuk menjawab pertanyaannya. Nabi Muhammad saw bersabda “Kami para nabi diperintahkan berkomunikasi dengan manusia sesuai ukuran akal mereka”
4. Sakit karena bodoh yang bisa diobati adalah dia bertanya karena ingin meminta petunjuk dan dia orang berakal, faham (tidak bodoh). Ia bertanya bukan karena hasad, bukan karena marah, bukan karena syahwat ingin bertanya dan bukan cinta kedudukan (ingin terkenal sebagai orang alim) dan dia memang ingin mencari yang benar, maka orang semisal ini bisa disembuhkan, maka boleh bagi kamu untuk menanggapi pertanyaannya dan menjawabnya, bahkan wajib bagi kamu untuk menjawabnya.
(Ayyuhal-walad.hal.32 )
PENYAKIT ORANG YANG SUDAH MENIKAH ADA TIGA:
1. Susah mencari rizqi yang halal di daerah sendiri.
2. Tidak sabar menghadapi tingkah laku yang tidak baik dari istrinya.
3. Adanya istri dan anak menjadikannya lalai kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Maka untuk menanggulanginya ada TIGA cara agar pasangan suami-istri langgeng:
1. Istiqomahkan NGAJI.
2. Perbanyak SEDEKAH.
3. Lazimkan Ibadah WAJIB dan SUNNAH.
Wallahu a’lam.