KEISTIMEWAAN HARI JUM’AT (Edisi 6 Desember 2013)

azza wa jalla                  HARI PEMBEBASAN, AMPUNAN dan KERELAAN ALLOH SWT.

                  Salah satu keistimewaan dari hari jum’at yang selanjutnya adalah di bebaskanya 600 orang dari neraka.

                  Sebagaimana hadits yang di riwayatkan oleh Imam Bukhori dalam Tarikhnya dan Abu Ya’la dari Anas bin Malik Ra. Beliau mengatakan Bahwa Rosululloh Saw. Bersabda :

أَخْرَجَ الْبُخَارِي فِي تَارِيْحِهِ وَأَبُوْ يَعْلَى عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَلَ رَسُوْلُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم أَنَّ يَوْمَ الْجُمْعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ سَاعَةً لَيْسَ فِيْهَا سَاعَةٌ إِلَّا وَلِله فِيْهَاسِتُّ مِائَةٍ عَتِيْقٍ مِنَ النَّارِ كُلِّهِمْ قَدِاسْتَوْجَبُوْا النَّارَ

Sesungguhnya hari dan malam jum’at ada 24 jam, tidak ada satu jam pun dari hari itu kecuali Alloh Swt. telah membebaskan 600 orang dari api neraka, yang keseluruhanya adalah telah di wajibkan masuk neraka”.

                    Kemudian Ibnul Adi dan Ath Thobaroni di dalam Al Ausath meriwayatkan sebuah hadits dengan sanad yang hasan dari Anas bin Malik Ra. Beliau mengatakan bahwa Rosululloh Saw. Bersabda :

أَخْرَجَ بْنُ عَدِيِّ وَ الطَّبَرَنِي فِيْ الْأَوْسَطِ بِسَنَدٍ جَيِّدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَيْسَ بِتَارِكٍ أَحَدًا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ إِلَّا غُفِرَ لَهُ

Sesungguhnya Alloh Swt. tidak akan meninggalkan seorang muslim di hari jum’at kecuali DIA memberi ampunan kepadanya”.

Imam Syafi’i Ra. di dalam kitabnya  Al Um Meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin bin Malik Ra. Beliau berkata :

“Bahwa pada suatu hari malaikat Jibril As. datang kepada Nabi Saw. dengan membawa kaca berwarna putih dan di dalamnya ada noda, lalu Rosululloh Saw. bertanya kepadanya :

“Apa itu wahai jibril?”

Maka dia menjawab :

“Ini adalah gambaran hari jum’at yang telah di utamakan oleh Engkau dan Umatmu, karena kebanyakan manusia pada hari itu justru mengikuti yahudi dan nashroni. Bagi Engkau di dalamnya terdapat banyak kebaikan dan di dalamnya pula terdapat satu momen di mana tidak ada seorang mu’min yang memohon kebajikan kepada Alloh kecuali DIA akan mengabulkanya. Sedangkan bagi kami, jum’at merupakan Yaum Mazid”.

Maka Nabi Saw. bertanya kepadanya : “Apakah itu yaum Mazid wahai Jibril?”. 

Maka Jibril menjawab :

” Sesungguhnya Tuhanmu telah menciptakan di surga sebuah lembah, lalu di atasnya di tiupkan minyak misk yang aromanya sangat harum. apabila tiba hari jum’at, maka Alloh menurunkan sekelompok malaikat ke tempat itu. Di sekitarnya terdapat mimbar mimbar cahaya dan di atasnya di dapatkan tempat duduk para nabi. Di sekitar mimbar mimbar cahaya tersebut juga terdapat mimbar mimbar lain yang terbuat dari emas dan di lapisi batu permata yang sangat menawan dan di atasnya terdapat tempat tempat duduk para Syuhada dan Ash Shodiqin. Seluruh malaikat tersebut berada di belakang mereka dan duduk di atas bukit.

Lalu Alloh Swt. Berfirman kepada mereka :

“Aku adalah Tuhan kalian,sungguh benar janji-KU, Mintalah kalian sesuatu kepada-KU, Maka aku pasti mengabulkanya”.

Maka mereka berkata, “wahai Tuhan kami, kami mohon kerelaan-MU“. Maka Alloh Swt. Berfirman kepada mereka :”Aku rela terhadap kalian, oleh karena itu, kalian berhak untuk memperoleh segala apa yang kalian inginkan dan hal itu bagi-KU sebagai sesuatu tambahan”.

Mereka sangat mencintai hari Jum’at karena mereka memperoleh kebajikan dari tuhan mereka pada hari itu”.