DI TIUPKANYA RUH KE DALAM BAYI YANG MASIH DALAM KANDUNGAN

MIMPIMasa ditiupkan ruh pada janin saat ia telah usia 4 bulan/120 dalam kandungan :

فَإِنْ بَلَغَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ أَيْ مِائَةً وَعِشْرِينَ يَوْمًا فَأَكْثَرَ حَدَّ نَفْخِ الرُّوحِ فيه غُسِّلَ وَكُفِّنَ وَدُفِنَ وُجُوبًا بِلَا صَلَاةٍ

Bila ia telah genap usia empat bulan yakni 120 hari keatas, batasan tertiupkannya ruh kedalamnya maka bayi tersebut wajib dimandikan, dikafani dan dikuburkan tanpa dishalati.
Asna al-Mathaalib I/313

إنَّ كَمَالَ الْوَلَدِ وَنَفْخَ الرُّوحِ فيه يَكُونُ بَعْدَ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ كما شَهِدَ بِهِ الْخَبَرُ

Sesungguhnya sempurnanya anak dan ditiupkan ruh kedalamnya adalah setelah genap usia 4 bulan sebagaimana yang ditegaskan oleh sebuah hadits.
Asna al-Mathaalib I/312

وإذا انفصل لأربعة أشهر أي مائة وعشرين يوما حد نفخ الروح فيه غسل وكفن ودفن وجوبا مطلقا

Bila ia terlahir genap usia empat bulan yakni 120 hari keatas, batasan ditiupkannya ruh kedalamnya maka bayi tersebut wajib dimandikan, dikafani dan dikuburkan secara mutlak.
I’aanah at-Thoolibiin II/123

واتفق العلماء على أن نفخ الروح لا يكون إلا بعد أربعة أشهر.

Dan Para Ulama sepakat bahwa masa ditiupkannya ruh tidak terjadi kecuali setelah genap usia empat bulan.
Fath al-Baari 13/311

واختلف الفقهاء في موعد نفخ الروح : هل هو بعد أربعين ليلة ، أو بعد اثنتين وأربعين ، أو بعد مائة وعشرين ،…
واستدلوا كذلك بحديث ابن مسعود السابق الذي يدل على أن تعلق الروح بالجنين إنما يكون بعد الأربعين الثالثة ، وأن الجنين يجمع في بطن أمه أربعين يوما نطفة ، ثم يكون علقة مثل ذلك ، ثم يكون مضغة مثل ذلك ، ثم تنفخ فيه الروح وبها يكون حيا ،…

Dan para pakar Fiqh berbeda pendapat dalam masa ditiupkannya ruh, apakah 4o malam ?, 42 hari ? Atau 120 hari ?

Dan mayoritas ulama berpendapat bahwa masanya adalah 120 hari dengan berlandaskan hadits riwayat Ibn Mas’ud yang telah lalu yang menegaskan bahwa ikatan ruh dengan anak tidak terjadi kecuali setelah masa 40 hari yang ketiga (120 hari), dan sesungguhnya bayi berada dalam rahim ibunya selama 40 hari pertama berbentuk mani, 40 hari berikutnya berbentuk segumpal darah, 40 hari berikutnya berbentuk segumpal daging dan kemudian ditiupkan ruh yang mengakibatkannya menjadi hidup.
Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 18/265