NASIHAT KALANGAN SUFI AGAR BISNIS MENJADI MULIA

bu                Semoga Tuhan melindungimu. Semoga Dia selalu melindungimu dan membimbingmu dengan rahmatNya. Hanya Dia satu-satunya pelindung yang bisa kita gantungi. Semoga Dia membawamu dan memberikan kedamaian kepadamu baik didunia ini maupun diakhirat nanti.

Putra dan putriku, kau ada sebagai cinta didalam cintaku, hati didalam hatiku. Karena kesabaran dan niatmu yang tulus, Tuhan akan selalu melindungi dan membimbingmu kepada jalan yang lurus. Karena sifat-sifatmu yang baik, belas kasih dan perhatian yang ada didalam hatimu kepada orang lain, Tuhan akan membantu kesabaran dan sifat-sifat baikmu untuk tumbuh dan menyingkirkan kegelapan dan ketumpulan dari hidupmu. Jangan khawatir, engkau berada di tangan Tuhan.

Ini adalah poin yang harus dipertimbangkan dan diingat. Ketika air hujan berkumpul dan akan ada bahaya dari banjir, apa yang kita butuhkan adalah sebuah bendungan untuk menampung air. Kita memilih untuk menghentikan laju air atau mengalihkannya. Hal yang sama, ketika pikiran kekanakan membanjiri akal pikiran dan kearifan kita dengan air yang keruh dari keraguan dan ketidakpedulian, apa yang kita butuhkan adalah bendungan dari kearifan dan iman yang sempurna. Kita harus memilih apakah mengalihkan pikiran-pikiran keruh mengalir menuju lautan ilusi atau menampung air yang keruh dengan bendungan yang kuat untuk mengalirkannya menuju danau. Jika bendungan dari iman dan kearifan yang sempurna bisa dibangun, kotoran akan mengendap kedasar danau, dan engkau akan bisa menggunakan airnya yang bersih untuk diminum atau untuk menyediakan air bagi ternak-ternak dan ladangmu.

Air keruh dari ketidakpedulian yang membanjiri akal pikiran dan kearifanmu ini muncul dari beberapa yang bisa dinamakan teman yang tidak baik untukmu. Teman-teman ini adalah tujuh tingkatan hasrat, atau nafs, yang menciptakan keinginan-keinginan di dunia ini. Mereka berasal dari lima elemen, dari tanah, udara, api, air dan eter, bersama-sama dengan pikiran dan hasrat. Mereka selalu mencoba untuk menarik kebawah kearifan manusia dan membungkusnya dengan lumpur. Bagaimanapun, terdapat hubungan yang tidak stabil yang suatu hari akan bubar. Tubuh ini suatu hari akan mati dan terurai kembali menuju lima elemen yang membentuknya.

Melalui rahmat dan perlindungan dari Tuhan, engkau akan dapat keluar dari banjir lumpur pikiran jika engkau menumbuhkan iman dan kearifan. Engkau harus menumbuhkan keimanan bahwa Tuhanlah satu-satunya dan bertingkah laku sesuai dengan tindakan-tindakan, sifat-sifat, dan niatnya Tuhan. Engkau harus menghubungkan dirimu dengan orang-orang yang memiliki kearifan. Ini akan menjadi teman yang akan menjernihkan kehidupanmu, yang dapat menunjukkan kepadamu Cinta Tuhan dan memberikan kedamaian. Apa yang paling dibutuhkan dalam kehidupan kita adalah kestabilan iman yang sempurna, kearifan, dan sifat-sifat pengasih Tuhan.

Putra putriku, ketika ular berbisa menggigit kita, kita tidak bisa melihat kadar bisa yang dikeluarkannya, bahkan bisa itu dapat menyebabkan kematian langsung. Hal yang sama, hanya dibutuhkan jumlah dari ketidakpedulian yang sangat kecil untuk membunuh kebenaran dan kearifan yang berada di dalam dirimu dan untuk menghancurkan keimananmu. Setidaknya engkau harus memikirkan hal ini. Jika engkau tidak membawa poin ini di dalam pertimbanganmu, pikiran akan kesana-kemari dan menarik kearifanmu ke bawah.

Beberapa pemikiran manusia bergerak kesana-kemari dengan sebuah prasangka, “Bisnis menyakiti orang. Bisnis mengambil uang orang lain dan mengeksploitasi mereka. Aku tidak ingin seperti itu, jadi bagaimana aku bisa menjadi seorang pebisnis?” Apa mereka tidak sadari adalah bahwa segala sesuatu didunia melakukan bisnis secara alami. Petani melakukan bisnis, penceramah, dan pemimpin religius lainnya melakukan bisnis. Dokter menarik bayaran dari pasien, bukankah begitu? Tunjukkan kepadaku siapa didunia ini yang tidak melakukan bisnis. Sepanjang kita membutuhkan sandang, pangan, dan papan, kita harus melakukan berbagai bentuk bisnis.

Hanya orang-orang yang jauh dari kearifan dan kepintaran yang mencoba untuk menyakiti dan mengeksploitasi orang lain ketika melakukan bisnis. Mereka yang memiliki kearifan dapat mencukupi kebutuhan sendiri dan keluarga mereka dengan menggunakan kearifan dan sifat-sifat Tuhan. Mereka bisa mengendalikan dan keluar dari perangkap setan di dunia.

Jangan pernah berpikir untuk menyerah dalam belajar berbisnis. Pelajaran ini akan bermanfaat untukmu dan kehidupanmu. Manusia yang bisa hidup di dunia ini tanpa membiarkan dunia hidup di dalam dirinya adalah yang paling pintar. Sangatlah mudah untuk menghasilkan keuntungan yang besar dengan berbuat curang kepada pelanggan, atau dengan memotong gaji pegawai menjadi setengahnya dan dengan mempekerjakan mereka dua kali lebih lama, pada dasarnya memperbudak mereka. Hal ini sangat mudah. Manusia yang arif, bagaimanapun, akan mencari cara untuk menyediakan apa yang diinginkan pemilik bisnis, apa yang diinginkan karyawan, nilai-nilai keadilan bagi pelanggan, dan bahkan dirinya sendiri dengan menyediakan apa yang ia butuhkan untuk tubuh dan pikirannya.

Jika tidak ada siapun yang melakukan bisnis, tidak akan ada yang memiliki makanan, tempat tinggal, atau kebutuhan-kebutuhan hidup. Jika bisnis bisa dilakukan dengan cinta, keadilan, kearifan, dan kecerdikan, memiliki keimanan kepada Tuhan semata dan tidak mempercayakan kepada dunia, maka bisnis itu akan menuju kesuksesan baik didunia maupun diakhirat. Cara seperti inilah yang harus engkau lakukan dalam berbisnis, dan hal ini akan memberikan manfaat yang besar kepada umat manusia.

Engkau harus belajar bagaimana menjalankan bisnis dengan baik. Jadilah yang pertama dan terkemuka didalam jalur bisnismu, dan kemudian lakukan dengan cinta dan keadilan. Jika engkau melakukannya hal ini akan menguntungkan dirimu dan semua manusia. Jangan malas. Belajarlah dengan giat. Untuk memimpin sebuah bisnis dengan adil engkau harus mengetahui lebih banyak dari mereka yang belajar hanya untuk memuaskan keserakahan dan nafsu untuk kekuasaan, seks, harta benda dan status. Engkau harus membuat kepintaranmu dua kali lebih tajam daripada mereka, jadi engkau bisa mengendalikan mereka dan mencegah mereka dari menyakiti dirinya dan orang lain.

Engkau harus menyerahkan seluruh tanggungjawab kepada Tuhan dan kemudian melakukan kewajibanmu. Dengan kearifan, cinta, keadilan, dan akhirnya diperkuat dengan kepintaran, lakukanlah bisnis yang baik. Jangan malas. Seseorang yang berprilaku seperti ini didalam kegiatan bisnisnya akan dikenal sebagai pebisnis yang luarbiasa. Dia akan menjadi manusia suci untuk dunia ini.

Jangan pernah berpikir bahwa bisnis yang dipimpin dengan kearifan akan menyakiti orang lain. Engkau harus belajar tentang bisnis, dan engkau juga harus belajar mengenai Tuhan, sifat-sifatNya, dan perbuatan kasih sayangNya. Lakukan belajarmu dengan giat dan juga lakukan tugasmu kepada Tuhan. Hal ini akan sangat baik. Engkau harus memberikan keduanya, lakukan pekerjaanmu dengan usahamu yang terbaik dan serahkan tanggungjawabnya kepada Tuhan semata. Maka semuanya akan berjalan baik.

Putra dan putriku, permata hatiku, engkau hadir sebagai cinta didalam cintaku dan hidup didalam hidupku. Semoga Tuhan menganugerahimu kearifan dan menyediakan yang terbaik kepadamu didunia ini dan diakhirat. Semoga Dia memberimu iman yang teguh, kesucian, Sifat-sifatNya yang pengasih, niat, tindakan, dan kewajiban, dan melindungi, menjaga dirimu, keluargamu dan kerabatmu selamanya. Semoga Dia menyediakanmu kearifan manusia yang sempurna. Berikan cinta dan salam kedamaianku untuk setiap orang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi dan menjaga kita semua. Amin.

 

FITNAH YANG TERJADI DALAM KEHIDUPAN DAN KEMATIAN MANUSIA

Khotbah IHUT

الحمْدُ لِلهِ يَبْتَلِى عِبَادَهُ بِمَا يُحِبُّوْنَ لِيَشْكُرُوْا، وَبِمَا يُكْرِهُوْنَ لِيَصْبِرُوْا، وَبِمَايُفْتَنُوْنَ لِيَحْذَرُوْا، قال: وسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ, وقال إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ, وقال إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  أَرْسَلَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا محمد وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، واتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. 

Para hadirin jamaah shalat Jum’at yang dimuliakan oleh Allah.

Marilah kita bersyukur kepada Allah, kita masih bisa menghadiri shalat Jum’at ini. Sebagai khotib, alfaqir berwasiat pada diri sendiri, dan pada hadirin, mari kita jaga dan kita tingkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wataala.

Para hadirin,

Rasulullah menganjurkan membaca doa sehabis tahiyat akhir. Doa ini, dianjurkan Rasulullah dibaca setelah fil alamiina innaka khamiidummajiid, yaitu:

للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

 “Ya Allah, saya mohon perlindungan-Mu dari siksa neraka jahannam. Dan dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan, dan fitnah kematian, dan dari fitnah masikhid dajjal.”

Haditst ini terdapat dalam Shahih Muslim dengan nomor 584 dan juga terdapat dalam Shahih Bukhari dengan nomor 1377. Sayangnya hadits ini jarang dimunculkan dan jarang diamalkan, padahal sangat mudah sebenarnya. Yang ingin kami jelaskan, kalau masalah siksa neraka jahanam, kita sudah paham semuanya. Siksa kubur kita juga sudah paham semuanya. Di sini kita mohon perlindungan dari fitnah kehidupan.

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah

Hidup ini fitnah (ujian), kebanyakan fitnah terjadi karena harta. Suami istri bercerai karena harta, orang berebut sesuatu sampai bunuh-bunuhan, sampai dipenjara karena memperebutkan harta. Karena itu, kita memohon kepada Allah dari fitnah kehidupan. Harta sedikit menjadi fitnah, tetapi harta banyak juga bisa menjadi fitnah. Yang lebih ironis adalah, sebagaimana terlihat di perkotaan, tak sedikit orang yang kekurangan secara ekonomi malah tidak beribadah. Di sini, perilaku tersebut terkait dengan hadits:

كَادَ الفَقْرُ أَنْ يَكُوْنَ كُفْرِاً

Artinya: Kefakiran mendekati kepada kekufuran

Orang-orang yang fakir jarang ibadah merupakan fitnah kehidupan. Namun demikian, banyak pula orang kaya yang jarang beribadah. Secara sederhana kita bisa mengamati antara jamaah masjid dan jumlah pendduk di Jakarta yang tidak seimbang. Oleh karena itu, kita mohon perlindungan dari Allah jangan sampai fitnah kehidupan menimpa kita.

Harta sedikit tidak menjadi fitnah kalau harta yang seadanya ini kita niatkan untuk Allah subhanahu wa taala. Apapun yang terjadi, jika kita niatkan untuk Allah, harta sedikit ini tidak menjadikan kita jauh dari Allah melainkan kita tetap taqarrub kepada Allah.

Begitu juga harta yang banyak tidak menjadi fitnah kalau dizakati, lebih-lebih kalau hartanya untuk membantu perjuangan Islam. Sebanyak apapun harta, kalau dizakati dan untuk perjuangan Islam, tidak akan menjadi fitnah. Malah, harta itu akan mengangkat kita, mengantarkan kita ke surganya Allah SWT.

Termasuk fitnah kehidupan lain adalah apapun yang terjadi terhadap kita, dari urusan pekerjaan, kesehatan, komunitas, bisnis, dan lainnya. Jika semuanya sampai menggoncangkan iman kita, itu fitnah. Banyak hal yang sepele merusakkan iman kita seperti salah pergaulan.Misalnya, hanya demi kawan, hanya demi komunitas, rela minum bir. Ini fitnah kehidupan.

Namun yang paling hebat, sehebat-hebatnya fitnah kehidupan adalah kalau kita meninggalkan kehidupan dengan tidak mengucapkan kalimat:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله

Jika hal itu terjadi, maka kita mengalami kerugian serugi-ruginya. Ibarat bumi ini terbuat dari emas semuanya, tetapi jika kita mati tanpa syahadat, maka bumi yang seluruhnya emas itu tidak ada nilai apa-apanya. Maka dari itu kita harus berhajat, setiap hari berdoa, “Ya Allah, kami mohon lindunganmu dari fitnah kehidupan.”

Para jamaah yang saya hormati,

Kita juga harus berdoa dari fitnah kematian. Ini adalah sakaratul maut. Sehebat apapun orang, setinggi apapun jabatan orang, sekaya apapun orang, semuanya akan mengalami sakaratul maut. Dalam sebuah hadits, kalau orang meninggal dunia, mereka ditampakkan gambaran calon tempat tinggalnya baik di surga atau neraka. Makanya kadang-kadang ada orang meninggal dalam kondisi tersenyum karena sudah melihat bakal tempat tinggalnya si surga. Ada juga yang meninggal dunia dalam kondisi ketakutan. Bahkan ada yang lidahnya menjulur karena menyaksikan gambaran buruknya keadaannya di akhirat. Tidak ada jaminan kiai atau tidak kiai, santri atau bukan santri bisa masuk surga. Anjuran membaca doa di atas adalah petunjuk bahwa kemungkinan untuk tak selamat dari fitnah kehidupan dan kematian ada pada semua orang.

Juga termasuk fitnah kematian adalah pertanyaan Munkar dan Nakir. Semua nyawa akan masuk ke alam barzah, bagaimanapun cara matinya, baik orang yang matinya jatuh karena pesawat terbang, meninggal di rumah atau cara lainnya. Orang sering mengatakan ada arwah gentayangan, padahal sebetulnya tidak ada arwah gentayangan.Apapun yang meninggal, langsung masuk ke alam barzah atau alam kubur. Di sana, mereka akan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir. Bagi yang lolos dari pertanyaan dua malaikat itu, maka langsung masuk ke surga dalam kubur. Nabi bersabda:

 إذا قبر الميت أو قال أحدكم أتاه ملكان أسودان أزرقان يقال لأحدهما المنكر والآخر النكير فيقولان ما كنت تقول في هذا الرجل فيقول ما كان يقول هو عبد الله ورسوله أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله فيقولان قد كنا نعلم أنك تقول هذا ثم يفسح له في قبره سبعون ذراعا في سبعين ثم ينور له فيه ثم يقال له نم فيقول أرجع إلى أهلي فأخبرهم فيقولان نم كنومة العروس الذي لا يوقظه إلا أحب أهله إليه

“Apabila meninggal seorang hamba maka datanglah dua orang malaikat, salah satunya bernama Munkar, dan yang lainnya bernama Nakir. Kedua malaikat itu bertanya: Apa yang dapat engkau katakan mengenai Muhammad SAW? Apabila yang ditanya adalah orang mu’min, ia akan menjawab: Beliau adalah hamba dan rasul Allah. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah rasul-Nya. Malaikat tersebut berkata: Sekarang kami telah mengerti akan apa yang engkau katakan. Setelah itu, dilapangkanlah kuburnya seluas tujuh puluh hasta dan diterangi dengan nur. Dikatakan kepadanya: Sekarang tidurlah engkau. Mayat tersebut memohon: Doakanlah agar aku dapat kembali pada keluargaku untuk mengabarkan kesenangan ini. Sang malaikat menjawab: Tidurlah! Maka tidurlah ia laksana tidurnya para pengantin, tak pernah bangun kecuali jika ia ingin menemui keluarganya.” (HR:al-Tirmidzi)

Ini merupakan bukti bahwa kalau di alam kubur sudah ada surga, cuma surga tidak selengkap di akhirat nanti. Begitu juga, kalau tidak bisa menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir, mereka langsung disiksa di alam kubur.

Kesimpulannya, surga dan neraka itu dekat dengan kita,tergantung pada kita sendiri. Makanya kita berhajat semoga Allah menyelamatkan kita dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Lalu bagaimana agar kita bisa selamat dari malaikat Munkar dan Nakir, Rasulullah bersabda dalam hadits terkenal.

إِذاَ ماَتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ : صَدَقَةٍ جَاريِةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ

Apabila manusia meninggal maka amalannya terputus kecuali tiga perkara, ; Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendoakannya..

Bekal kita agar selamat dari Munkar dan Nakir adalah, pertama, sedekah jariyah, menyumbang masjid dan mushalla, memberikan bantuan untuk fasilitas public, atau perjuangan apapun yang berdampak panjang dan luas bagi umat.

Kedua, ilmu yang bermanfaat. Ini tidak hanya ilmu agama, bisa ilmu matematika kalau diamalkan dengan ikhlas untuk memintarkan umat Islam, juga jadi sedekah jariyah.

Ketiga, anak sholeh, yaitu anak yang mau mendoakan orang tuanya. Jadi kalau kita punya anak tetapi tidak pernah mendoakan orang tuanya, tentu tidak mendapatkan apa-apa.

Terakhir adalah mari kita mengerjakan pekerjaan kita dengan tulus dan ikhlas, apapun pekerjaannya, enak atau tidak enak. Kita jadi guru, jadi pejabat, jadi pemerintah, jadi tukang sapu, kalau itu ikhlas karena Allah, insyaallah akan menolong kita di alam kubur, amiin ya rabbal alamiin. Semoga kita bisa bersama.

Khotbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ