DARAH ATAU NANAH YANG DI MA’FU

Darah dan Nanah yang di ma’fu

           Bisul dan jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang sering menyerang setiap orang, sekalipun penyakit ini tergolong remeh, akan tetapi bisa membuat orang kerepotan. Apalagi terkait denan najisnya nanah atau darah yang keluar akibat penyakit tersebut.

Pertanyaan :

1. Bagaimanakah kejelasan perihal huku di ma’fu atau tidaknya darah dan nanah?

2. Sebatas manakah standar sedikit dan banyaknya darah dan nanah yang di ma’fu?

Jawaban :

1. Kesimpulan hukumnya sebagai berikut :

a. Darah atau nanah tidak di ma’fu baik sedikit atau banyak jika :

– Bearasal dari najis Mugholadzoh

– Sengaja menyentuhnya (Tadammukh)

– Bercampur dengan yang lain

b. Darah atau nanah di ma’fu asalkan sedikit jika :

– Darah atau nanah yang keluar akibat di pecah atau di pencet

– Atau darah dan nanah orang lain dengan syarat tidak melumurinya

C Darah atau nanah di ma’fu walaupun banyak jika

– Bukan berasal dari orang lain

– Keluar dengan sendirinya

– Darah tidak sampai menyebar melewati tempat keluarnya, kecuali menetes pada anggota yang biasa terkena tetesanya.

Seperti lutut terluka, kemudian darahnya mengalir sampai ke tulang betis.

2. Di kembalikan pada urf, artinya jika menurut penilaian umum darah tersebut di nilai sedikit maka di ma’fu.

Referensi :

Hasyiyah Bujairomy Alal Khotib juz 1 hal. 322

I’anatuth Tholibin juz 1 hal. 122