KETINGGIAN DERAJAT MANUSIA DI TENTUKAN DENGAN KEPEDULIANYA DALAM MERAIH ILMU

     KH.Maimun Zubair

                                              Manusia secara umum adalah makhluk Alloh yang tinggi derajatnya di bandingkan binatang dan lainya, Dan akan lebih tinggi derajatnya MBAH MUNimagesapabila beriman kepada Alloh, adapun puncak keinggian derajat manusia apabila manusia itu membekali kehidupanya dengan ilmu.

Sebagaimana Firman Alloh Swt.:

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ أَمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Artinya : “Alloh akan meninggikan orang orang yang beriman di antaramu dan orang orang yang di beri ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat”.(Al-Mujadalah ayat 11).

Shohabat abdulloh bin Abbas Ra. Sebagai ulama ahli tafsir di zaman Rosululloh Saw. Mengatakan :Bahwa derajat pada ayat di atas memakai sighot jamak, Yaitu 70 derajat.

Dan dalam surat Az-Zumar ayat 9 Alloh Swt. Berfirman :

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya : “Katakanlah : Apakah sama orang orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”.

Pada ayat ini Alloh membedakan antara orang yang punya ilmu dengan yang tidak punya ilmu,yang berarti tidak sama derajatnya.

Rosululloh Saw, menerangkan dalam sabdanya :

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ ..رواه الترمذى

Artinya : “Barang siapa yang keluar dari rumahnya mencari ilmu, Maka dia ada di jalan Alloh Swt, sampai kembali pulang”.(HR. Tirmidzi).

Di dalam sabda yang lain Rosululloh Menerangkan :

مَنْ تَعَلَّمَ بَابًا مِنَالْعِلْمِ لِيُعَلِّمَ النَّاسَ أُعْطِيَ ثَوَابَ سَبْعِيْنَ صِدِّيْقًا

Artinya : “Barang siapa mempelajari satu bab dari masalah ilmu yang tujuanya untuk di ajarkan kepada orang lain, Maka dia akan mendapatkan pahala ibadahnya 70 orang yang mantap imanya”.(HR. Addailamiy).

Dari banyaknya keistimewaan orang yang mencari ilmu sehingga orang yang mencari ilmu tidak bisa di samakan atau di bandingkan dengan yang lain dari berbagai hal.

Rosululloh Saw. Bersabda :

Yang Artinya : “Bersabda Rosululloh Saw.” Belajarlah kamu sekalian, Karena sesungguhnya mempelajari ilmu karena Alloh Swt.

–         Akan menimbulkan rasa takut kepada Alloh Swt.

–         Dan mencarinya mempunyai nilai ibadah

–         Dan mempelajarinya mempunyai nilai tasbih

–         Dan membahasnya di hitung jihad berjuang di jalan Alloh swt

–         Mengajarkanya kepada orang lain berarti shodaqoh

–         Menyampaikanya kepada orang lain adalah mendekatkan diri karena Alloh Swt.

–         Ilmu adalah penghibur ketika kesepian

–         Ilmu adalah teman ketika sendirian

–         Ilmu adalah petunjuk untuk mengenal agama

–         Merupakan pengendali kesabaran ketika senang dan susah

–         Penunjuk di tengah kehidupan manusia serta asing di tengah orang terasing

–         Mercusuar jalan menuju surga

–         Karena ilmu, Alloh akan mengangkat derajat sekelompok manusia dan menjadikan mereka hidup dalam kebaikan

–         Pemimpin menuju petunjuk Alloh Swt.

–         Teladan bagi manusia yang di ikuti langkahnya

–         Para malaikat ikut mendo’akanya

(HR.Abu Syaikh).

Dan alangkah mulyanya orang orang yang memiliki ilmu, Sebagaimana di terangkan dalam sabda Nabi Saw.:

الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ

Artinya :”Orang yang memiliki ilmu adalah pewaris para Nabi“.(HR.Abu Dawud).

Sabda Nabi yang lain :

يُوْزَنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِدَادُ الْعُلَمَاءِ بِدَامِ الشُّهَدَاءِ

Artinya :”Di timbang pada hari kiamat nanti Darah syuhada dengan Tinta Ulama”.(HR.Ibnu ‘Abdil Bar).

Seorang ulama besar yang bernama Imam Abdulloh bin Mubarok Rahimahulloh,yang wafat pada tahun 181 H,juga murid dari para shohabat Nabi Saw. Beliau Di tanya :

مَنِ النَّاسُ ؟ فَقَالَ : الْعُلَمَاءُ

Siapa yang di namakan manusia?

Beliau menjawab :”Orang orang yang mempunyai ilmu”.

Jawaban Imam Abdulloh bin Mubarok Ini di komentari oleh Imam Ghozali Rohimahulloh :

وَلَمْ يَجْعَلْ غَيْرَ الْعِلْمِ مِنَ النَّاسِ لِأَنَّ الْخَاصِيَةَ الَّتِىيُتَمَيَّزُ بِهَا النَّاسُ عَنْ سَائِرِ الْبَهَائِمِ هُوَالْعِلْمُ

Artinya :”Beliau tidak menganggap manusia bagi orang yang tidak memiliki ilmu, Karena ke istimewaan yang membedakan antara manusia dan hewan adalah ilmu”.

Bahkan ada penyair yang mengatakan :

وَفِى الْجَهْلِ قَبْلَ الْمَوْتِ مَوْتٌ لِأَهْلِهِ

فَأَجْسَامُهُمْ قَبْلَ الْقَبُوْرِ قَبُوْرٌ

Artinya :”Dan orang yang bodoh belum mati sudah di anggap mati

Dan badan mereka sebelum di kubur sudah menjadi kuburan”.

Semoga kita bisa menambah ilmu kita semua juga mengamalkanya sehingga tergolong orang selalu mencari ilmu dan di tinggikan derajatnya di sisi Alloh Swt.

أللَّهُمَّ أَغْنِنَا بِالْعِلْمِ وَجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ