INILAH DUA ULAMA ISLAM YANG TIDAK SEMPAT BERHAJI SAMPAI AKHIR HAYAT

selfie saat umroh

Kita semua sudah mengetahui, kalau tahun ini kemungkinan besar ibadah haji di tiadakan, tentu hal itu menjadikan problem tersendiri bagi umat islam di indonesia dan dunia terutama bagi yang sudah ada jadwal pemberangkatan melaksanakan ibadah haji tahun ini.

Tapi, kalau kita menengok sejarah dalam dunia islam, hal seperti itu sudah pernah terjadi dan bahkan yang terkena imbas tidak bisa melaksankan ibadah haji bukan saja umat islam golongan awam tetapi juga seluruh ulama dan pejabat pemerintah yang menangani urusan haji dinegara timur tengah tersebut.

Dalam islam ada dua ulama agung yang tidak sempat melaksanakan ibadah haji, walaupun berbeda kasus dan situasi yang menjadi penyebab tidak bisa berangkatnya, Faktor mampu dalam ibadah haji memang sangat urgen dalam pelaksanaanya, termasuk mampu untuk bisa sampai ke makkah dengan selamat.

Al Qodli ibn Hani’ berkata :

قال القاضي ابن هانئ : إمامان ما اتفق لهما الحج ، أبو إسحاق ، وقاضي القضاة أبو عبد الله الدامغاني . أما أبو إسحاق فكان فقيرا ، ولو أراده لحملوه على الأعناق . والآخر لو أراده لأمكنه على السندس والإستبرق

[[Ada dua Imam besar yang belum sempat menjalankan ibadah haji, yaitu imam Abu Ishaq as-Syirozy & Qodli qudlot (gelar hakim tertinggi) Abu Abdillah Addamighoni.

Adapun Imam Abu Ishaq lantaran pilihan hidup beliau sebagai orang miskin, andai beliau mau, pastilah penduduk kota Baghdad tempat beliau menetap akan berebut memberangkatkannya.

Sedang Imam Abu Abdillah lantaran kesibukannya sebagai hakim tertinggi yang tidak memberinya kesempatan untuk menunaikannya]].

Imam Abu Ishaq Al Syirozy adalah pengarang kitab al MUHADZDZAB,

Nama lengkap beliau adalah Syeikh al-Imam Abu Ishaq, Ibrohim bib ‘Ali bin Yusuf al-Fairuzabadi al-Syirozy

Demikian luas & detail sekali penjabaran beliau terkait ritual ibadah haji dalam kitabnya AL-MUHADZDZAB, yang jauh lebih lengkap dibanding buku-buku panduan haji milik KBIH manapun, bak seorang yang sudah puluhan kali menjalankan ibadah haji.

Dalam menjelaskan tempat-tempat bersejarah di tanah haram pun demikian gamblang sekali, seakan beliau melihat langsung tempat-tempat itu & memang begitulah adanya.

Dalam kitab “KAROMATUL AULIYA” disebutkankan bahwa diantara karomah beliau, bisa melihat langsung masjidil haram dan ka’bahnya dari kediaman beliau di Baghdad.

Jadi sekalipun secara lahiriyah dan jasmani beliau tidak penah terlihat melaksanakan ibadah haji, Namun dengan karomah yang beliau miliki, melaksanakan haji bukan hal yang sulit. SUBHANALLOH

Kesimpulan : Ibadah haji hanya wajib bagi yang telah MAMPU

Sumber : Siyar A’laami Nubala karya Al-imam Muhammad bin Ahmad bin Utsman Al-dzahabi [Imam Dzahabi]

Wallohu a’lam