KEAGUNGAN CIPTAAN ALLOH SWT DI BUMI YANG MENGAGUMKAN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

سورة فاطر

Artinya: Pencipta

Fatir 45 Ayat,Surat Ke 35

Golongan Surah Makkiyyah

[ Q. S. Fatir : 24-30 ]

Ayat 24

إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۚوَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ

“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.”

Ayat 25

وَإِنْ يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ وَبِالزُّبُرِ وَبِالْكِتَابِ الْمُنِيرِ

“Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.”

Ayat 26

ثُمَّ أَخَذْتُ الَّذِينَ كَفَرُوا ۖفَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ

“Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.”

Ayat 27

أَلَمْ تَرَ أَنَّ الَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهَا ۚوَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ

“Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.”

==> Gunung kalau kita lihat dari kejauhan warnanya biru, namun ketika didekati akan berwarna hitam, hijau. Dan ketika kita mendekati lagi, yg ukuran 1/10 mm, bahkan yg ukurannya mikrometer, juga memiliki beraneka ragam warna.

Ayat 28

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗإِنَّمَا يَخْشَى الَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗإِنَّ الَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

==> Setelah Allah menyebutkan ciptaannya seperti buah, gunung, batu, yg berwarna warni

Sekarang manusia,

Allah menciptakan manusia dengan sangat luar biasa beraneka ragam.

Namun yg harus kita garis bawahi dalam ayat tersebut adalah, ulama : yaitu orang yg takut  kepada Allah.

Ayat 29

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ الَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُور

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”

==> Semua orang yg melakukan bisnis pasti tidak mau rugi, pasti maunya beruntung. Dan perniagaan yg tidak pernah merugi itu hanya kepada Allah swt.

Misalnya : sholat, infaq, membaca Al Quran (walaupun hanya punya hafalan walau hanya 1 surat tidak apa2 asal rajin mengulang sampai mutqin. Barang siapa membaca Al Quran maka akan diganti dengan pahala.) semua itu akan kita peroleh ketika berjumpa dengan Allah. Penduduk surga adalah penduduk yg sukses. Tiada kesusksesan yg berarti kecuali berhasil dimasukkan ke dalam surga dan karunia tambahan yg Allah berikan kepada manusia itu adalah diizinkan melihat Allah swt.

Ayat 30

لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚإِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

“agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”

[ Q. S. Fushshilat : 53 ]

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”

Seorang mukmin akan melihat segala apa yg diciptakan oleh Allah dengan penuh takjub. Jika kita bertemu dengan hal yg merusak iman. Maka kita segera berpaling.

 

Al Jamil, Yang Maha Indah

“Tidak akan masuk surga orang yg dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu.” Ada orang yg bertanya : Sesungguhnya setiap orang suka memakai baju yg indah, dan alas kaki yg bagus, apakah ini termasuk sombong?. Rasulullah saw bersabda, ” Sesungguhnya Allah maha indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain” (H.R. Muslim)

Allah itu maha indah menyukai keindahan. Boleh saja kita memakai pakaian yg indah & alas kaki yg bagus (menurut kita), namun hendaknya kita juga memperindah akhlak, memperbagus hati , tidak hanya indah ‘cashing’nya saja, namun isinya juga indah, Inner beauty.

Nabi Muhammad menghadapi segala sikap umatnya dengan penuh keindahan akhlak. Suri tauladan terbaik bagi kita.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan hal ini secara lebih terperinci pada keterangan berikut, “Keindahan Allah Azza wa Jalla ada empat tingkatan; Pertama: keindahan dzat, kedua: keindahan sifat, ketiga: keindahan perbuatan dan keempat: keindahan nama. Atas dasar itu, semua nama Allah Azza wa Jalla Maha Indah, seluruh sifat-Nya Maha Sempurna, dan semua perbuatan-Nya mengandung hikmah, kemaslahatan (kebaikan) dan keadilan serta rahmat (kasih-sayang). Adapun keindahan dzat dan apa yang ada padanya, maka ini adalah perkara yang tidak bisa dicapai dan diketahui oleh selain Allah Azza wa Jalla. Semua makhluk tidak memiliki pengetahuan tentang itu kecuali (sedikit) pengetahuan yang dengan itulah Dia Azza wa Jalla memperkenalkan diri-Nya kepada hamba-hamba yang dimuliakan-Nya.

Sesungguhnya keindahan-Nya itu terjaga dari (segala bentuk) perubahan, terlindungi dengan tabir selendang dan sarung (kemuliaan), sebagaimana hadits Rasulullâh n dari Allah Azza wa Jalla(hadits qudsi): “Kebesaran itu adalah selendang-Ku dan keagungan itu adalah sarung-Ku…”.

Kecintaan memiliki 2 sebab : keindahan dan pengagungan, dan Allah memiliki kesempurnaan yang mutlak pada semua itu. Karena Dia maha indah dan mencintai keindahan.

Sabda rasul : sesungguhnya Allah maha indah, dan mencintai keindahan. Mengandung 2 unsur landasan islam yg agung, yaitu pengetahuan tentang sifat Allah taala, dan pengamatan konsekuensi dari sikap tersebut.

Yg pertama kita mengenal Allah dengan sifat maha indah yg tdk ada satu makhluk pun menyerupainya.

Yg kedua itu beribadah kepada Allah taala dgn sifat indah yg dicintainya , dlm ucapan, perbuatan, dan akhlak.

==> Allah Azza wa Jalla mencintai seorang hamba yang menghiasi ucapannya dengan kejujuran, menghiasi hatinya dengan keikhlasan, kecintaan, selalu kembali dan bertawakkal kepada-Nya, menghiasi anggota badannya dengan ketaatan kepada-Nya, dan menghiasi tubuhnya dengan memperlihatkan nikmat yang dianugerahkan-Nya kepadanya, seperti dalam berpakaian, membersihkan tubuh dari najis dan kotoran, memotong kuku, dan sebagainya. Jadi, hamba yang dicintai Allah Azza wa Jalla adalah hamba yang mengenal Allah Azza wa Jalla dengan sifat-Nya yang Maha Indah, selanjutnya beribadah kepada-Nya dengan keindahan yang ada pada agama dan syariat-Nya.

[ Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ]

إِنَّ اللهَ يُحِبُ أَنْ يُرَى أَثَرُ نِعْمَتِهِ عَلىَ عَبْدِهِ

.Sesungguhnya Allah suka melihat (tampaknya) bekas nikmat (yang dilimpahkan-Nya) kepada hamba-Nya

[H. R. At-Tirmidzi & Al Hakim]

Allah Azza wa Jalla suka melihat terlihatnya bekas nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada hamba-Nya, karena ini termasuk keindahan yang dicintai-Nya, dan ini juga termasuk bentuk syukur kepada-Nya. Bersyukur adalah bentuk keindahan batin. Karena itu, Allah Azza wa Jalla suka melihat keindahan lahir yang berupa tampaknya bekas nikmat-Nya pada diri hamba-Nya.

Oleh karena itulah, Allah Azza wa Jalla menurunkan pakaian dan perhiasan kepada para hamba-Nya untuk memperindah penampilan lahir mereka, dan Dia  memerintahkan mereka agar bertakwa, karena ini akan memperindah batin mereka.

[ Q. S. Al-Araf : 26 ]

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan, dan pakaian takwa itulah yang lebih baik

Allah SWT juga berfirman tentang keadaan penduduk surga yang Allah anugerahi keindahan lahiriyah dan batiniyah dalam Q. S. Al-Insan: 11-12 :

وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا

Dan Dia menganugerahkan kepada mereka kecerahan (wajah) dan kegembiraan (hati). Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera.

Allah SWT menghiasi wajah mereka dengan kecerahan, menghiasi batin mereka dengan kegembiraan, dan menghiasi tubuh mereka dengan pakaian sutera.

Kita kalau mau masuk surga, harus latihan menjadi penduduk surga. Yaitu dengan melakukan segala yg Allah perintahkan dengan sabar : Sholat, tilawah Quran.