CERAMAH AGAMA ISLAM : MENGHARGAI JASA DAN PERJUANGAN IBU
الحمدلله الذى ارسل رسوله بالهدى ودين الحق، بشيرا ونذيرا ورحمة لسائر العالم، اشهد ان لأ اله الا الله وحده لاشريك له الملك العلام، واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله سيد الأنام، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه صلاة وسلاما دآئمين متلازمين على ممر الدهور والأيام. اما بعد
Hadirin dan hadirat yang Insya Allah dirahmati Allah !
Pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah, atas curahan rahmat yang tidak pernah berhenti, semenjak kita berada di rahim ibu, lalu ibu melahirkan kita ke alam dunia yang fana ini dengan susah payah, menyusui dengan susah payah pula, membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang sampai akhirnya kita dalam keadaan kita masing-masing sekarang. Semoga
Shalawat dan salam kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membebaskan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang, berkat jasa beliau Islam tersebar di penjuru dunia. Berkat Jasa beliau pula kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Hadirin dan hadirat yang Insya Allah dirahmati Allah !
Manusia dilahirkan ke dalam dunia yang fana ini dengan dianugerahi berbagai keistimewaan. Ada yang dianugerahi keistimewaan pada salah satu panca indranya, seperti kelebihan pada indra lihat atau indra pendengaran atau indra rasa. Ada yang dianugerahi keistimewaan pada kekuatan fisiknya. Semua keistimewaan ini merupakan anugerah dari Allah SAW yang harus disyukuri antara lain dengan menggunakannya dalam hal-hal yang diridhoi oleh Allah Swt.
Keistimewaan manusia yang paling utama terrletak pada sejauh mana ia dapat memberikan manfaat terhdap orang lain. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain” (Al-Hadits)
Ibu adalah sosok manusia yang paling bermanfaat untuk orang lain. Jasa ibu yang paling menonjol dipaparkan dalam Al Qur’an sebagai berikut yang artinya:
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu. Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.”
Menurut ayat diatas, ada dua macam jasa ibu yang paling dominan, yaitu:
- Mengandung
Wanita yang sedang mengandung terkekang kebebasannya; yang memiliki hobi olah raga berhenti, apalagi pada saat ngidam, serba tidak enak, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, sudah hamil besar keindahan tubuhnya hilang, pantas jika Allah Allah Swt meninggikan derajat ibu dibandingkan dengan seorang ayah.
- Menyusui sampai menyapihkan
Menyusuai merupakan pekerjaan yang luar biasa beratnya, terutama malam hari pada saat tidur nyenyak. Tanpa ada keluhan dari ibu, kapanpun dan dalam keadaan apapun, sang ibu akan melayani tuntutan anaknya untuk menyusui. Tanpa menghitung waktu, dijalaninya itu semua dengan kerrelaan hati.
Pada ayat lain, kepayahan ibu itu lebih dirinci lagi, yaitu sebagai berikut yang artinya:
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia Telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.
Hadirin dan hadirat yang Insya Allah dirahmati Allah !
- Melahirkan
Perjuangan kaum ibu berjuang antara hidup dan mati dalam melahirkan. Kaum ibu merelakan segalanya untuk keselamatan kelahiran anaknya, baik harta, maupun tenaga bahkan nyawa sekalipun demi keselamatan dan kesehatan anaknya.
Selain semua yang disebutkan di atas, dekapan dan kasih sayang ibu merupakan pendidikan utama yang mewarnai kepribadian anak.
Karena besarnya dan banyaknya jasa orang tua kepada manusia, khususnya ibu. Karena itu Allah mewajibkan kepada segenap manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama ibu.
Bentuk-bentuk perbuatan baik terhadap ibu bapak dijelaskan dalam al Qur’an surah Al Isra’ ayat 23 dan 24.
“Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil”.
Perbuatan baik terhadap ibu bapak menurut ayat di atas adalah:
- Tidak mengucapkan kata-kata yang akan menyakiti hatinya, seperti ucapan “AH”;
- Tidak membentaknya;
- Menyampaikan ucapan-ucapan yang mulia (enak didengar dan enak pula di hati);
- Merendahkan diri di hadapannya;
- Mendo’akannya
Sehubungan dengan jasa ibu yang luar biasa, Rasulullah telah melebihkan dari pada ayah dalam perbuatan baik anak-anaknya dalam sabdanya yang artinya:
“Telah datang seeorang laki-laki kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya siapakah yang lebih pantas mendapat persahabatan yang baik dari padaku? Nabi menjawab ibumu. Laki-laki itu bertanya kemudian siapa lagi?, “Nabi menjawab, ibumu”. Laki-laki itu bertanya. “Kemudian siapa lagi?”. Nabi menjawab, “ibumu”. Laki-laki itu bertanya “Kemudian siapa lagi” Nabi menjawab “Bapakmu” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut hadits di atas, perbandingan ibu dengan ayah dalam perbuatan baik anak-anaknya adalah 3 berbanding 1. Hal ini menunjukkan keistimewaan kaum ibu yang diberikan oleh Rasulullah SAW, bahkan dalam hadits lain, mengurus ibu lebih diutamakan dari pada mengikuti perang di jalan Allah.
Sebagai mana sabda Nabi SAW yang artinya: “Minta izin kepada Nabi seorang laki-laki untuk ikut berperang. Nabi bertanya masih mempunyai ibukah kamu? Laki-laki itu menjawab, masih. Lalu Nabi SAW bersabda. Jagalah Ibumu, karena surga itu ada di bawah kakinya. “ (HR. Ibnu Majah)
Kita orang Islam hendaknya sangat menghargai dan menghormati jasa ibu, yaitu agar dapat memelihara kesejahteraan lahir dan batinnya. Dengan mengenang jasa ibu, marilah kita melangkahkah lebih maju dengan meningkatkan kepedulian kepada sesama, terutama kepada kaum ibu yangpaling berjasa kepada kita. Tanpa mereka bagaimmana nasib kita. Untuk itu mari kita berdo’a untuk ibu bapak kita, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku. Sayangilah mereka seperti halnya merreka telah membesarkan aku dengan penuh kasih sayang”
Hadirin dan hadirat yang Insya Allah dirahmati Allah !
Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan, jika ada kata-kata yang salah saya minta maaf dan kepada Allah Swt. Saya mohon ampun. Wabillahit taufiq walhidayah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.