CIRI SUAMI YANG BAIK ADALAH YANG LEMAH-LEMBUT PADA ISTRI

suCIRI SUAMI YANG BAIK ADALAH YANG LEMAH-LEMBUT PADA ISTRI

  1. Kenapa lelaki kalau memakai peci lebih kelihatan cakep?.
  2. Adakah hadits yang menyatakan suami yang baik itu yang merendahkan suaranya ?.

                     Sebenarnya ganteng dan cantik itu relatif, tiap orang penilaiannya tak selalu sama, ini dipengaruhi oleh kebiasaan, tradisi, budaya ataupun faktor keturunan (gen) masing-masing. Sebelum tahun 1800 konon masih menganggap wanita dengan gigi yang hitam itu lebih menarik daripada yang bergigi putih. Mungkin bagi kita lelaki berpeci karena kelihatan cakep karena itu bagian dari muruah yang umumnya menunjukkan itu ciri lelaki yang sopan dan baik.

Pernyataan “Lelaki yang baik itu yang bicaranya lemah lembut terhadap isterinya” semakna dengan anjuran untuk berbuat baik dengan para istri. Berdasar riwayat hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Sesempurna-sempurnanya kaum mu’minin perihal keimanannya ialah yang terbaik budi pekertinya di antara mereka itu dan yang terbaik di antara kaum mu’minin itu ialah yang terbaik sifatnya terhadap kaum wanitanya”. (Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih).

Dan berdasar Firman allah :

وعاشروهن بالمعروف

Artinya: Dan bergaulah dengan mereka dg baik.(QS. An-Nisa’ : 19)

Sehingga kewajiban suami pada istrinya diantaranya adalah berkatalah yang baik kepada istri kalian, perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian kepada istri, berbuat baiklah sebagaimana engkau suka jika istri kalian bertingkah laku demikian.

 وقوله: { وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ } أي: طيِّبُوا أقوالكم لهن، وحَسّنُوا أفعالكم وهيئاتكم بحسب قدرتكم

(Lihat Kitab Tafsir Ibnu Katsir Juz 2 Halaman 242)

قَالَ علي بن أبي طالب :لَيْسَ الْجَـمَـالُ بِـأَثْوَابٍ تُزَيِّنُهَا – إِنَّ الْجَمَـالَ جَمَـالُ الْعَقْلِ وَالأَدَبِ

المرأة كالضلع ان ذهبت تقيمها كسرتها, وان تركتها استمتعت بها على عوج.(رواه الترمذي حسن-صحيح)

Sesungguhnya wanita itu seperti tulang iga (diciptakan keluar dari tulang rusuk kiri laki-laki yang paling bawah)bila kita berusaha meluruskan (dengan sikap keras) dia akan putus dan apabila kita biarkan atau meninggalkannya (tidak mendidiknya) dia akan bengkong selamanya. (H.R.Turmudzi)

Ini anjuran agar para suami mendidik/meluruskan istri dg kelembutan, merendahkan suara maksudnya tidak mendidik dengan membentak.

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا أَبُو قَزَعَةَ الْبَاهِلِىُّ عَنْ حَكِيمِ بْنِ مُعَاوِيَةَ الْقُشَيْرِىِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا حَقُّ زَوْجَةِ أَحَدِنَا عَلَيْهِ قَالَ « أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ – أَوِ اكْتَسَبْتَ – وَلاَ تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحْ وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ ».

Artinya : Telah menceritakan kepada kami musa bin ismail, telah menceritakan kepada kami hammad, telah mengabarkan kepada kami abu qaza’ah al-bahili, dari hakim bin mu’awiyah al-qusyairi, dari ayahnya, ia berkata, akubertanya kepada Rasulullah saw mengenai kewajiban suami pada istrinya, lalu Rasulullah saw bersabda : Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian atau engkau usahakan, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat) selain di rumah. (HR. Abu Daud No. 2144 Juz 2 Halaman 210).

Janganlah berkata pada istrinya dengan perkataan yang jelek, dan berkata semoga Allah mengutukmu dan lain sebagainya. Lihat Kitab Aunul Ma’bud Juz 6 Halaman 127 :

( ولا تقبح ) بتشديد الباء أي لا تقل لها قولا قبيحا ولا تشتمها ولا قبحك الله ونحوه

Wallohu a’lam.