APAKAH TUGAS MALAIKAT JIBRIL SETELAH NABI SAW WAFAT?

TUGAS MALAIKAT JIBRIL SETELAH RASULULLAH WAFAT

MAKAMNABIMUHAMMADSAW-1          Ada temen kita yang menanyakan tentang malaikat jibril As apakah masih tetap ada tugas yang lain dari Alloh Swt. Setelah Rosululloh wafat?

Karena tugas dari malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu kepada Rosululloh Saw. Tapi setelah Rosululloh wafat apa malaikat Jibril nganggur atau tugas yang lain?

Pertanyaanya memang muter muter dan intinya sama sebenarnya, tapi kita sangat menghargai karena ada yang peduli dengan ilmu pengetahuan.

 

Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua tulisan berikut ini :

Al-qodar ayat 4-5


تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَام


Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ar-Ruuh (Jibriil) dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan malam itu (penuh) kesejahteraan
tugas pokoknya menyampaikan wahyu kepada Nabi namun dikarenakan Nabi sudah wafat, tugasnya masih ada yaitu turun ketika malam lailatul qodar dan juga menjaga Al-qur’an inna nahnu nazzalna dzikro wa inna lahu lahafidzuun..

Nurud dzolam hal 6


الجلال الدين السيوطي وإنه يحضر موت من يموت على وضوء وما اشتهر من أنه لا ينزل الأرض بعد موت النبي صلى الله عليه وسلم لا أصل له إلا أن يقال لا ينزل بوحي ذكره القليوبي


Jalaluddin Asssuyuthi berkata: dan sesungguhnya Jibril menghadiri kematian orang yang mati dengan berwudhu. Adapun apa yang masyhur bahwa Jibril tidak turun lagi setelah wafatnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam itu tidak ada asalnya, kecuali yang dikehendaki bahwa Jibril tidak turun dengan wahyu. Demikian dituturkan oleh Imam Qalyubi.


Jibril AS didalam alqur’an disebut juga dengan nama, *Ruhul Amr (Ruh yang menerima segala perintah/urusan) *Ruhul Amin (Ruh yang terpercaya) *Ruhul Quds (Ruh yang suci) *Ruhul ‘Alim (Ruh yang mengajarkan) *Rasulun Karim (Utusan yang mulia) *An Namus

Imam al-Shuyuti dalam al-Hawi li
al-Fatawa menegaskan bahwa
malaikat Jibril masih tetap eksis
turun ke Bumi.

Dalam kitab itu,
beliau mencantumkan sebuah hadits yang riwayatkan oleh al-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti sa’ad, dia berkata:

“Wahai Rasulullah, bolehkah seseorang tidur dalam keadaan
junub? Nabi menjawab “Akutidak suka jika ia (orang yang junub) tidur sebelum mengambilwudlu’, aku khawatir ia lantasmati (dalam keadaan berhadats),sehingga tidak dihadiri oleh Malaikat Jibril.”