SALAH SATU BENTUK CINTA SEJATI (HAQIQOTUL MAHABBAH)

عَنْ أَبِي سَعِيْد رَضِيَ اللّهُ تَعَالى عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللّه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ

قَالَ; ((إِذَا رَأَيْتُم الجَنَازَةَ فَقُوْمُوْا فَمَنْ تَبِعَهَا فُلَايَقْعُدْحَتٰي تُوْضَعْ))

۔رواه البخاري ومسلم۔

Artinya ; Dari Abu Sa’id  ra, Rasulullah SAW Bersabda.

 “Jika engkau melihat Jenazah, maka berdirilah, barang siapa mengikutinya janganlah duduk sampai diletakan” (H.R Bukhari & Muslim)

Hadits ini tentang bagaimana sikap seseorang, apabila menyaksikan atau melihat jenazah, Dari Abu Sa’id Al Khudriy, Nama panjang beliau yaitu Abu Sa’id bin malik bin sanan al khazraj al khudriy. Beliau salah satu sahabat nabi Muhammad Saw, begitu juga ayah nya, bahkan ayah beliau terbunuh didalam perang yaitu dalam perang uhud. Sehingga beliau ditinggalkan oleh Ayah nya masih dalam keadaan anak anak, sehingga ketika beliau ingin bergabung ke medan perang uhud, ditolak oleh Nabi Muhammad Saw, karena umur nya yang masih kecil. Lihat,para sahabat Nabi Muhammad Saw sejak dari kecil sudah tertanam dalam jiwa mereka Mahabbaturrasul, kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw, sehingga dengan kecintaan mereka kepada Nabi Muhammmad Saw, mereka rela mengorbankan harta bahkan jiwa raga mereka, nyawa yang paling berharga siap mereka korbankan demi Nabi muhammad Saw.

Inilah yang dikatakan Haqiqatul Mahabbah, hakikat cinta, bukan hanya mengikuti orang yang kita cintai, bukan hanya taat kepada orang yang kita cintai, akan tetapi ada yang lebih berat dari itu, yang dimaksud disini adalah Haqiqatul Mahabbah, kalau hanya ketaatan itu Syarat mahabbah, kalo syarat tidak bisa tidak sah, jika suatu amalan yang tanpa menjalankan syarat nya, maka amalan kita tidak sah. Seperti contoh nya Syarat sholat, berarti sebelum melakukan sholat harus menjalani syarat syarat nya. demikian hal hal lain nya yang tidak luput dari syarat. bahkan dalam kehidupan dunia keseharian kita.

Syarat mahabbah itu tadi yang saya sampaikan, itu mudah , misalnya Nabi memakai siwak, kita tinggal mengikuti memakai siwak, atau Nabi memakai surban kita ikut memakai nya juga, atau hal lain nya, tergantung ikhlas atau tidak ikhlas nya. Namun jika sudah mencapai derajat Haqiqatul Mahabbah ini hanya diberikan kepada orang orang yang khusus, yaitu seperti yang terdapat dalam maulid yang kita baca, Habib umar bin hafidh menyatakan AINAL MUHIBBUN ,,?? Mana mereka yang mengaku pecinta Nabi Muhammad Saw,? Ini adalah sebuah pertanyaan dari seorang yang Muhib lin Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam. yang mana kecintaan beliau tidak kita ragukan. Siapa orang yang mengaku cinta,? yang dinyatakan benar cinta nya itu? Cinta yang tulus dan murni serta cinta yang sejati dan cinta yang hakiki”mereka mengorbankan jiwa dan raga, harta mereka untuk yang mereka cintai Nabi Muhammad Saw.

Secara ringkas nya, orang orang pecinta Nabi Muhammad Saw, Al habib Umar bin Hafidh langsung ingin mengangkat derajat kita bukan seperti awam nya orang, beliau menginginkan orang orang yang menghadiri seperti majelis Rasulullah saw maupun majelis majelis maulid Nabi Muhammad Saw, yang mengaku cinta, maka langsung pada puncak kecintaan mengorbankan jiwa raga serta harta. inilah yang dilakukan oleh para sahabat Nabi muhammad Saw . dan sahabat sahabat yang lain . Pernah suatu kali ada sahabat Nabi Muhammad Saw, yang masih kecil namun berbadan besar , dia meminta pada Nabi Muhammad Saw untuk ikut berperang. dan Nabi Muhammad Saw menerima nya,ada teman anak kecil itu yang seusia nya tahu bahwa ia dizinkin oleh Rasulullah Saw untuk ikut berperang maka, ia pun melakukan hal yang sama yaitu mau ikut juga dalam peperangan, namun Rasulullah Saw menolak nya dan menyuruhnya untuk kembali pulang. karena usia nya yang masih kecil,Lalu anak kecil itu mengadu pada ayah nya, dan meminta agar ayah nya menyampaikan pada Nabi Muhammad Saw, bahwa anak itu telah mendapat izin dari ayah nya. Maka sang ayah menyampaikan an meminta agar Rasulullah Saw memperbolehkan sang anak itu ikut berperang. Masih kecil namun sduah tumbuh kecintaan Pada Nabi Muhammad Saw. Namun Rasulullah Saw tetap menolak nya, maka sang anak tetap bersemangat nya dan meminta pada sang ayah untk menyampaikan, bahwa jika aku beradu kekuatan dengan anak itu ( anak kecil yang pertama) maka aku akan menang. maka kedua anak kecil itu diuji kemampuan kekuatan dan disaksikan oleh nabi Muhammad Saw, yang pada akhir nya kedua anak itu diterima oleh Nabi Muhammad Saw.

Bahkan terdapat pula anak anak kecil yang sengaja berdiri dengan jinjit kaki nya agar terlihat lebih tinggi lebih dewasa supaya bisa ikut atau terpilih bergabung dlam peperangan bersama Nabi Saw. Inilah mahabbah yang murni, yang betul betul mekar dalam hati para sahabat Nabi Saw. Kita lanjutkan pada kisah Abu Sa’id al khudri, maka ketika ayah nya meninggal dan beliau masih kecil sedang ayah nya tidak meninggalkan harta, maka ia termasuk Ahlus shufah, atau fuqaras shababah, yaitu sahabat yang fuqara, namun bukan seperti orang yang meminta minta.

Para ahlus shufah ini berkumpulnya di Masjid nya Rasulullah Saw, berkat mereka sering berkumpul di masjid Rasulullah Saw, mereka banyak menimba ilmu dan mendapat ilmu dari Rasulullah Saw, termasuk abu sa’id al khudri.dan perkumpulan atau keompok mereka ini dpimpin oleh Abu Hurairah, kurang lebih berjumlah tujuh puluh shahabat. Dan sering berlumpul dan menimba ilmu dari Nabi Muhammad Saw.

Pernah suatu kali terjadi,suatu hari Nabi Muhammad Saw mendapat hadiah susu,dantibalah saat nya untuk menikmati susu tersebut,dan Abu hurairah berfikiran bahwa setelah Nabi Saw maka Abu harirah yang mendapat giliran untuk meminum nya, karena ia merasa ada pemimpin para ahlus shufah. Maka susu yang hanya satu mangkok itu, Rasulullah Saw tidak meminum nya terlebih dahulu melainkan berikan kepada shahabat yang lain, dan shababat meminum nya sampai kenyang atas perintah Sang Nabi Saw, dan lagi abu hurairah berfikiran setelah orang itu mungkin Abu hurairah yang mendapat giliran,maka oleh Rasulullah Saw di berikan kepada shahabat yang lain lagi,padahal Rasulullah Saw juga tahu bahwa Abu Hurairah menginginkan itu, demikianlah candaan Nabi Muhammad Saw atas shabat nya. Akhir nya mangkok susu itu terus di minum oleh para shahabat secara bergiliran, Abu Hurairah sudah merasa putus asa,karena telah banyak yang meminum semangkok susu itu,dan tinggallah Rasulullah Saw dan Ab hurairah yang belum meminum nya, Rasulullah Saw memberikan susu itu pada Abu hurairah dan di minta untuk meminum nya, Namun abu hurairah menolak nya dan justru mempersilahkan Rasululah Saw meminumnya terlebih dahulu, dan Rasul Saw tetap memerintahkan Abu Hurairah untuk meminum nyainilah pemimmpin yang menjadi pelayan bukan dilayani, inilah Baginda Rasulullah Saw. yang beliau akhir nya meminum susu itu pada giliran yang terakhir setelah semua para shahabat meminum nya terlebih dahulu hingga kenyang. Para shahabat meyaksikan bahwa susu dlam mangkok itu tak kurang dan lebih dari semula, itulah salah satu mukjizat Nabi Muhammad Saw.

Kita lanjutkan. Beliau Abu Sa’id Al khudri ini banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah Saw, meninggal pada sekitar tahun 74 H.di hari jumat, umur beliau ketika wafat kurang lebih 94 tahun. Rasululllah Saw bersabdaJika melihat jenazah dalam kurung batang maka Nabi Muhammad Saw memerintahkan agar kita berdiri, salah satu sebab nya adalah bahwa suatu saat atau seakan akan kita juga dalam keranda juga ketika wafat, maka diperintahkan berdiri maik itu jenazah muslim atau nin muslim. walaupun ada ikhtilaf ulama dalam hal ini. dan inilah adab yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Pernah suatu kali terjadi, Rasulullah Saw sedang duduk berkumpul bersama shahabat , tiba tiba ada jenazah lewat dihadapan Rasulullah Saw, dan ketika itu Rasulullah Saw berdiri dan beliau meneteskan airmata, maka para shahabat berkata pada Rasulullah Saw. “Ya Rasulullah Saw sesungguh nya ini adalah jenazah orang Yahudi.” dan Rasulullah Saw menjawab bahwa sebenar nya Rasul Saw mengetahui bahwa jenazah itu adlah orang Yahudi. lalu shahabat bertanya kembali “lalu kenapa Engkau menangis untuk jenazah Yahudi itu Ya Rasulullah Saw??”. Kemudian di jawab oleh Rasulullah Saw, “satu nyawa terlepas dari genggaman ku (untuk diselamatkan atas siksa akherat) ” kata Rasulullah Saw.

Pernah juga terjadi anak Yahudi khadam atau pembantu di rumah Nabi Muhammad Saw, suatu hari sang anak tidak datang kerumah Rasulullah Saw, dan Rasulullah Saw menanyakan ternyata si anak dalam keadaan sakit di rumah nya. dan Rasulullah Saw datang menjenguk nya, ketika telah dijumpai anak itu dalam sakit nya Rasulullah Saw menyampaikan pada anak iti “ucapkanlah Laa Ilaaha Illallah maka engkau akan selamat”. sang anak mau mengucapkan belum berani karena sang ayah nya juga ada dihadapan nya, maka sang ayah mengatakan pada anak nyataati (ikuti perkataan) abal qasim ( Nabi muhammad Saw) wahai anakku”. langsung sang anak bersyahadat di hadapan Rasululah Saw. Mendengar dan melihat keadaan itu Nabi Saw bergembira nya dengan sangat luar biasa,sehingga beliau Saw keluar dari rumah itu dengan gembira seraya bersyukur dan berucap amdulillah… Alhamdulillah. “segala puji bagi Allah yang telah meyelamatkan anak itu dari api neraka”, Bahkan ada lagi terjadi, jenazah yang lewat depan Nabi Saw dan para shahabat membicarakan tentang keadaan jenazah tersebut dan Nabi Saw berkata WAJABAT. kemudian lewat lagi jenazah yang kedua dan shahabat juga membicarakan tentang jenazah dan Nabi Saw berkata lagi WAJABAT. datang lagi jenazah yag ketiga bahkan dalam riwayat lai ada empat jenazah dan Nabi juga berkata WAJABAT. Maka para shahabat bertanya kepada Rasulullah Saw tentang ucapan WAJABAT kepada Jenazah yang lewat, dan Rasul Saw menjawab, yang pertama lewat tadi adalah jenazah orang yang baik, sahabat menceritakan tentang kebaikan nya maka WAJABAT, Wajib bagi nya masuk surga. demikian juga atas jenazah yang kedua. sedang jenazah yang ketiga jamaah menceritakan tentang keburukan nya, maka Rasul Saw berkata WAJABAT, Wajib bagi nya masuk neraka. Dan ini pernah dilakukan oleh Sayyidina Umar bin khatab, diriwayatkan olehketika itu sayydina Umar sedang duduk lewatlah jenazah dihadapan beliau, dan beliau berkata WAJABAT sampai tiga kali. para shahabat yang lain bertanya tentang yang dilakukan oleh Sayyidina umar,dan beliau menjawab, “bahwa Rasulullah Saw pernah mengucapkan seperti yang aku ucapkan tadi dan aku pernah mengalami hal seperti ini bersama Rasulullah Saw.”

Karena Rasulullah Saw mengatakan, tidak ada seorang muslim yang meninggal dunia dan ada orang bersaksi atau empat orang bersaksi bahwa jenazah itu adalah Ahlil Kheir atau orang orang baik,maka WAJABAT LAHUL JANNAH, maka orang itu pantas untuk masuk surga. Karena Rasulullah Saw bersabda. “kalian adalah saksi hidup yang ada di muka Bumi”. Maka ketika ada jenazah dan menghadiri untuk mensholatkan kita dituntun oleh para ulama agar bersaksi bahwa janazah ini ahlul kheir atau orang baik. Empat orang yang bersaksi saja cukup sebenar nya, Dan Sayyidina Umar Pernah menanyakan pada Rasulullah Saw, bagaimana kalau hanya tiga orang yang bersaksi,Nabi berkata WAJABAT. Lalu bagaimana kalau hanya dua orang saja NABi Muhammad Saw berkata WAJABAT. Dan sayyidina umar tidak menanyakan lagi bagaimana kalau yang bersaksi hanya satu orang saja. Inilah adab yang diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad Saw barang siapa yang mengikuti mayyit atau jenazah, jangan duduk sampai kurung batang/keranda itu diletakkan, baik itu diletakkan mau sholat atau diletakkan diatas kuburan. Nanti pas mau sholat nya kepala nya di sebelah kanan imamshalat empat kali takbir. usahakan supaya shaf nya itu tiga shaf.karena ada haditS shahih, apabila ada yang melakukan sholat jenazah yang terdiri dari tiga shaf maka dikatakan  . maksud nya wajib dan pants bagi nya mendapatkan ampunan dari ALLAH SWT. kita juga diajarkan agar menceritakan kebaikan jenazah dan menutupi aib nya. dan sungguh aneh jika ada orang menyaksikan kerabat, keluarga, atau orang tua nya wafat dia masih mengumbar tawa nya”seakan akan kematian tertulis bukan untuk dia”. Itulah penting nya kita belajar, mengaji,mengkaji sehingga kita bisa tahu ilmu ilmu yang diajarkan oleh baginda Rasulullah saw melalui lisan nya para ulama kita, kita niatkan, kita amalkan, kita praktekkan  ilmu yang tanpa diamalkan bagai pohon yang rindang namun tak berbuah. mudah mudahan menjadi keberkahan