YANG DI MAKSUD TENTANG IKHLAS DAN YAQIN

MUHAApa itu Yaqin?

Yaqin mempunyai tiga tingkatan :

1. Ilmu al yaqin

Adalah keyakinan akan keberadaan Allah swt berdasar ilmu pengetahuan tentang sebab akibat atau melalui hukum kausalita, seperti keyakinan dari para ahli ilmu kalam.

Misalnya apa saja yang ada di alam semesta ini adalah sebagai akibat dari sebab yang telah ada sebelumnya. Sedangkan sebab yang telah ada sebelumnya yang juga merupakan akibat dari sebab yang sebelumnya lagi, sehingga sampai pada satu sebab yang tidak diakibatkan oleh sesuatu sebab, yang disebabkan penyebab pertama atau causa prima. Dan itulah Tuhan.

2. Ainu al yaqin

Keyakinan yang dialami oleh orang yang telah melewati tahap pertama, yaitu ilmu al yaqin, sehingga setiap kali dia melihat sesuatu kejadian, tanpa melalui proses sebab akibat lagi dia langsung meyakini akan wujud Allah

Sebagaimana ucapan Sayyidina Abu Bakar As Siddiq ra.:

مَا رَأَيْتُ شَيْئًا إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ فِيْهِ

“Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali aku melihat Allah pada sesuatu tersebut”

Ucapan Sayyidina Umar bin Khattab ra.:

مَا رَأَيْتُ شَيْئً إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ قَبْلَهُ

“Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali aku melihat Allah sebelumnya”

Ucapan Sayyidina Ustman bin Affan ra.:

مَا رَأَيْتُ شَيْئًا إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ بَعْدَهُ .

“Tiadalah aku melihat sesuatu, keculai aku melihat Allah sesudahnya”.

Ucapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra.:

مَا رَأَيْتُ شَيْئًا إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ مَعَهُ

“Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali aku melihat Allah beserta sesuatu tersebut”.

3. Haqqul yaqin

Adalah keyakinan yang dimiliki oleh orang yang telah menyadari bahwa alam semesta ini pada hakekatnya adalah bayangan dari Penciptanya, sehingga dia dapat merasakan wujud yang sejati itu hanyalah Allah, sedangkan lainnya hanyalah bukti dari wujud yang sejati tersebut, yaitu Allah swt.

Apa Itu Ikhlas?

Maka jawabannya adalah

MELAKUKAN PERBUATAN HANYA KARENA ALLAH SAJA.

Dan ikhlas ini ada tiga tingkatan :

– Pertama, ikhlas tingkat tinggi, ialah melakukan perbuatan hanya karena Allah sebagai bentuk dari mengikuti perintahNya dan memberikan hak sesembahanNya.

– Kedua, ikhlas tingkat tengah, ialah melakukan perbuatan demi untuk meraih pahala akhirat, seperti mengharap surga dan takut akan neraka Allah.

– Ketiga, ikhlas tingkat bawah, ialah melakukan perbuatan untuk meraih kemuliaan di dunia dan agar selamat dari pancabaya dunia. Dan selain daripada itu namanya riya`.

Sedangkan mengenai ciri- ciri ikhlas, seperti yang dituturkan oleh Imam Ghazali, adalah (keadaan) ide atau pikiran yang gemar dan senang untuk melakukan perbuatan dalam keadaan sepi sebagaimana kegemaran yang ada dalam keadaan ramai dan hadirnya orang lain tidak menjadi sebab timbulnya ide atau pikiran tersebut.

ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ – ﺍﻟﺒﻜﺮﻱ ﺍﻟﺪﻣﻴﺎﻃﻲ – ﺝ ١ – ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ :١٥٢ – ١٥١

ﻭﺍﻻﺧﻼﺹ ﻛﻤﺎ ﻭﺭﺩ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﺒﺮ: ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ. ﻭﺍﻟﻜﺎﻣﻞ ﻣﻨﻪ ﺇﻓﺮﺍﺩ ﺍﻟﺤﻖ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ ﺑﺎﻟﻘﺼﺪ. ﻭﻣﺮﺍﺗﺒﻪ ﺛﻼﺙ: ﻋﻠﻴﺎ ، ﻭﻫﻲ ﺃﻥ ﻳﻌﻤﻞ ﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﺍﻣﺘﺜﺎﻻ ﻻﻣﺮﻩ ﻭﻗﻴﺎﻣﺎ ﺑﺤﻖ ﻋﺒﻮﺩﻳﺘﻪ. ﻭﻭﺳﻄﻰ، ﻭﻫﻲ ﺃﻥ ﻳﻌﻤﻞ ﻟﺜﻮﺍﺏ ﺍﻵﺧﺮﺓ. ﻭﺩﻧﻴﺎ، ﻭﻫﻲ ﺃﻥ ﻳﻌﻤﻞ ﻟﻼﻛﺮﺍﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻟﺴﻼﻣﺔ ﻣﻦ ﺁﻓﺎﺗﻬﺎ. ﻭﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﺫﻟﻚ ﺭﻳﺎﺀ ﻭﺇﻥ ﺗﻔﺎﻭﺗﺖ ﺃﻓﺮﺍﺩﻩ.

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺯﻳﻦ ﺍﻟﺪﻳﻦ – ﺟﺪ ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ – ﻓﻲ ﻫﺪﺍﻳﺔ ﺍﻷﺫﻛﻴﺎﺀ: ﺃﺧﻠﺺ ﻭﺫﺍ ﺃﻥ ﻻ ﺗﺮﻳﺪ ﺑﻄﺎﻋﺔ * * ﺇﻻ ﺍﻟﺘﻘﺮﺏ ﻣﻦ ﺇﻟﻬﻚ ﺫﻱ ﺍﻟﻜﻸ. ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ: ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺍﻻﺧﻼﺹ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﺨﺎﻃﺮ ﻳﺄﻟﻒ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻠﻮﺓ ﻛﻤﺎ ﻳﺄﻟﻔﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻼ، ﻭﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺣﻀﻮﺭ ﺍﻟﻐﻴﺮ ﻫﻮ ﺍﻟﺴﺒﺐ ﻓﻲ ﺣﻀﻮﺭ ﺍﻟﺨﺎﻃﺮ، ﻛﻤﺎ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺣﻀﻮﺭ ﺍﻟﺒﻬﻴﻤﺔ ﺳﺒﺒﺎ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ. ﻓﻤﺎ ﺩﺍﻡ ﻳﻔﺮﻕ ﻓﻲ ﺃﺣﻮﺍﻟﻪ ﺑﻴﻦ ﻣﺸﺎﻫﺪﺓ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﻭﻣﺸﺎﻫﺪﺓ ﺑﻬﻴﻤﺔ ﻓﻬﻮ ﺧﺎﺭﺝ ﻋﻦ ﺻﻔﻮﺓ ﺍﻻﺧﻼﺹ، ﻣﺪﻧﺲ ﺍﻟﺒﺎﻃﻦ ﺑﺎﻟﺸﺮﻙ ﺍﻟﺨﻔﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﻳﺎﺀ، ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﺮﻙ ﺃﺧﻔﻰ ﻓﻲ ﻗﻠﺐ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﻣﻦ ﺩﺑﻴﺐ ﺍﻟﻨﻤﻠﺔ ﺍﻟﺴﻮﺩﺍﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺍﻟﻈﻠﻤﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺨﺮﺓ ﺍﻟﺼﻤﺎﺀ.

ﻭﻗﺪ ﻭﺭﺩ ﻓﻲ ﺍﻻﺧﻼﺹ ﺁﻳﺎﺕ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﻭﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺷﻬﻴﺮﺓ، ﻓﻤﻦ ﺍﻵﻳﺎﺕ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ﻭﻣﺎ ﺃﻣﺮﻭﺍ ﺇﻻ ﻟﻴﻌﺒﺪﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺨﻠﺼﻴﻦ ﻟﻪ ﺍﻟﺪﻳﻦ. ﻭﻣﻦ ﺍﻷﺣﺎﺩﻳﺚ ﻣﺎ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺪﺍﺭﻗﻄﻨﻲ: ﺃﺧﻠﺼﻮﺍ ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ ﻟﻠﻪ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻘﺒﻞ ﺇﻻ ﻣﺎ ﺧﻠﺺ ﻟﻪ. ﻭﺍﺑﻦ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ: ﻃﻮﺑﻰ ﻟﻠﻤﺨﻠﺼﻴﻦ، ﺃﻭﻟﺌﻚ ﻣﺼﺎﺑﻴﺢ ﺍﻟﻬﺪﻯ، ﺗﻨﺠﻠﻲ ﻋﻨﻬﻢ ﻛﻞ ﻓﺘﻨﺔ ﻇﻠﻤﺎﺀ. ﺭﺯﻗﻨﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻻﺧﻼﺹ ﻭﺍﻟﻨﺠﺎﺓ ﺣﻴﻦ ﻻ ﻣﻨﺎﺹ، ﻭﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻩ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ، ﺑﺠﺎﻩ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﺃﺟﻤﻌﻴﻦ . ﺁﻣﻴﻦ