Download Surat Maryam Mp3
QS.19 Maryam (ibu Nabi Isa AS)
.
[1:1] Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
kaaf-haa-yaa-‘ayn-shaad
[19:1] Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad897.
dzikru rahmati rabbika ‘abdahu zakariyyaa
[19:2] (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,
idz naadaa rabbahu nidaa-an khafiyyaan
[19:3] yaitu tatkala ia berdo’a kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
qaala rabbi innii wahana al’azhmu minnii waisyta’ala alrra/su syayban walam akun bidu’aa-ika rabbi syaqiyyaan
[19:4] Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku.
wa-innii khiftu almawaaliya min waraa-ii wakaanati imra-atii ‘aaqiran fahab lii min ladunka waliyyaan
[19:5] Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku898 sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,
yaritsunii wayaritsu min aali ya’quuba waij’alhu rabbi radhiyyaan
[19:6] yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai”.
yaa zakariyyaa innaa nubasysyiruka bighulaamin ismuhu yahyaa lam naj’al lahu min qablu samiyyaan
[19:7] Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
qaala rabbi annaa yakuunu lii ghulaamun wakaanati imra-atii ‘aaqiran waqad balaghtu mina alkibari ‘itiyyaan
[19:8] Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”.
qaala kadzaalika qaala rabbuka huwa ‘alayya hayyinun waqad khalaqtuka min qablu walam taku syay-aan
[19:9] Tuhan berfirman: “Demikianlah”. Tuhan berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”.
qaala rabbi ij’al lii aayatan qaala aayatuka allaa tukallima alnnaasa tsalaatsa layaalin sawiyyaan
[19:10] Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman: “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat”.
fakharaja ‘alaa qawmihi mina almihraabi fa-awhaa ilayhim an sabbihuu bukratan wa’asyiyyaan
[19:11] Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.
yaa yahyaa khudzi alkitaaba biquwwatin waaataynaahu alhukma shabiyyaan
[19:12] Hai Yahya, ambillah899 Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah900 selagi ia masih kanak-kanak,
wahanaanan min ladunnaa wazakaatan wakaana taqiyyaan
[19:13] dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,
wabarran biwaalidayhi walam yakun jabbaaran ‘ashiyyaan
[19:14] dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
wasalaamun ‘alayhi yawma wulida wayawma yamuutu wayawma yub’atsu hayyaan
[19:15] Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.
waudzkur fii alkitaabi maryama idzi intabadzat min ahlihaa makaanan syarqiyyaan
[19:16] Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
faittakhadzat min duunihim hijaaban fa-arsalnaa ilayhaa ruuhanaa fatamatstsala lahaaaan basyaran sawiyy
[19:17] maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami901 kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
qaalat innii a’uudzu bialrrahmaani minka in kunta taqiyyaan
[19:18] Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”.
qaala innamaa anaa rasuulu rabbiki li-ahaba laki ghulaaman zakiyyaan
[19:19] Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.
qaalat annaa yakuunu lii ghulaamun walam yamsasnii basyarun walam aku baghiyyaan
[19:20] Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!”
qaala kadzaaliki qaala rabbuki huwa ‘alayya hayyinun walinaj’alahu aayatan lilnnaasi warahmatan minnaa wakaana amran maqdhiyyaan
[19:21] Jibril berkata: “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”.
fahamalat-hu faintabadzat bihi makaanan qashiyyaan
[19:22] Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
fa-ajaa-ahaa almakhaadu ilaa jidz‘i alnnakhlati qaalat yaa laytanii mittu qabla haadzaaaan wakuntu nasyan mansiyy
[19:23] Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”.
fanaadaahaa min tahtihaa allaa tahzanii qad ja’ala rabbuki tahtaki sariyyaan
[19:24] Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
wahuzzii ilayki bijidz‘i alnnakhlati tusaaqith ‘alayki ruthaban janiyyaan
[19:25] Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,
fakulii waisyrabii waqarrii ‘aynan fa-immaa tarayinna mina albasyari ahadan faquulii innii nadzartu lilrrahmaani shawman falan ukallima alyawma insiyyaan
[19:26] maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”.
fa-atat bihi qawmahaa tahmiluhu qaaluu yaa maryamu laqad ji/ti syay-an fariyyaan
[19:27] Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.
yaa ukhta haaruuna maa kaana abuuki imra-a saw-in wamaa kaanat ummuki baghiyyaan
[19:28] Hai saudara perempuan Harun902, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”,
fa-asyaarat ilayhi qaaluu kayfa nukallimu man kaana fii almahdi shabiyyaan
[19:29] maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?”
qaala innii ‘abdu allaahi aataaniya alkitaaba waja’alanii nabiyyaan
[19:30] Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
waja’alanii mubaarakan aynamaa kuntu wa-awshaanii bialshshalaati waalzzakaati maa dumtu hayyaan
[19:31] dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
wabarran biwaalidatii walam yaj’alnii jabbaaran syaqiyyaan
[19:32] dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
waalssalaamu ‘alayya yawma wulidtu wayawma amuutu wayawma ub’atsu hayyaan
[19:33] Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.
dzaalika ‘iisaa ibnu maryama qawla alhaqqi alladzii fiihi yamtaruuna
[19:34] Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
maa kaana lillaahi an yattakhidza min waladin subhaanahu idzaa qadaa amran fa-innamaau yaquulu lahu kun fayakuun
[19:35] Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.
wa-inna allaaha rabbii warabbukum fau‘buduuhu haadzaa shiraathun mustaqiimun
[19:36] Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.
faikhtalafa al-ahzaabu min baynihim fawaylun lilladziina kafaruu min masyhadi yawmin ‘azhiimin
[19:37] Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka903. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar.
asmi’ bihim wa-abshir yawma ya/tuunanaa laakini alzhzhaalimuuna alyawma fii dhalaalin mubiinin
[19:38] Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.
wa-andzirhum yawma alhasrati idz qudhiya al-amru wahum fii ghaflatin wahum laaa yu/minuun
[19:39] Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.
innaa nahnu naritsu al-ardha waman ‘alayhaa wa-ilaynaa yurja’uuna
[19:40] Sesungguhnya Kami mewarisi bumi904 dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan.
waudzkur fii alkitaabi ibraahiima innahu kaana shiddiiqan nabiyyaan
[19:41] Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quraan) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan905 lagi seorang Nabi.
idz qaala li-abiihi yaa abati lima ta’budu maa laa yasma’u walaa yubshiru walaa yughnii ‘anka syay-aan
[19:42] Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?
yaa abati innii qad jaa-anii mina al’ilmi maa lam ya/tika faittabi’nii ahdika shiraathan sawiyyaan
[19:43] Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.
yaa abati laa ta’budi alsysyaythaana inna alsysyaythaana kaana lilrrahmaani ‘ashiyyaan
[19:44] Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
yaa abati innii akhaafu an yamassaka ‘adzaabun mina alrrahmaani fatakuuna lilsysyyathaani waliyyaan
[19:45] Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan”.
qaala araaghibun anta ‘an aalihatii yaa ibraahiimu la-in lam tantahi la-arjumannaka wauhjurnii maliyyaan
[19:46] Berkata bapaknya: “Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama”.
qaala salaamun ‘alayka sa-astaghfiru laka rabbii innahu kaana bii hafiyyaan
[19:47] Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
wa-a’tazilukum wamaa tad’uuna min duuni allaahi wa-ad’uu rabbii ‘asaa allaa akuuna bidu’aa-i rabbii syaqiyyaan
[19:48] Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo’a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo’a kepada Tuhanku”.
falammaa i’tazalahum wamaa ya’buduuna min duuni allaahi wahabnaa lahu ishaaqa waya’quuba wakullan ja’alnaa nabiyyaan
[19:49] Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya’qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.
wawahabnaa lahum min rahmatinaa waja’alnaa lahum lisaana shidqin ‘aliyyaan
[19:50] Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi.
waudzkur fii alkitaabi muusaa innahu kaana mukhlashan wakaana rasuulan nabiyyaan
[19:51] Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al Kitab (Al Quraan) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi.
wanaadaynaahu min jaanibi alththhuuri al-aymani waqarrabnaahu najiyyaan
[19:52] Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami).
wawahabnaa lahu min rahmatinaa akhaahu haaruuna nabiyyaan
[19:53] Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi.
waudzkur fii alkitaabi ismaa‘iila innahu kaana shaadiqa alwa’di wakaana rasuulan nabiyyaan
[19:54] Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quraan. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.
wakaana ya/muru ahlahu bialshshalaati waalzzakaati wakaana ‘inda rabbihi mardhiyyaan
[19:55] Dan ia menyuruh ahlinya906 untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.
waudzkur fii alkitaabi idriisa innahu kaana shiddiiqan nabiyyaan
[19:56] Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quraan. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi.
warafa’naahu makaanan ‘aliyyaan
[19:57] Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.
ulaa-ika alladziina an’ama allaahu ‘alayhim mina alnnabiyyiina min dzurriyyati aadama wamimman hamalnaa ma’a nuuhin wamin dzurriyyati ibraahiima wa-israa-iila wamimman hadaynaa waijtabaynaa idzaa tutlaa ‘alayhim aayaatu alrrahmaani kharruu sujjadan wabukiyyaan
[19:58] Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi ni’mat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.
fakhalafa min ba’dihim khalfun adaa‘uu alshshalaata waittaba’uu alsysyahawaati fasawfa yalqawna ghayyaan
[19:59] Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,
illaa man taaba waaamana wa’amila shaalihan faulaa-ika yadkhuluuna aljannata walaazhlamuuna syay-aan
[19:60] kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,
jannaati ‘adnin allatii wa’ada alrrahmaanu ‘ibaadahu bialghaybi innahu kaana wa’duhu ma/tiyyaan
[19:61] yaitu syurga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (syurga itu) tidak nampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati.
laa yasma’uuna fiihaa laghwan illaa salaaman walahum rizquhum fiihaa bukratan wa’asyiyyaan
[19:62] Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam syurga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezkinya di syurga itu tiap-tiap pagi dan petang.
tilka aljannatu allatii nuuritsu min ‘ibaadinaa man kaana taqiyyaan
[19:63] Itulah syurga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa.
wamaa natanazzalu illaa bi-amri rabbika lahu maa bayna aydiinaa wamaa khalfanaa wamaadzaalika wamaa kaana rabbuka nasiyyaan bayna
[19:64] Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.
rabbu alssamaawaati waal-ardhi wamaa baynahumaa fau‘budhu waisthabir li’ibaadatihi hal ta’lamu lahu samiyyaan
[19:65] Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?
wayaquulu al-insaanu a-idzaa maa mittu lasawfa ukhraju hayyaan
[19:66] Dan berkata manusia: “Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?”
awa laa yadzkuru al-insaanu annaa khalaqnaahu min qablu walam yaku syay-aan
[19:67] Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali?
fawarabbika lanahsyurannahum waalsysyayaathiina tsumma lanuhdirannahum hawla jahannama jitsiyyaan
[19:68] Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahannam dengan berlutut.
tsumma lananzi’anna min kulli syii’atin ayyuhum asyaddu ‘alaa alrrahmaani ‘itiyyaan
[19:69] Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
tsumma lanahnu a’lamu bialladziina hum awlaa bihaa shiliyyaan
[19:70] Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka.
wa-in minkum illaa waariduhaa kaana ‘alaa rabbika hatman maqdhiyyaan
[19:71] Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
tsumma nunajjii alladziina ittaqaw wanadzaru alzhzhaalimiina fiihaa jitsiyyaan
[19:72] Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.
wa-idzaa tutlaa ‘alayhim aayaatunaa bayyinaatin qaala alladziina kafaruu lilladziina aamanuu ayyu alfariiqayni khayrun maqaaman wa-ahsanu nadiyyaan
[19:73] Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: “Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mu’min) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan(nya)?”
wakam ahlaknaa qablahum min qarnin hum ahsanu atsaatsan wari/yaan
[19:74] Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka907, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata.
qul man kaana fii aldhdhalaalati falyamdud lahu alrrahmaanu maddan hattaa idzaa ra-aw maaaa al’adzaaba wa-immaa alssaa‘ata fasaya’lamuuna man huwa syarrun makaanan wa-adh‘afu jundaan yuu’aduuna imm
[19:75] Katakanlah: “Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya908; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya”.
wayaziidu allaahu alladziina ihtadaw hudan waalbaaqiyaatu alshshaalihaatu khayrun ‘inda rabbika tsawaaban wakhayrun maraddaan
[19:76] Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.
afara-ayta alladzii kafara bi-aayaatinaa waqaala lauutayanna maalan wawaladaan
[19:77] Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan: “Pasti aku akan diberi harta dan anak”.
aththhala’a alghayba ami ittakhadza ‘inda alrrahmaani ‘ahdaan
[19:78] Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?,
kallaa sanaktubu maa yaquulu wanamuddu lahu mina al’adzaabi maddaan
[19:79] sekali-kali tidak, Kami akan menulis apa yang ia katakan, dan benar-benar Kami akan memperpanjang azab untuknya,
wanaritsuhu maa yaquulu waya/tiinaa fardaan
[19:80] dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu909, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri.
waittakhadzuu min duuni allaahi aalihatan liyakuunuu lahum ‘izzaan
[19:81] Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka,
kallaa sayakfuruuna bi’ibaadatihim wayakuunuuna ‘alayhim dhiddaan
[19:82] sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka.
alam tara annaa arsalnaa alsysyayaathiina ‘alaa alkaafiriina tauzzuhum azzaan
[19:83] Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma’siat dengan sungguh-sungguh?,
falaa ta’jal ‘alayhim innamaa na’uddu lahum ‘addaan
[19:84] maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti.
yawma nahsyuru almuttaqiina ilaa alrrahmaani wafdaan
[19:85] (Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat,
wanasuuqu almujrimiina ilaa jahannama wirdaan
[19:86] dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.
laa yamlikuuna alsysyafaa‘ata illaa mani ittakhadza ‘inda alrrahmaani ‘ahdaan
[19:87] Mereka tidak berhak mendapat syafa’at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah910.
waqaaluu ittakhadza alrrahmaanu waladaan
[19:88] Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak”.
laqad ji/tum syay-an iddaan
[19:89] Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,
takaadu alssamaawaatu yatafaththharna minhu watansyaqqu al-ardhu watakhirru aljibaalu haddaan
[19:90] hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh,
an da’aw lilrrahmaani waladaan
[19:91] karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak.
wamaa yanbaghii lilrrahmaani an yattakhidza waladaan
[19:92] Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.
in kullu man fii alssamaawaati waal-ardhi illaa aatii alrrahmaani ‘abdaan
[19:93] Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.
laqad ahsaahum wa’addahum ‘addaan
[19:94] Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.
wakulluhum aatiihi yawma alqiyaamati fardaan
[19:95] Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.
inna alladziina aamanuu wa’amiluu alshshaalihaati sayaj’alu lahumu alrrahmaanu wuddaan
[19:96] Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah911 akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.
fa-innamaa yassarnaahu bilisaanika litubasysyira bihi almuttaqiina watundzira bihi qawman luddaan
[19:97] Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quraan itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Quraan itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.
wakam ahlaknaa qablahum min qarnin hal tuhissu minhum min ahadin aw tasma’u lahum rikzaan
.
Download Bacaan indah QS.19 Maryam Mp3 Disini :