RESEP MENUNDUKAN KESOMBONGAN DARI DOKTER SPESIALIS AL GHOZALI ROHIMAHULLOH
DI CERITAKAN DI DALAM IHYA ULUMADDIN
Seorang warga desa Busthom yang terkenal senantiasa menghadiri majlisnya IMAM ABU YAZID AL BUSTHOMI Rohimahulloh, pada suatu hari ia bertanya kepada Imam Abu Yazid,
“Ya Aba Yazid, Tiga puluh tahun aku berpuasa di siang hari dan sholat sunnah sepanjang malam, tetapi mengapa aku tidak bisa merasakan kenikmatan ilmu yang engkau jelaskan?”
Imam Abu Yazid menjawab :”Andaikata engkau berpuasa dan sholat malam selama tiga ratus tahun, Maka sedikitpun tidak akan kau kecap nikmatnya ilmu ini”.
“Mengapa?” tanya orang itu.
“Sebab engkau terhijab oleh dirimu sendiri”, jawab Imam Abu Yazid
“Apakah ada obat yang bisa menyembuhkan penyakitku ini?”.tanyanya lagi
“Ya,Ada”. Jawab beliau tegas.
“Coba engkau jelaskan kepadaku obat itu ,sehingga aku dapat mengamalkanya”,dia berujar
“Engkau tidak akan mau mengamalkanya”. Kata Abu Yazid
“Terangkan saja kepadaku,aku akan mengamalkanya”. Desaknya
“Sekarang ini juga pergilah ke tukang cukur, cukurlah rambutmu kepalamu dan jenggotmu,kemudian lepaskan pakaianmu. Kenakanlah sarung dan pakaian usang. Setelah itu gantungkanlah di lehermu keranjang yang penuh dengan kacang kenari, kemudian kumpulkan anak anak kecil di sekelilingmu. Katakan kepada anak anak itu, “Barang siapa menampar wajahku sekali akan ku beri satu biji kacang kenari”. Dan dalam keadaan seperti itu,pergilah kepasar dan berkelilinglah di dalamnya, datangilah semua orang yang mengenalmu”. Abu Yazid menjelaskan.
“Subhanalloh…(maha suci Alloh), Engkau suruh suruh aku berbuat demikian?”. Ucap lelaki itu.
Abu Yazid menegur :” Ucapanmu “subhanalloh” tadi merupakan salah satu bentuk syirik yang kau lakukan”.
“Bagaimana bisa, coba engkau jelaskan”. Dia berujar dengan keheranan.
“Sebab, Kalimat itu kau ucapkan untuk memuliakan dan menyucikan dirimu,kau menganggap dirimu tidak pantas di perlakukan seperti itu, kau tidak mensucikan Alloh Swt”. Jelas Imam Abu Uazid.
“Aku tidak mampu melaksanakan saranmu ini, tunjukan kepadaku cara lainya”. Pinta lelaki itu.
“Mulai dulu dengan itu,baru nanti ku ajari cara lainya”. Jawab Imam
“Aku tak mampu”. Si lelaki berujar.
“Bukankah sudah ku katakan kepadamu bahwa engkau tak akan mau melaksanakan saranku”. Jawab beliau dengan tegas.
Nasihat yang di sampaikan oleh Imam Abu Yazid ke Orang laki laki itu merupakan obat mujarab bagi orang yang hatinya di kuasai perasaan ingin di puji orang lain dan berbangga diri. Sekedar melakukan sholat maupun puasa sunnah tidak cukup untuk membuatnya sadar, Bahkan ibadah tersebut membuatnya menjadi semakin sombong dan suka pamer.
Orang semacam ini harus di biasakan bergaul dengan orang orang miskin dan lemah, sehingga kebanggaan dan rasa ingin pamernya itu,lambat laun akan sirna,selama jiwa di kuasai keinginan semacam ini, maka dia tidak akan pernah merasakan manisnya ilmu dan ibadah.