CINTA KASIH BERDASARKAN SUBYEK DAN OBYEKNYA
CINTA KASIH BERDASARKAN SUBYEK DAN OBYEKNYA
Allah adalah Nuur ( lihat QS Nur ayat 35).Sang pemberi cahaya ( kehidupan ).Dia Maha Besar,Maha Adil,dan Maha Sejahtera.Maka barang siapa yang mencintai kepada cahaya (petunjuk) dan kebenaran,keadilan dan kebaikan serta keselamatan dan kesejahteraan,berarti ia mencintai Allah,karena Dia adalah Maha Cinta.
Puncak cinta manusia yang bening, jernih dan paling suci adalah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. ( lihat pada bab ”Cinta kasih dalam pandangan sufisme” )
Ibnul Qoyyim jauziyah dalam kitab Madarijus sholihin juz I halaman 99 mengatakan :
” Pokok ibadah adalah cinta kepada Allah,bahkan mengkhususkan cinta hanya kepada-Nya,tidak mencintai yang lain bersamanya.Iamencintai sesuatu hanya karena Allah dan jalan Allah”.
Dan sabda Rasululloh SAW :
“Hakikat seorang Muslim adalah, mencintai Allah dan Rasul-nya, sesamanya, serta tetangganya, melebihi atau sebagaimana ia cinta kepada dirinya sendiri” (HR. Imam Bukhari).
Allah juga mengancam orang-orang yang menyibukkan diri mencintai sesuatu, daripada mencintai Allah dan Rasul-Nya.
قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ [التوبة/24]
Katakanlah :”Jika ayah-ayahmu,anak-anakmu,saudara-saudaramu laki-laki,isteri-isterimu dankeluargamu,kekayaan yang kamu peroleh,perdagangan yang kamu khawatirkan tidak laku,tempat tinggal yang kamu sukai itu semua lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasulnya dan jihad di jalan-Nya,maka tunggulah sampai Allah datang dengan perintah-Nya (adzabNya )”.( QS At Taubah 24 )
Cinta yang ikhlas kepada Allah akan mendorong seseorang untuk mencintai sesama makhluk.Sebab semua yang wujud disekelilingnya adalah manifestasi-Nya yang membangkitkan kerinduan spiritualnya dan cintaNYA kepada Allah.
B. CINTA KEPADA RASULULLAH SAW
Cinta kepada Rasulullah dalam islam menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah,karena Beliau adalah uswatun hasanah yang sempurna bagi seluruh umat manusia baik dalam akhlak,moral maupun sifat luhur lainnya.
Beliaulah yang telah memperjuangkan nilai-nilai luhur sehingga aqidah yang murni dapat eksis diatas bumi.dan telah membimbing makhluk menuju sang kholik.
Seperti firman Allah
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ [القلم/4]
Artinya : ”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS Al Qalam 4 )
Cinta kepada Rasulullah diwujudkan dengan selalu mengikuti ajaran- ajaranya dan menjadikannya sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari.Karena Beliau adalah junjungan,kekasih,dan penolong kita.Dan Beliau adalah manusia pilihan yang diutus kepada semua umat manusia sebagai rahmat buat mereka.
C. CINTA KASIH ORANG TUA
Anak adalah buah dari cinta kasih dari suami istri dalam sebuah rumah tangga. Status suami dan istri adalah rahmat Allah, yang mulia dan penuh makna sebagai wujud dari rasa kasih sayang,perasaan ketertarikan,serta keterikatan bathin dan hati antara satu dengan yang lainnya.
Sehingga ikatan yang kuat antara ayah ibu sebagai orang tua dengan anak-anaknya merupakan bentuk hubungan antar manusia yang paling teguh dan mulia,sebagai upaya menjaga kelangsungan hidup dan memantapkan eksistensi manusia.
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ (20) وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (21) [الروم/20، 21[
”Dan diantara tanda-tanda kekuasaanya adalah menciptakan untukmu isteri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya diantaramu rasa kasih sayang”.( QS Ar-Rum 21 )
Sebagian mufassir berpendapat bahwa mawaddah ( cinta ) dan rahmat adalah anak yang memperkuat hubungan antara suami istri sehingga lebih damai dan tentram.
Ikatan keluarga dalam islam merupakan permulaan kelompok sosial.dimana didalamnya tumbuh cinta kasih yang takkan pernah padam. Dan untuk itulah allah bukannya mewajibkan untuk menjaga kepentingan anak, tetapi seorang anak diperintahkan untuk menjaga kepentingan orang tua.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ [لقمان/14[
Artinya :
“Dan kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keaadaan payah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu”.( QS Lukman 14 )
Karena itulah cinta kasih anak dan kedua orang tua adalah sifat yang ditanamkan Allah kepada keduanya. Dan mempunyai makna bahwa hubungan famili dan perasaan kasih sayang adalah amat mulia dalam kehidupan seorang manusia diatas dunia.
D. CINTA DIRI
Al quran mengungkapkan tentang cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri dalam bentuk kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya sendiri, dan menghindari darh perkara yang membahayakan keselamatan dirinya.Firman Allah :
وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ [الأعراف/188]
Artinya :
”Dan sekiranya aku mengetahui yang ghoib, tentunya aku akan memperbanyak kebaikan bagi diriku sendiri dan aku tidak akan ditimpa suatu kemudharatan..”.( QS Al A’raf 188 )
Diantara gejalanya lagi adalah kecintaan terhadap harta untuk kesenangan dan kemewahan hidupnya.
وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ [العاديات/8]
Artinya :
”Dan sesungguhnya dia amat mencintai kepada harta.”.( QS AL Adiyat 8 )
Gejala lain tentang kecintaan manusia adalah keegoisan dirinya, seperti yang terdapat dalam ayat-ayat berikut ini :
لَا يَسْأَمُ الْإِنْسَانُ مِنْ دُعَاءِ الْخَيْرِ وَإِنْ مَسَّهُ الشَّرُّ فَيَئُوسٌ قَنُوطٌ [فصلت/49]
Artinya :
”Manusia tidak jemu-jemunya mohon kebaikan, tetapi jika mereka ditimpa mala petaka, dia menjadi putus asa lagai putus harapan”.( QS Fusshilat 49 )
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا [المعارج/19]
Artinya :
”Sesungguhnya mnusia diciptakan bersifat keluh keasah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir”. ( QS Al Maarij 19-21 )
Namun cinta pada diri sendiri hendaknya tidak berlebihan, dan harus diimbangi dengan cinta pada sesama dan berbuat kebajikan kepada mereka.
F. CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Supaya hidup manusia itu penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, maka ia harus membatasi dirinya dalam mencintai dirinya dan juga egoismenya. Dan harus menyeimbangkan dirinya dengan mencintai dan menyayangi sesama manusia. Hal ini diisyarahkan oleh allah dalam terusannya ayat-ayat alquran diatas, dengan cara memberikan zakat, bersedekah kepada faqir miskin dan para peminta-minta dan juga bertakwa kepada-Nya. Dengan demikian ia bisa menyeimbangkan antara cinta kepada dirinya sendiri dan cintanya pada orang lain dan bisa merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (21) إِلَّا الْمُصَلِّينَ (22) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ (23) وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ (24) لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (25) وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ (26) وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ (27) [المعارج/19-27]
Artinya :
” Sesungguhnya manusia itu diciptakan Allah bersifat keluh kesah lagi kikir, apabila ia ditimpa kesusahan ia ia berkeluh kesah, tetapi apabila mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu untuk orang miskin yang meminta-minta dan orang miskin yang tidak maminta-minta, dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan takut kepada adzabnya”. (QS al Maarij 18-27 ).
G. CINTA SEKSUAL
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab dengannya bisa lestari sebuah hubungan suami istri dan bisa langgeng sebuah kasih sayang.
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ (20) وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (21) [الروم/20، 21]
Artinya :
”Dan diantara tanda-tanda kekuasannya adalah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan diantaramu kasih sayang.sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mau berpikir”. ( QS Arrum 21 )
Dorongan seksual juga yang mendorong terbentuknya sebuah keluarga. Dan dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dan islam menyerukan pengendalian dan penguasaan cinta ini lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cara yang sah yaitu perkawinan.
Dengan demikian bumipun menjadi ramai,bangsa-bangasa saling mengenal,kebudayan berkembang,dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا… [الحجرات/13[
Artinya : ”Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kamu darai seseorang laki-laki dan seorang permpuan,dan menjadikan kamu berbangsa –bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal …..”( QS al Hujurat 13 )