APAKAH BERSIUL ITU KEBIASAAN SYAITAN?

APAKAH BERSIUL ITU KEBIASAAN SYAITAN?

SIULAN

Assalamu’alaykum warahmahtulahi wabarakaatuhu
Saudara/ I fillah

Pertanyaan
Apakah bersiul itu kebiasaan dari syetan??

JAWABAN

Yang dimaksud “Siulan Syetan ” adalah sebuah ungkapan ataupun aktifitas dan perbuatan atau kata -kata yang akan melalaikan manusia dari Alloh Swt.
Jadi bergantung pada niatnya , seperti halnya Tangisan , ada yang sunah, ada yang mubah , ada yang makruh dan ada juga tangisan yang haram.

Sperti hal nya menguap , menguap itu hal yang fitrah, dimana tubuh kita menagih untuk istirahat dengan datangnya ngantuk untuk tidur , tapi jika menguap malah menjauhkan dirinya dari Tuhan (ALLOH ) maka kadang disebut itu adalah perbuatan syetan.

HR.bukhari No : 5755
“Telah menceritakan kepada kami Adam bin Iyas telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b telah menceritakan kepada kami Sa’id Al Maqburi dari Ayahnya dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan membenci menguap, apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaklah ia memuji Allah, dan kewajiban seorang muslim yang mendengarnya untuk mendo’akan, sedangkan menguap datangnya dari syetan, hendaknya ia menahan semampunya, jika ia sampai mengucapkan haaah, maka syetan akan tertawa karenanya.”

حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

Atau meniup seluring yang tidak ada nash baik dalam Al-Qur’an maupun sunah Nabi Saw , meniup seruling yang menjauhkan dirinya dari ALLOH SWT disebut perbuatan syetan.

HR.bukhari || No : 3638
“Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsannaa telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Hisyam dari bapaknya dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha bahwa Abu Bakr datang menemui ‘Aisyah dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berada disampingnya pada hari raya ‘Iedul Fithri atau Adlha. Saat itu di hadapan ‘Aisyah radliallahu ‘anha terdapat dua budak perempuan hasil tawanan kaum Anshar dalam perang Bu’ats sedang bernyanyi. Maka Abu Bakr berkata; “Seruling-seruling syetan.” Dia mengucapkannya dua kali. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Biarkanlah wahai Abu Bakr. Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya dan hari raya kita adalah hari ini.”

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ دَخَلَ عَلَيْهَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهَا يَوْمَ فِطْرٍ أَوْ أَضْحًى وَعِنْدَهَا قَيْنَتَانِ تُغَنِّيَانِ بِمَا تَقَاذَفَتْ الْأَنْصَارُ يَوْمَ بُعَاثٍ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ مِزْمَارُ الشَّيْطَانِ مَرَّتَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُمَا يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَإِنَّ عِيدَنَا هَذَا الْيَوْمُ

Atau bersyair , yang melalaikan dirinya kepada Alloh Swt , maka syair semacam itu adalah perbuatan syetan , kecuali syair untuk taqorub Illalloh , dibolehkan.

HR.bukhari || No : 5679
“Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Bakr bin Abdurrahman bahwa Marwan bin Hakam telah mengabarkan kepadanya bahwa Abdurrahman bin Al Aswad bin Abdu Yaghuts telah mengabarkan kepadanya, bahwa Ubay bin Ka’b telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya dalam sya’ir itu terkandung hikmah.”

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْأَسْوَدِ بْنِ عَبْدِ يَغُوثَ أَخْبَرَهُ أَنَّ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حِكْمَةً

HR.bukhari || No : 5681
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdul Malik telah menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kalimat sya’ir paling benar yang pernah diucapkan oleh seorang penya’ir adalah kalimat Labid: ‘Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil (Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa). Dan hampir saja Umayyah bin Abu Shalt masuk Islam.”

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصْدَقُ كَلِمَةٍ قَالَهَا الشَّاعِرُ كَلِمَةُ لَبِيدٍ أَلَا كُلُّ شَيْءٍ مَا خَلَا اللَّهَ بَاطِلُ وَكَادَ أُمَيَّةُ بْنُ أَبِي الصَّلْتِ أَنْ يُسْلِمَ

Leave your comment here: