BERSYUKUR ATAS NIKMAT ALLOH SWT DAN DEFINISINYA
لئن شكرتم لازيدنكم ولئن كفرتم ان عذابي لشديد
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti AKU akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat KU, maka sesungguhnya adzab KU sangat pedih”. (QS. Ibrohim: 7)
Inilah rizqi yang disayang Alloh, orang orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Alloh.
Dan orang yang pandai bersyukur akan mendapat rizqi yang lebih banyak, itulah janji Alloh.
Ketahuilah….
انه لا يخلف الميعاد
”Bahwa sesungguhnya DIA tidak akan mengingkari janjiNYA
Kemudian apakah bedanya syukur dengan nrimo ing pandum?
Syukur yaitu orang yang pandai berterimakasih.
Sedangkan nrimo ing pandum kita hanya menerima rizqi yang Alloh berikan kepada kita.
Inilah rincian antara syukur dan nrimo ing pandum.
Pada umumnya kita brfikir bahwa Alloh membagikan rizqi kepada manusia sama rata, itulah yang adil, pendapat ini dilontarkan oleh orang komunis, padahal tidak seperti itu, setidaknya ada 4 ayat di dalam al Qur’an yang menjelaskan tentang pembagian rizqi.
1-) Rizqi tingkat pertama yaitu rizqi yang dijamin oleh Alloh.
وما من دابة في الارض الا على الله رزقها ويعلم مستقرها ومستودععها كل في كتب مبين
Artinya: ”Tidak ada satu binatangpun termasuk manusia yg bergerak diatas bumi ini yg tdk dijamin oleh Alloh rizqinya” (QS. Hud : 6)
Maksudnya adalah Alloh memberi makan, minum untuk makhluk hidup di dunia ini, ini adalah rizqi dasar yang terendah. Seperti kita melihat orang yang tinggal di pedalaman, mereka bisa tetap hidup tanpa ilmu, mereka hidup sesuai dengan fitroh manusia yang diberikan oleh Alloh, sama dengan binatang dan makhluk Alloh lainnya, mereka tahu mencari makan, tahu berkembang biak, tahu melahirkan anak anaknya dan tahu menjaga diri dari mangsanya, itulah fitroh dasar dari Alloh.
2-) Rizqi tingkat ke dua
وان ليس للانسان الا ما سعى
Artinya: ”Tidaklah manusia mendapat apa apa kecuali apa yang telah dikerjakan”. (QS. An Najm : 39).
Maksudnya adalah Alloh akan memberikan rizqi sesuai dengan apa yang dikerjakan. Jika seseorang bekerja 2 jam, maka dapatlah hasil 2 jam, jika kerja lebih lama, lebih rajin dan sungguh sungguh maka ia akan mendapat hasil yang lebih banyak, tidak pandang orang itu beriman atau kafir, itulah keadilan Alloh terhadap makhluknya.
3-) Rizqi tingkat ke tiga
لئن شكرتم لازيدنكم و لئن كفرتم ان عذابي لشديد
Artinya: ”Sesungguhnya jika kmu bersyukur pasti AKU akan menambah (nikmat) kepadamu, akan tetapi jika kamu mengingkari (nikmat)KU, maka sesungguhnya adzabKU sangat pedih”. (QS. Ibrohim : 7)
Inilah rizqi yang disayang Alloh, orang yang pandai brsyukur akan dapat merasakan kasih syang Alloh.
Contoh:
Orang yang pandai brterimakasih atas bantuan orang lain mudah mendapat bantuan lainnya sebagai tambahan, tetapi jika tidak pandai berterimakasih atas bantuan yang sudah diterimanya, maka ia tidak akan mendapat pertolongan lagi, hidupnya akan susah lagi, bukan Alloh yang menghendaki tetapi ia sendiri yang tidak punya rasa terimakasih.
Orang yang pandai brsyukur akan mendapat rizqi yang lebih banyak, itulah janji Alloh.
Orang yang pandai brsyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera, dan tentram. Usahanyapun akan sukses karena Alloh menambahkan selalu.
4-) Rizqi yg ke empat yaitu untuk orang orang yang beriman dan bertaqwa.
ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لا يحتسب ومن يتوكل على الله فهو حسبه ان الله بلغ امره قد جعل الله لكل شيئ قدرا
Artinya: ”Barang siapa yang bertaqwa kepada Alloh, niscaya DIA akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizqi dari arah yang tiada di sangka-sangkanya, dan barang siapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan keperluannya, sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan yang di kehendakiNYA, sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu”. (QS. At Tholaq : 2-3).
Peringkat rizqi yang ke empat ini adalah rizqi yang istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya, orang istimewa ini (muttaqun) adalah orang-oang yang benar-benar di cintai dan di percaya oleh Alloh untuk memakmurkan (mengatur) kekayaan Alloh di bumi ini.
Banyak pakar mengatakan bahwa rizqi yang tidak terbatas itu di dapatkan dengan berwira usaha sebagaimana usaha yang di jalankan oleh Rosululloh dan para shohabat.
Sekiranya dalam suatu negeri trdapat banyak orang bertaqwa dan orang yang sukses berwira usaha, maka negeri itu akan makmur, lapangan kerja pun terbuka. Inilah janji Alloh, sebagaimana firmanNYA :
ولو ان اهل القرى امنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركت من السماء والارض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون
Artinya: ”Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka (rizqi) dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami itu) maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS. Al A’rof : 96).
Rizqi yang ke empat ini hanya untuk orang orang yang betul betul bertaqwa kepada Alloh. Orang istimewa ini di dunia mendapat kemudahan dan di akhirat mendapatkan surga.
Subhanalloh……….
Sebagaimana firmanNYA :
ان المتقين في جنت وعيون ادخلوها بسلم امنين (الحجر ٤٥-٤٦
Artinya: ”Sesungguhnya orang yang bertaqwa itu berada dalam surga (taman taman) dan di dekat mata air yang mengalir. (dan dikatakan kepada mereka) masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman”. (QS. AL Hijr 45-46).
Namun bagaimanapun, Tidak setiap orang yang KU beri nikmat dan KU lapangkan rizqinya berarti dia KU muliakan, ”TIDAK” dan tidak setiap orang yang KU miskinkan berarti dia AKU hinakan ‘‘TIDAK” justru yang satu KU uji dengan kesenangan dan yang lain KU muliakan dengan cobaan. (tafsir QS. Al Fajr : 15-16).
Beriku inilah ayatnya :
فأما الانسان اذا مابتله ربه فأكرمه ونعمه فيقول ربي اكرمن واما إذا ماابتله فقدر عليه رزقه فيقول ربي اهنن
Para ulama’ berbeda pendapat tentang masalah arti syukur..
Menurut Imam Ibnu Abbas, syukur adalah taat pada Tuhan semesta alam disemua anggota tubuh dalam keadaan terang terangn atau tidak.
Menurut Al Hasan, syukur nikmat yang tertera dalam ayat Alloh…WA AMMA BINI’MATI ROBBIKA FAHADDITS, itu namanya adalah FADLOL(keutamaan), yaitu syukur pada setiap nikmat, juga tidak durhaka pada Alloh setelah menerima nikmat tersebut.
Menurut Syaikh Abu Bakar bin Muhammad bin Umar al Warroq, hakikat syukur adalah mengetahui pada dzat yang memberi nikmat dan kamu tidak mendefinikan nikmat itu bagian dari dirimu, akan tetapi kamu melihat nikmat tersebut semata dari Alloh Azza wa Jalla
الكشف والبيان – (ج 1 / ص 195)
واختلف العلماء في ماهيّة الشكر ، فقال ابن عباس : هو الطاعة بجميع الجوارح لربّ الخلائق في السر والعلانية .
وقال الحسن : شكر النعمة ذكرها ، قال الله تعالى : ) وأمّا بنعمة ربك فحدّث ( .
الفضل : شكر كل نعمة ألاّ يُعصى الله بعد تلك النعمة .
أبو بكر بن محمد بن عمر الوراق : حقيقة الشكر : معرفة المُنعم ، وأن لا تعرف لنفسك في النعمة حظّاً بل تراها من الله عزّ وجلّ
Di dalam kitab Tafsir al Alusi juz 9 hal. 323 di jelaskan :
Hakikat syukur adalah mengenal dengan kenikmatan dzat yang memberi nikmat dan mengagungkanNYA
وذكر الإمام أن حقيقة الشكر الاعتراف بنعمة المنعم مع تعظيمه
Di dalam kitab Tafsir Khozin juz 1 hal. 61 di terangkan bahwa :
Syukur ada 3 bagian
1. Syukur hati yaitu menggambarkan atau mengangan-angan kenikmatan
2. Syukur lisan yaitu memuji atas kenikmatan yang diterima
3. Syukur disemua anggota badan yaitu merasa cukup pada nikmat dengan kadar memiliki nikmat
تفسير الخازن – (ج 1 / ص 61)
والشكر على ثلاث أضرب : شكر القلب وهو تصور النعمة.
وشكر اللسان وهو الثناء على النعمة.
وشكر بسائر الجوارح وهو مكافأة النعمة بقدر استحقاقها
Di dalam kitab tafsir Al Qusyairi juz 6 hal. 188 juga di jelaskan :
Bahwa hakikat syukur adalah mengosongkan hati dengan menyaksikan kelembutan Tuhan
حقيقة الشكر انفراج عين القلب بشهود ملاطفات الرَّبِّ
Di dalam pemahaman ala pesantren syukur itu ada dua macam :
Yaitu syukur bil qouli yang artinya syukur dengan ucapan.
Contohnya :
Ketika kita mendapat rizqi berupa karunia seorang anak lelaki, maka bersyukur bil qouli atau berterima kasih dengan ucapan ”ALHAMDULILLAH yang artinya SEGALA PUJI BAGI ALLOH”.
Yang kedua adalah syukur bil a’mal
Yaitu syukur dengan perbuatan. Aplikasinya yaitu :
Setelah mengucapkan ALHAMDULILLAH(SYUKUR BIL QOULI)
maka di aplikasikan dengan perbuatan, yaitu dengan cara memberi nama yang baik, di aqiqohi bila mampu,,di khitankan dan di tarbiyah dengan baik. Inilah yang dinamakan syukur bil a’mal.
Wallohu A’lam