LEBIH BAIK BERTEMAN DENGAN ORANG YANG BODOH DARIPADA BERTEMAN ORANG YANG PANDAI
Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya. (Ibnu Athoillah as Sakandari)
Apa makna dan bagaimana penjelasanya dari kalimat di atas…..?
Maksudnya adalah orang Alim yang tidak mau mendengarkan pendapat orang lain atau mengabaikan yang benar dan lebih mengikuti kehendak atau pendapat dirinya , itu orang bodoh .
Sedangkan Orang bodoh yang dimaksud diatas , adalah orang bodoh yang tahu diri dan bersikap bijak
Rosululloh Saw bersabda :
“Ilmu itu bagai peti perbendaharaan yang sangat berharga dan kuncinya adalah bertanya. Banyaklah kamu bertanya semoga Alloh merohmati kamu.
Di dalam bertanya ada 4 orang yang akan mendapat pahala, yang bertanya , yang mengajar, yang mendengarkan dan yang menggemarinya
Orang bodoh Arif dan bijak, Aqalnya didepan Lidahnya. Sebab ia merasakan faqir sebab yang Maha kaya adalah Alloh Swt , dia merasa bodoh karena Alloh SWT lah yang menguasai seluruh perbendaharaan ilmu.
Jadi ia lebih baik mendengarkan ketika orang berbicara .
Berbicara adalah wilayah kepandaian, sedangkan mendengarkan adalah wilayah kebijakkan.
Jika cara cara membaca yang baik belum ramah kepada diri ini .
Gunakanlah cara termudah untuk belajar, yaitu mendengarkan. Mendengarkan adalah sikap hati.
Tidak ada orang pintar bila tidak diamalkan ilmu yang diperolehnya
Dan tidak ada orang bodoh bila disertai dengan belajar disetiap harinya, bahkan dari apa yang di alami, apa yang di lihat, serta apa yang ditulis dan di bacanya pun akan di jadikan ilmu dan amanah buatnya.
Mendengar dan diam bukan berarti tak bisa untuk berkata, namun orang yang pandai senantiasa lebih memilih diam karena orang yang pandai tahu bahwa banyak bicara maka dari situlah jalan masuknya dusta.
Dan orang yang banyak bicara namun tidak bisa mengamalkan apa yang ia katakan maka sejatinya dia adalah orang munafiq.
Orang yang menganggap dirinya bodoh terkadang harus diam untk menghormati dan menjaga perasaan orang lain.
Bodoh dimata manusia bukan berarti bodoh di hadapan Alloh
Hina di mata manusia bukan berarti hina di hadapan Alloh.
Bukan kah kita Pernah mendengar kisah uwaiys al Qorni ra?
Uwaiys al Qorni ra adalah orang yang sangat bodoh dan terhina di kalangan masyarakat sekitarnya, namun subhanalloh, Uwaiys al Qorni adalah orang yang sangat mulia di mata Alloh bahkan para penghuni langit mengenalinya, sehingga bila Uwaiys al Qorni berdo’a, Alloh langsung mengabulkan do’anya.
Uwaiys al Qorni ra hanyalah tukang gembala onta yang sangat miskin, namun keta’atan terhadap Alloh dan ta’atnya etrhadap ibunya serta kecintaan terhadap RosulNYA lah yang membuat Alloh memuliakan Uwaiys al Qorni.
Uwaiys al Qorni selalu menjaga wudlu, bahkan hendak mengambil makanan buat ontapun beliau berwudlu terlebih dahulu.
ROSULULLOH SAW bersabda :
Barang siapa bertambah ilmunya tapi hidayahnya tidak bertambah maka ia akan semakin jauh dari alloh swt, sebab tanpa waro’ maka ilmunya akan di gunakan ubtuk hal hal yang tidak baik.
ROSULULLOH SAW bersabda :
Orang bodoh itu rusak kecuali orang yang alim dan orang yang alim juga rusak kecuali yang mengamalkan ilmunya,dan yang mengamalkan juga rusak kecuali orang yang ikhlas karena alloh swt.
Wallohu a’lam