ETIKA PENGUCAPAN SUBHANALLOH DAN MASYA ALLOH DALAM KESEHARIAN KITA

ETIKA PENGUCAPAN SUBHANALLOH DAN MASYA ALLOH DALAM KESEHARIAN KITA

Al Qur’an menyampaikan :

SUBHAN

             Subhanallah digunakan dalam mensucikan Allah dari hal yang tak pantas. “Maha Suci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang di sifatkan, persekutukan, dan yang lainya.

” Ayat-ayat berkomposisi ini sangatlah banyak.

Juga, Subhanallah digunakan untuk mengungkapkan lepasnya diri dari hal menjijikkan semacam syirik (QS 34: 40-41), juga dihinakannya Allah tersebab kita (QS 12: 108) dll.

Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: ”Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”.Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka, bahkan mereka telah menyembah jin, kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.” (QS 34 Saba’: 40-41)
“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.
(QS 12 Yusuf: 108)

Bagaiamana kesimpulannya?

Dzikir tasbih secara umum adalah utama, sebab kalimat itu adalah dzikir semua makhluq dan ditempatkan di waktu utama yaitu pagi dan petang. Adapun dalam ucapan sehari-hari, mari membiasakannya sebagai peMaha Sucian Allah atas hal yang memang tak pantas bagi keagunganNya.

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “MA SYA ALLAH, LA QUWWATA ILLA BILLAH” (Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,”
(QS. Al Kahfi: 39)

QS al Kahfi : 39 memberi contoh, bahwa kalimat Masya Allah la quwwata illa billah diucapkan atas kekaguman pada aneka kebaikan melimpah; kebun, anak, harta. Sungguh ini semua terjadi atas kehendak Allah ; kebun subur menghijau jelang panen, anak-anak yang ceria menggemaskan, harta yang banyak. Lengkapnya; “Masya Allah la quwwata illa billah”, kalimat ke-2 menegaskan lagi bahwa tiada kemampuan mewujudkan selain atas pertolongan Allah.

Leave your comment here: