NABI NUH AS DAN YANG MENGUSUNG KAYU PERAHUNYA YANG DI ANGGAP ISENG OLEH UMATNYA
KISAH NABI NUH DALAM KITAB BADAI’UZ ZUHUR HAL 52
بدائع الزهور في وقائع الدهور (ص: 52، بترقيم الشاملة آليا)
قال الكسائى ان عنق أم عوج كانت من أولاد آدم وكانت شنيعة المنظر قبيحة الشكل وكانت ساحرة ماهرة فولدت عوجا ثم ماتت بعد ولادتها بمائة سنة
Alkisai berkata :
” Sesungguhnya Anuq ibunya Iwaj adalah keturunan dari anak cucu Adam yang buruk rupa dan buruk pula bentuk tubuhnya, dia adalah tukang sihir yang mahir. Dia melahirkan Iwaj kemudian mati setelah 100 tahun dari kelahiran anaknya itu .
فلما كبر عوج كان عظيم الخلقة طوله ستمائة ذراع بالذراع القديم وهو ذراع ونصف الآن وكان عرضه مثل ذلك حتى قيل انه لما جاء الطوفان لم يجاوز الى ركبته وكان اذا جلس على الجبل يمد يده الى البحر فيأخذ منه السمك ويشويه فى عين الشمس وكان اذا غضب على أهل قرية يبول عليهم فيغرقهم
وقيل انه سلط على أهل قرية فقالوا له نحن نكسوك قميصا ولا نأخذ منك ثمنه إلا بعد سنة فتخارج أهل تلك القرية وصنعوا له قميصا من القطن فألبسوه اياه فمضى عنهم فكان كلما قصد أن يمر عليهم يذكر ما عليه من الدين فيرجع عنهم ولا يدخل إليهم خوفا من الدين
Ketika Iwaj sudah dewasa ia berubah wujud menjadi raksasa yang tinggi badannya mencapai 600 dziro’ , begitu pula lebarnya juga sama , yaitu mencapai 600 dziro’ { ukuran dziro’ zaman dahulu , yaitu sama dengan 1 1/2 dziro’ sekarang } .
Sehingga diceritakan bahwa :
– Disaat badai banjir tufan tiba , banjir itu tidak bisa sampai pada lututnya .
– Disaat ia duduk diatas gunung , ia bisa memasukkan tangannya ke laut dan bisa mengambil ikan dari dalam laut tersebut , serta bisa memanggang ikan tadi di teriknya matahari .
– Disaat ia marah maka selurh penduduk desa ia kencingi dan membuat mereka tenggelam didalamnya .
Diceritakan juga bahwa ia memperdayakan penduduk desa .
Maka para penduduk berkata padanya :
” Kami akan membuatkanmu baju dan kami tidak akan mengambil harganya kecuali setelah 1 tahun .”
Setelah itu semua penduduk desa keluar untuk membuatkan baju dari kapas dan memakaikannya pada Iwaj , yang kemudian membuat Iwaj pergi menjauh dari penduduk desa tersebut .
Disaat ia ingin melewati perkampungan itu , ia teringat akan janjinya .
Maka ia cepat cepat lari karena takut ditagih hutangnya .
ويروى أن عوج بن عنق عاش من العمر أربعة آلاف سنة وخمسمائة سنة وأدرك أيام موسى فلما دخل موسى الى التيه ومعه بنو اسرائيل قصد عوج أن يهلكهم فجاء الى جيش موسى لأجل أن يعرف مقدارهم فوجدهم فرسخا فى فرسخ فمضى إلى جبل وقلعة من الأرض واحتمله على رأسه وجاء ليقلبه على جيش موسى فأرسل الله اليه هدهدا وجعل له منقارا من حديد فنزل ذلك الهدهد على تلك الصخرة وجعل ينقرها حتى ثقبها فنزلت فى عنق عوج فصارت غلاله لا يستطيع الحركة فلما رأى موسى ذلك أتى اليه وضربه بعصاه وكان طولها عشرة أذرع ووثب موسى فى الهواء عشرة أذرع وكان طول موسى عشرة أذرع فلم تبلغ ضربته ساق عوج فلما ضربه موسى خر عوج ميتا وصار ملقى فى الفلاة كالجبل العظيم ويروى أن ببلاد التتر نهرا يسمى الطائى وعليه قنطرة عظيمة فيقال ان تلك القنطرة من عظم ضلع عوج بن عنق وكان من جملة عجائب الدنيا
Diceritakan juga bahwa Iwaj hidup selama 4500 tahun , sehingga ia bisa menjumpai Nabi Musa .
Tatkala Nabi Musa masuk ke tanah Tih beserta rombongan Bani Isroil , Iwaj ingin menghancurkan mereka . Ia datang pada tentara Musa untuk mengetahui ukuran kekuatan mereka , dan disaat ia mndapatkan keleluasaan , maka ia mencabut gunung dan menggendong gunung tersebut diatas kepalanya .
Kemudian ia mendatangi Musa untuk memukul mundur tentara musa .
Akan tetapi gagal karena Alloh mengutus burung hudhud dan menjadikan burung hudhud itu mempunyai paruh besi,lalu burung tersebut turun ke batu itu dan memaruhnya sampai berlubang .
Setelah itu batu tersebut jatuh keleher Iwaj dan membelenggunya sehingga ia tak bisa bergerak .
Disaat Musa melihat kejadian itu maka Musa mendekat dan memukul Iwaj dengan tongkatnya yang memiliki tinggi 10 dziro’ .
Lantas Nabi Musa melompat ke udara setinggi 10 dziro’ sedangkan tinggi Nabi Musa sendiri adalah 10 dziro’ maka pukulannya sampai mengenai lutut Iwaj .
Ketika pukulan Musa menghantamnya seketika itu Iwaj terjatuh dan mati tergeletak di lapangan seperti gunung besar .
Diceritakan pula bahwa di Gunung Tatri ada sebuah sungai yang bernama Tho’i , disana ada jembatan yang besar , dikatakan bahwa jembatan itu berasal dari tulang iganya Iwaj Bin Anuq dan hal ini termasuk dalam keajaiban dunia .
قال الكسائى فلما أوحى الله الى نوح بأن الذى يحمل له الخشب عوج من الكوفة الى أرض الحيرة وكانت الحيرة قرية من بغداد جاء نوح الى عوج وسأله أن يحمل له الخشب فقال عوج لا أحمل ذلك لك حتى تشبعنى من الخبز وكان مع نوح ثلاثة أرغفة من خبز الشعير فقدم الى عوج قرصا منها وقال له كل فضحك عوج من ذلك وقال لو أن مثل هذا الجبل خبزا ما أشبعنى فكيف أشبع بهذا القرص فكسر له نوح ذلك القرص وقال له قل بسم الله الرحمن الرحيم وكل فأكل القرص وقدم له قرصا ثانيا فشبع من نصف الثانى ولم يقدر أن يأكل شيئا بعد ذلك فحمل عوج ذلك الخشب من الكوفة الى الحيرة جميعه فى نقلة واحدة
Imam Alkisai berkata :
” Disaat Alloh telah memberi wahyu pada Nuh bahwa yang akan menggendong kayu adalah Iwaj dari kufah menuju desa didaerah Bagdad yang bernama Hairoh, Maka Nuh mendatangi Iwaj dan memintanya untuk menggendong kayu tersebut .”
Dan kemudian Iwaj berkata :
” Aku tidak akan mau menggendongnya untukmu sehingga kamu mengenyangkan perutku dengan roti .”
Diwaktu itu Nabi Nuh membawa 3 potong roti yang terbuat dari gandum dan memberikannya pada Iwaj 1 iris dan berkata :
” Makanlah roti ini .”
Lalu Iwaj tertawa dan berkata :
” Seumpama gunung ini jadi roti , itu pun tidak akan bisa mengenyangkan perutku , bagaimana mungkin aku bisa kenyang hanya dengan irisan roti ini ? ”
Kemudian Nuh memotong irisan roti tersebut dan mengucapkan :
” BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM , ”
Lalu berkata :
” Makanlah .”
Maka Iwaj memakannya , lalu Nuh memberinya seiris roti lagi .
Akan tetapi ia menolak karena sudah merasa kenyang dengan memakan setengah irisan roti tadi dan tidak mampu untuk memakannya lagi .
Dan setelah itu Iwaj menggendong semua kayu mulai dari Kufah sampai Hairoh dengan sekali muatan .
Bersambung…..