PROSES PENCIPTAAN BUMI YANG DI HUNI OLEH MASYARAKAT DUNIA

PROSES PENCIPTAAN BUMI DALAM KITAB BADAI’UZ ZUHUR

Alloh berfirman :
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa atau hari: Kemudian Dia bersemayam (berkuasa) di atas ´arsy (Alhadid ayat 4)

Firman Alloh pada lafadz SITTATI AYYAMIN atau yang berarti 6 hari, golongan ulama berbeda pendapat, apakah hari hari tersebut yang didunia atau hari hari akhirat,

Ibnu Abbas Ra , Imam Mujahid dan Addlohak serta ulama akhir berkata bahwa yang dimaksud adalah hari dunia. Imam Ka’ab al-Ahbar dan Ibnu Jarir berkata, bahwa hari yang diimaksud adalah hari diakhirat yang mana setiap 1 harinya kira kira seribu tahun dari hitungan hari dibumi, dan yang paling shohih adalah pendapatnya Ibnu Abbas dan Addlohak.
Imam Ibnu Abbas berkata, disaat Alloh ingin menciptakan bumi, Alloh memberi perintah pada semua angin agar bertiup kencang, sehingga bisa mengguncang air dan menjadikan ombak yang saling berbenturan, angin tak hentinya mengguncang air sehingga air tersebut mengeluarkan busa sehingga tercipta pulau kecil yang putih dan membentuk seperti bukit yang besar,lalu air dijadikan sedikit tenang, sedangkan busa tersebut tambah berkembang sehingga mencapai titik total dengan kekuasaan Alloh, dan air selalu berbentur disekitarnya maka jadilah bumi seperti bola yang mengambang di air.
Wahhab bin Munabbih berkata, disaat Alloh menciptakan bumi kala itu bumi masih jadi satu padu, lalu Alloh membagi menjadi 7 sebagaimana Alloh membagi langit,dan menjadikannya diantara tingkat 1 ketingkat yang lain ditempuh perjalanan 500 tahun,dan pemisahan tersebut sebagaimana firman Alloh :

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Qs.al-Anbiya’ ayat 30).

Wahhab bin Munabbih berkata, disaat Alloh memisah bumi dan membagi menjadi 7 bagian, maka tingkatan pertama bernama Adim, yang ke 2 bernama Basit, yang ke 3 bernama Tsaqil, yang ke 4 bernama Batih, yang ke 5 bermana Hin, yang ke 6 bernama Masikah, yang ke 7 bernama Attsaro.

Dan menurut sebagian riwayat terdapat perbedaan nama namanya.

Imam Tsa’labi berkata, sesungguhnya bumi yang ke 2, datanglah ke sana angin dan penduduknya terdapat umat yang bernama Atthomas, makanan mereka adalah daging mereka sendiri dan minumannya adalah darah mereka sendiri
Penduduk pada tingkatan ke-3 memiliki wajah yang mirip dengan wajahnya Bani Adam , mulut mereka seperti mulutnya anjing , tangan mereka seperti tangan bani adam, kaki mereka seperti kakinya sapi dan telinga telinga mereka juga seperti telinga sapi, dan dibadan mereka terdapat bulu bulu seperti bulu pada kambing yang mereka pergunakan sebagai pakaian mereka .
Dikatakan juga bahwa malam hari di tempat bumi mereka seperti siang hari di tempat bumi kita, begitu juga sebaliknya penduduk pada tingkatan ke-4 bernama Al Halham , mereka tidak memiliki mata dan juga kaki , akan tetapi mereka memiliki sayap seperti sayapnya burung derkuku
Penduduk pada tingkatan ke-5 bernama Al Khosan, mereka semua seperti keledai dan mempunyai ekor yang panjangnya 300 dziro’ , dan didalam bumi ini terdapat ular seperti gagang yang panjang dan mempunyai taring yang bagus
Penduduk pada tingkatan ke-6 bernama Al Hatsum , badannya hitam pekat , mempunyai kuku sepeti kukunya hewan buas
Disebutkan bahwa Alloh menguasakan makhluk ini untuk ya’juj ma’jud ketika muncul kepada manusia dan mereka jugalah yang nantinya akan menimbulkan kerusakan pada manusia
Penduduk pada tingkatan ke-7 adalah Iblis dan pasukannya dari golongan syetan.

Imam Tsa’labi berkata :

Ketika Alloh menciptakan bumi maka Alloh mengutus malaikat dari bawah arsy lalu masuk dari bawah bumi tingkat 7 dan mengeluarkan salah 1 tangannya dari arah timur dan tangan yang lainya lagi dari arah barat dan menggenggam sudut sudut bumi, akan tetapi tiada tempat menginjak pada 2 telapak kakinya, lalu Alloh menurunkan sapi dari surga yang bernama Nun, sapi tersebut punya 40.000 tanduk dan 40.000 kaki, dari tanduk ketanduk yang lain sama halnya berjalan 500 tahun maka menetaplah telapak kaki malaikat tersebut pada sapi itu, tapi tidak ada tempat menginjakkan kaki bagi sapi maka Alloh menurunkan intan hijau dari intan intan surga yang tebalnya kira kira ditempuh perjalanan 500 tahun, maka menetaplah kaki sapi tersebut pada intan ini, lalu Alloh menciptakan batu yang tebalnya sebagaimana langit bumi dan batu ini adalah batu yang diucapkan Luqman sewaktu menasehati anaknya :

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
[لقمان:16

Luqman berkata :
“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui”.

Nama batu itu adalah Shoikhur, diceritakan bahwa batu ini mempunyai 7 lobang dan disetiap 1 lobangnya terdapat lautan yang besarnya tidak bisa diketahui kecuali hanya oleh Alloh semata, lalu menetaplah intan hijau itu diatas batu ini
dan batu ini tidak punya tempat untuk menetap maka Alloh menciptakan ikan yang besar dari laut lapis 7 yang letaknya dibawah arasy, yang mana nama ikan tadi dikenal dengan sebutan Bahmut, ada juga yang mengatakan Balhut, maka menetaplah batu tersebut dipunggung ikan ini, dan dikatakan, tiada 1 pun yang mampu melihat ikan ini karena kedua matanya sangat berkilau, umpama laut laut dibumi ini ditaruh disalah 1 lobang hidung ikan ini maka semuanya akan muat laksana biji sawi yang diletakkan dibumi
dan Alloh menetapkan ikan ini diatas air dan berdiam diri bahkan tidak bergerak, dan ikan tadi berkata :
Ya TUHAN, bagimu segala puji dan sebabmu aku jadi kuat dan dengan dayamu aku jadi mampu jika bukan sebab itu aku tidak akan mampu menggendong muatan ini maka izinkanlah aku wahai Tuhan untuk bersujud syukur padamu, maka Alloh mengizinkannya untuk bersujud,lalu ikan itu menenggelamkan kepalanya diair lalu mengeluarkannya, dan ikan itu melakukan sujud setiap hari sampai hari kiamat nanti
kemudian Alloh menciptakan udara dibawah air tersebut dan menciptakan ruang kegelapan dibawah udara tersebut dan dari situlah terbagi alamnya para mahluk.

Referensi :

بدائع الزهور في وقائع الدهور (ص: 6، بترقيم الشاملة آليا)
قال الثعلبى لما خلق الله تعالى الأرض بعث اليها ملكا من تحت العرش فدخل من تحت الأرضين السبع وأخرج احدى يديه من المشرق والأخرى من المغرب وقبض على أطراف الأرض فلم يكن لقدميه قرار فأهبط الله تعالى ثورا من الجنة اسمه نون له أربعون ألف قرن أربعون ألف قائمة من القرن الى القرن خمسمائة عام فاسقرت قدم ذلك الملك على ذلك الثور فلم يكن لاقدام ذلك الثور قرار فأنزل الله تعالى ياقوتة خضراء ثم خلق الله تعالى صخرة كغلظ السماء ولارض وهى الصخرة التى قال لقمان لابنه
يَـٰبُنَىَّ إِنَّهَآ إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِى صَخْرَةٍ
[لقمان:16 ] الاية
واسم الصخرة صيخور وروى ان فى هذه الصخرة تسعة الاف ثقب فى كل ثقب منها بحر
لا يعلم عظمه الا الله فاستقرت تلك الياقوتة الخضراء عليها ولما لم يكن للصخرة قرار أهبط الله تعالى اليهالا يعلم عظمه الا الله فاستقرت تلك الياقوتة الخضراء عليها ولما لم يكن للصخرة قرار أهبط الله تعالى اليها حوتاعظيما من البحر السابع الذى تحت العرش ويقال اسم الحوت بهموت وقيل بلهوت فاستقرت تلك الصخرة على ظهر الحوت وقيل لا يقدر أحد أن ينظر الى ذلك الحوت من بريق عينيه ولو وضعت بحار الدنيا كلها فى احدى منخريه لكانت كالخردلة فى أرض فلاة فاستقر الحوت على الماء وصار واقفا مكانه لا يتحرك فقال اللهم لك الحمد بك قويت وبحولك استطعت ولولا ذلك لما كان لى قوة على حمل ما استحملتنى اياه فائذن لى يارب بالسجود شكرا لك على ذلك فأذن الله تعالى له بأن يسجد فأدخل رأسه فى الماء حتى غاب ثم أخرجه من الماء فهو يسجد فى كل يوم الى يوم القيامة ثم جعل الله تعالى تحت الماء الهواء وتحت الهواء الظلمة ومن هناك ينقطع على الخلائق